Senjata Tradisional Payan (Tombak) Lampung Tombak dalam bahasa Lampung disebut dengan Payan. Berdasarkan bentuknya, senjata tradisional lampung ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu: a. Tombak Payan (Payan Kejang) b. Tombak Pendek (Payan Buntak atau Linggis) Klasifikasi bentuk tombak ada dua bentuk yaitu tombak panjang dan tombak pendek, yang dimaksud tombak panjang yaitu tombak yang memiliki gagang yang terbuat dari kayu yang berukuran tidak lebih dari 150 cm, sedangkan mata tombaknya berukuran sama dengan jenis tombak pendek yaitu mencapai 34-40 cm. Sedang yang dimaksud tombak pendek yaitu tombak yang gagangnya tidak lebih dari 90 cm. jens tombak yang terakhir ini termasuk tombak langka, karena biasanya berkualitas sangat tinggi, yang kadang diberi bulu ekor kuda yang disebut tunggul. Mata Tombaknya sama dengan keris yaitu memiliki pamor dan berlapis. Banyak tombak Lampung ini dipandang memiliki kekuaan...
Tradisi nyubuk majeu dapat diartikan sebagai salah satu proses dari keluarga yang ingin melihat secara langsung kondisi sang gadis atau pengantin setelah sebambangan oleh mempelai pria atau sebelum dilakukan upacara adat. Arti dari sebambangan adalah membawa lari gadis dengan maksud untuk dinikahi dan bisa dibenarkan secara adat, jika ada kesepakatan dari dua belah pihak. Proses nyubuk biasanya dilakukan pada malam hari dan dilakukan oleh ibu-ibu dan/atau gadis. Pada waktu melakukan nyubuk majeu, setiap keluarga mempelai diharuskan memakai penutup wajah (sarung) yang hanya terlihat matanya saja. Nyubuk Majeu ini mempunyai makna di mana suatu momen yang dimanfaatkan oleh keluarga besar mempelai wanita maupun masyarakat yang datang secara kelompok, untuk melihat suasana batiniah dan lahiriah dari calon pengantin wanita selama di lingkungan keluarga besar mempelai pria. Dengan menggunakan sarung untuk menutupi wajah dan tubuhnya agar tidak diketahui siapa yang datang dalam proses i...
Tari kiamat adalah tarian penutup dari ruwah atau syukuran tujuh hari tujuh malam perkawinan Keratuan Darah Putih yang disebut nuhot. Tari kiamat ditarikan oleh lima orang penari putri, dengan gerak dan kostum yang sama, dan hanya ratu saja yang memakai talam atau nampan untuk dipakai sebagai lapisan kaki – melambangkan bahwa penari tersebut adalah perwakilan dari marga ratu. Tari kiamat diperkirakan dibuat pada tahun 1938. Kegiatan tari kiamat yang sudah dilaksanakan tercatat: (1) Tahun 1938 pada pernikahan Muhammad Yakub Gelar Dalom Kesuma Ratu Gusti Raden Inten III; (2) Tahun 1968 pada pernikahan Muhammad Hasan Basri Gelar Khatu Batin Raden Inten IV; (3) Tahun 1998 pada pernikahan Erwin Syahrial S.Sos Gelar Dalom Kesuma Ratu Raden Inten IV. Tari ini hanya ditampilkan atau dilaksanakan maksimal 30 tahun sekali, karena tarian ini untuk pernikahan pihak Keratuan Darah Putih. Tarian ini akan ditampilkan pada saat pernikahan putra sulung Erwin Syahrial yaitu Aji Batin Ratu G...
Mekhatin adat adalah musyawarah mengenai urusan yang berkenaan dengan adat, yang dilakukan oleh para penyimbang adat dan dipimpin oleh penyimbang adat tertinggi (penyimbang marga, Bandar) atau penyimbang yang ditunjuk mewakili. Menurut sebagian penyimbang adat, Perwatin diartikan sebagai pelaksana musyawarah adat; sedangkan Merwatin diartikan sebagai warga non-penyimbang sbg pelaku musyawarah. Pendapat ini juga dapat diterima kebenarannya sesuai dengan pemahaman maknanya bagi kepenyimbangan adat dan para kelompok masyarakat setempat (lokal). Merwatin juga dapat diartikan sebagai tokoh/pemimpin/jakhu/pimpinan warga di luar struktur adat yang melakukan (me=kata kerja, predikat) kegiatan musyawarah. Pada dasarnya istilah Merwatin menunjukkan pada kegiatan peppung/buhippun (musyawarah), baik dari para penyimbang adat, maupun dari tokoh-tokoh masyarakat setempat. Sedangkan mekhatin warga di luar struktur adat dalam kehidupan sosial sehari-hari sering diartikan sebagai kegiatan peppun...
Maca Seh terdiri dari kata “maca” = membaca, dan “Seh” = Syekh, artinya membaca riwayat Syekh Abdul Qodir Jaelani, yaitu salah seorang tokoh ulama fiqih, tarekat, dan sufisme yang sangat dihormati oleh kalangan Sunni di seluruh dunia. Bacaan riwayat tersebut ditulis pada sebuah buku dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan), yang dalam pengelompokan ilmu sosial termasuk ke dalam kelompok naskah kuno. Naskah Maca Seh ditulis dalam huruf Arab (Arab Pegon) dengan menggunakan bahasa Jawa, bentuknya adalah wawacan. Wawacan adalah cerita yang ditulis berdasarkan aturan tertentu yang disebut pupuh. Dalam praktiknya, tradisi Maca Seh ini tidak dibaca sekaligus tamat, tetapi berlangsung secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Biasanya dilakukan seminggu sekali, yaitu pada malam Jum’at, artinya setiap kali membaca dilakukan sebanyak 1 (satu) pupuh (bab). Hal ini dikarenakan cerita yang berbentuk wawacan ini mengenal sebutan “tujuh belas pupuh&rdq...
Sambal Lampung Sesuai dengan namanya, Sambal ini berasal dari Provinsi Lampung, Sumatera Selatan. Sambal yang sering dijadikan oleh-oleh khas Lampung ini umumnya memiliki rasa yang sangat pedas. Dibuat dengan bahan-bahan sederhana, membuat sambal ini memiliki rasa yang ringan dan pedas yang dominan. Sambal ini cocok untuk dinikmati dengan lauk-pauk lainnya. https://www.tokopedia.com/blog/top-jenis-macam-sambal-indonesia/
Sambal Seruit Sambal yang berasal dari Lampung ini memiliki cita rasa yang cenderung asam dan manis. Rasa asamnya berasl dari mangga kuini yang dicincang halus, sementara manis didapat dari campuran gula. 10 buah cabai merah 3 siung bawang merah 1 sdt terasi yang telah dibakar 1 sdt gula pasir 2 buah mangga kuini, cincang kasar Cara membuat; cabai, bawang merah, dan terasi diulek kasar lalu diberi garam dan gula. Masukkan cincangan mangga kuini, aduk rata. http://mahligai-indonesia.com/ragam-kuliner/sejarah-sambal-khas-nusantara-4458
Tersebutlah kisah, ada dua orang raja yaitu raja di Hulu sungai dan raja di Hilir sungai yang berselisih paham kerena kerbau mereka beranak. Raja di Hulu sungai mempunyai seekor kerbau jantan, sedangakan Raja di Hilir sungai mempunyai seekor kerbau betina. Kedua kerbau tersebut sama-sama mandi disatu sungai di waktu yang sama. Lama kelamaan kerbau betina milik Raja di Hilir Sungai bunting dan kemudian melahirkan anak. Peristiwa kerbau tersebut beranak, diketahui oleh Raja di Hulu Sungai . Raja di Hilir Sungai dinamakan juga raja Kedo Agona, merasa pasti bahwa anak kerbau itu adalah miliknya, sedangkan sebaliknya Raja di Hulu Sungai mengaku bahwa anak kerbau itu adalah miliknya. Karena tak mungkin kerbau betina itu akan beranak tanpa kerbau jantan miliknya. Sedangkan di sungai itu tak ada kerbau lain, kecuali kedua kerbau itu. Karena keduanya sama-sama bersikeras mempertahankan pendapatnya dan masing-masing merasa berhak memiliki anak kerbau itu, akhirnya kedua raja itu ber...
Pada suatu pagi Pangeran Jakkep berdiri di beranda rumahnya. Ketika itu masih pagi sekali. Angin bertiup sepoi-sepoi basa sehingga menggoyangkan daun tumbuh-tumbuhan disana. Dari jauh tampak oleh Pengeran Jakkep serombongan bajau (bajak laut), dengan senjata terhunus sedang menuju kampungnya dan akan mengadakan serangan terhadap kampungnya dan akan mengadakan serangan terhadap kampungnya itu. Melihat keadaan demikian, Pangeran Jakkep memperhitungkan dari pada anak buahnya akan habis terbunuh, lebih baik dia sendiri yang membunuh mereka, karena kalau sampai anak buahnya terbunuh oleh musuh, ia akan mendapat malu. Karena itu Pangeran Jakkep mengambil senjatanya dan segera membunuh anak buahnya sendiri, sampai tak terlihat seorang pun yang tertinggal. Namun diam-diam salah seorang anak buahnya ada yang berhasil menyelamatkan diri, bersembunyi di balik pintu rumahnya. Setelah lama ditunggu, rombogan bajau tidak juga kunjung tiba, Pangeran Jakkep memperhatikan lebih cermat dan te...