masyarakat adat
1.030 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Mageng Pasa
Ritual Ritual
Jawa Tengah

  Tradisi Mageng Pasa             Setiap daerah mempunyai caranya masing-masing untuk mengirimkan doa dan penghormatan bagi orang yang sudah meninggal. Seperti yang dilakukan oleh sebagian masyarakat suku Jawa, Tradisi Mageng Pasa dilakukan setiap tanggal 29 sampai 30 bulan rawah (bulan arwah) dengan cara memberikan makanan kepada orang yang paling tua di daerah tempat tinggalnya dan berdoa. Orang-orang yang melakukan tradisi ini hanya orang-orang yang menganut paham kejawen, mereka percaya bahwa dengan memberi makan pada orang yang lebih tua sama saja dengan menghormati dan menghargainya.   #OSKMITB2018  

avatar
OSKM18_16218016_Yuthika Raihan N
Gambar Entri
Upacara Adat Ruwahan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Disetiap daerah di Indonesia terdapat tradisi sejarah. Kebanyakan sejarah lisan, namun ada pula dalam bentuk tulisan. Tradisi itulah yang bisa digunakan sebagai sumber sejarah lokal. Kali ini saya akan memaparkan salah satu tradisi yang berada di daerah saya yaitu upacara adat ruwahan yang berdasarkan sumber wawancara saya kepada orang tua saya melalui media sosial. Berikut paparan saya mengenai upacara adat ruwahan. Ruwahan adalah tradisi yang dilakukan masyarakat jawa khususnya jawa tengah. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali pada bulan ruwah dalam kalender Jawa atau bulan Syaban pada kalender Hijriah. Tradisi tradisi yang dilaksanakan pada bulan itu ialah nyadran. Nyadran dilakukan dengan membawa kenduri ke makam para leluhur. Kenduri yang berupa makanan tadi dibawa ke makam lalu mereka berdoa bersama sama. Makanan tadi berisi nasi tumpeng, ingkung ayam, dan lauk lainnya, setelah berdoa mereka membagi bagikan makanan yang mereka bawa lalu dimakan bersama di tempat itu. La...

avatar
OSKM18_19818053_Rahma Kharismawati
Gambar Entri
Asal Usul Dusun Jagan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

   Pada era modern seperti era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan semakin maju dari segi teknologi, pendidikan, informasi, dan komunikasi. Perkembangan ini membawa sikap dan karakteristik manusia yang lebih maju dan lebih modern sesuai dengan perkembangan jaman yang sudah ada. Akan tetapi terkadang manusia jaman sekarang sering lupa bahkan tidak tahu dengan kebudayaan bangsa nya sendiri seperti kebudayaan daerah kebudayaan disini meliputi sejarah baik itu merupakan sejarah tempat tibggaknya sendiri.     Sejarah merupakan sebuah kisah yang terjadi pada masa lampau akan tetapi diceritakan secara turun temurun melalui lisan maupun tulisan. Saya berasal dari Dusun Jagan, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Ingin memberikan paparan tentang asal usul dusun Jagan yang berdasarkan sumber data dari wawancara Saya dengan Kakek dan Nenek melalui media telepon.     Asal-usul dusun Jagan dimulai dengan masa penjajahan b...

avatar
OSKM_19818156_Anisa Septiana Rosyadah
Gambar Entri
Dieng Culture Festival
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dieng Culture Festival adalah suatu ritual tahuhan yang diselenggarakan di Dieng, Banjarnegara. Dieng Culture Festival (DCF) yang terakahir diselenggarakan pada tanggal 3-5 Agustus 2018, DCF ini merupakan DCF yang ke -9. Acara ini dihadiri oleh bupati dan wakil bupati Banjarnegara yaitu bapak Budhi Sarwono dan Syamsudin. Acara DCF ini biasanya diselelenggarakan pada saat musim kemarau dengan alasan agar para wisatawan/pengunjung dapat merasakan dinginya suhu udara di Dieng serta bisa merasakan kenyamanan suasananya. Acara DCF juga diikuti oleh bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Hal ini diikuti dengan antusias pengunjung yang jumlahnya melebihi jumlah peserta pada tahun sebelumnya. Sabtu, 4 Juli 2018 Kakang Mbekayu Duta Wisata Banjarnegara berkesempatan ambil bagian dalam Kirab Budaya anak rambut gembel yang dimulai dari rumah pemangku adat Dieng yaitu Mbah Sumanto, hingga ke lapangan Pandawa, kompleks Candi Arjuna lokasi panggung Dieng Culture Festival 2018. Dihari ke...

avatar
OSKM18_16918017_Marcelino Fredianto
Gambar Entri
Adep Adep
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Apakah kalian pernah dengar makanan yang bernama "Adep Adep"? Masih asing? Maka kalian mungkin akan tertarik untuk mengenalnya lebih dalam. Adep adep merupakan makanan khas dari daerah Bumiayu, Kab. Brebes. Dalam bahasa Jawa, adep adep berarti saling berhadapan. Di Bumiayu, adep adep adalah hidangan yang terbilang unik karena hanya muncul pada saat ada selametan/hajatan seperti acara lamaran, pernikahan, atau syukuran pasca panen. Adep adep dapat dibilang sedikit mirip dengan nasi tumpeng. Hanya saja, jika nasi tumpeng berbentuk kerucut, adep adep berbentuk datar. Adep adep dihidangkan diatas tampah. Adep adep terbuat dari nasi yang diatasnya ditutupi dengan berbagai jenis sayuran seperti kacang panjang, petai, jengkol, selada, terong, daun singkong, timun dan adapula ikan teri, tempe, telur, serta kelapa parut. Cara menata bahan bahannya diatas tampah adalah dengan menata nasi terlebih dahulu kemudian diatasnya ditutupi oleh macam-macam sayuran yang diletakkan memutar berse...

avatar
OSKM18_19918137_Alma Tasya Fiandara
Gambar Entri
Ngapati
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Ngapati berasal dari bahasa jawa, yaitu 'papat' yang artinya empat. Tradisi ini dilakukan oleh sebagian besar rakyat jawa yang percaya dapat memberikan banyak manfaat. Pada usia kandungan bayi empat bulan, masyarakat jawa yang percaya akan tradisi ini akan mengadakan acara selamatan ngapati yang berisi doa-doa permohonan kepada Allah swt. untuk masa depan anak mereka kelak. Doa-doa dan permohonan yang dipanjatkan diharapkan sesuai dengan cita-cita kedua orangtuanya. Salah satunya adalah pengharapan akan anak yang lahir dan tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholehah. Tradisi ngapati tidak hanya memperhatikan adat istiadat masyarakat setempat, namun juga terdapat unsur agama di dalamnya. Hadits yang terkait dengan tradisi ini berbunyi, "Malaikat masuk untuk meniupkan ruh pada janin setelah berumur 40 hari" Sufyan berkata; "Lima puluh atau empat hari, lalu Malaikat berkata; 'Wahai Rab, apakah dia termasuk yang bahagia ataukah celaka, apakah laki-laki ataukah perempu...

avatar
OSKM18_19818080_Rachma Anisa Maulani
Gambar Entri
Ki Ageng Selo si penangkap petir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Kisah tentang Ki Ageng Selo merupakan kisah yang cukup melegenda di kalangan masyarakat jawa tengah. Ki Ageng Selo atau Syekh Abdurrahman diyakini merupakan keturunan langsung dari raja terakhir dari kerjaan Mataram yaitu Raja Brawijaya v dan memiki nama asli yaitu Bogus Sogom. Dikalangan masyarakat jawa tengah dikisahkan bahwasanya Ki Ageng Selo pernah menangkap petir ketika beliau sedang mencangkul di sawah. Dikisahkan suatu hari langit terlihat mendung dan banyak halilintar menyambar. semua warga yang sedang mencangkul di sawah langsung lari menyelamatkan diri, tetapi Ki Ageng Selo tetap mencangkul di sawah tanpa memedulikan halilintar yang menyambar silih berganti. Tiba-tiba petir muncul dari langit dan langsung menyambar Ki Agen Selo, namun hebatnya Ki ageng selo mampu menangkap petir tersebut, dan dikisahkan bahwasannya petir tersebut berubah wujud menjadi seorang kakek tua. Setelah menangkapnya ki ageng selo memerintahkan petir agar tidak mengganggu penduduk sekitar sini...

avatar
OSKM18_16318058_muhammad hafizh
Gambar Entri
Musik Kenthongan Banyumas
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Tengah

Musik kenthongan di Banyumas telah lahir dan berkembang menjadi musik yang begitu atraktif dan bergairah. Setiap grup dapat menampilkan kreativitasnya masing-masing secara bebas, tanpa aturan-aturan baku yang mengekang kreativitas. Kebebasan kreativitas inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari musik ini. Setiap grup bisa menyederhanakan atau merumitkan teknik permainan musik sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Musik kenthongan di Banyumas sebenarnya sudah dapat dijumpai pada awal dekade tahun 1970-an. Di wilayah Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas (kurang lebih 10 km di sebelah barat Kota Purwokerto) dijumpai ada sekelompok masyarakat yang mengembangkan kenthongan menjadi semacam perangkat musik. Caranya adalah membuat alat kenthongan dalam jumlah banyak kemudian ditabuh bersama-sama. Pada waktu itu ada yang mencoba memasukkan alat musik mirip dengan angklung yang cara membunyikannya adalah dengan memukul bilah-bilah nada di dalamnya. Selanjutnya jadilah ara...

avatar
OSKM_16718408_JULIUS ITB_2018
Gambar Entri
Di Balik Adat Kematian Suku Jawa
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Kegiatan tahlilan setelah seorang anggota keluarga meninggal dunia bukanlah kegiatan yang asing di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Banyak keluarga Islam yang merupakan keturunan Jawa melakukan prosesi tersebut. Namun ternyata hal ini tidak sepenuhnya merupakan ajaran Islam. Banyak ulama-ulama yang menentang digelarnya prosesi ini dan menganggap acara ini bi’dah atau sesat. Sebuah pertanyaan muncul, mengapa orang-orang Islam Jawa mewarisi adat ini? Akarnya ternyata ada di ratusan tahun yang lampau, ketika Indonesia masih terdiri dari kerajaan-kerajaan dan masyarakat yang memeluk Islam mungkin masih bisa dihitung jari. Salah satu Wali Sanga, Sunan Kalijaga, yang berniat untuk mengislamkan Jawa—yang pada saat itu hampir seluruh penduduknya masih memeluk agama Hindu, Buddha, atau bahkan animisme dan dinamisme—menggagas prosesi berikut demi diterimanya agama Islam dengan besar hati oleh penduduk. Sunan Kalijaga memikirkan sebuah cara agar Islam bis...

avatar
OSKM18_16318190_Farah