Kalau orang Malang punya pecel, orang Bandung juga punya loh makanan sejenis yaitu Lotek. Makanan tradisional yang satu ini cukup digemari oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung. Eksistensi makanan daerah yang satu ini masih cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan mudahnya menemukan Lotek di daerah Bandung. Masih banyak penjual lotek yang dapat kita jumpai di pinggir jalan, pasar, maupun beberapa kawasan perbelanjaan yang mempunyai pujasera. Harga Lotek yang cukup bersahabat pun membuat makanan ini cukup digemari di seluruh kalangan masyarakat.
Tak jarang orang juga menyamakan lotek dengan ketoprak dan gado-gado , karena secara kasat mata kedua makanan tersebut menunjukkan banyak kemiripan. Namun jika kita telaah lebih jauh, ternyata masing-masing makanan tersebut mempunyai keunikannya masing-masing. Seperti karedok misalnya, meskipun sama-sama berasal dari wilayah Jawa Barat, karedok dan Lotek mempunyai perbedaan yang terletak pada sayurannya. Karedok menggunakan sayuran mentah sementara Lotek menggunakan sayuran yang telah matang.
Secara sederhana lotek dapat digambarkan sebagai makanan yang terdiri atas sayuran-sayuran matang, yang sudah direbus terlebih dahulu, lalu disiram bumbu kacang diatasnya. Diantaranya sayuran yang sering dicampurkan adalah bayam rebus, tauge rebus, waluh rebus, dan beberapa sayuran lainnya. Yang membuat citarasa bumbu lotek berbeda adalah campuran kacang dan gula jawa , sehingga bumbunya mempunyai cita rasa yang khas dibanding bumbu kacang pada makanan lainnya. Tak jarang orang menambahkan lontong untuk dimakan bersama dengan lotek. Kerupuk pun menjadi teman setia para penggemar lotek beserta dengan sambal dan bawang goreng yang menambah kelezatan sepiring lotek.
Berikut bukti eksistensi Lotek Bandung, berdasarkan data yang saya peroleh hasil dari wawancara dengan salah seorang penjual Lotek di bilangan Bandung Barat. Ia mengatakan bahwa telah berjualan lotek 5 tahun, dan pada bulan Januari nanti genap 6 tahun sudah ia berjualan lotek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia memperoleh resep lotek nan lezat ini, saat ia sedang bekerja di salah satu restoran Sunda, lalu Ia memutuskan untung membuka dan mengembangkan usaha loteknya sendiri.Ia juga menjelaskan mengenai bahan-bahan apa saja yang digunakannya saat membuat lotek, proses pembuatan lotek itu sendiri, serta tips khusus untuk menyajikan sepiring lotek nan lezat.
Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat lotek
- Sayur-sayuran (Kol, kacang panjang, tauge, labu siam, dll)
- Garam
- Bawang putih
- Gula jawa
- Kacang tanah
- Air secukupnya
Setelah semua bahan siap, maka berikut tahapan membuat Lotek Bandung
- Rebus semua sayuran terlebih dahulu secara bergantian
- Siapkan cobek batu untuk membuat bumbunya , haluskan cabe merah, kencur, kacang tanah, bawang putih
- Masukkan air sedikit demi sedikit (secukupnya)
- Penyajian : campurkan bumbu kacang yang telah jadi dengan sayuran-sayuran yang sudah direbus terlebih dahulu. Biasanya lotek disajikan dengan cara dibungkus menggunakan kertas nasi atau daun sebagai wadahnya.
Ia pun sempat membagikan tipsnya dalam memnbuat Lotek Bandung tersebut, menurutnya hal paling utama adalah goreng kacang tanahnya jangan terlalu coklat harus agak kuning kecoklatan agar rasanya tidak pahit dan warna bumbunya bagus. Serta usahakan agar sayuran yang direbus tidak perlu terlau matang.
Berikut ulasan singkat saya mengenai Lotek Bandung beserta hasil wawancara langsung dari seorang penjual lotek. Besar harapan saya agar artikel ini dapat menambah wawasan seluruh pembaca dan juga turut melestarikan makanan tradisional ini. Agar Lotek Bandung dapat selalu eksis di mata masyarat Indonesia bahkan dunia.
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang