786 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
MANDAU DAS KAHAYAN
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Kali ini penulis ingin membahas mengenai Mandau khususnya Mandau DAS Kahayan, sebab setiap aliran sungai memiliki gaya dan filosofi yang berbeda-beda. Setiap bentuk ukiran, anyaman, jenis kayu, ukuran bilah, jenis bilah semua memiliki makna khusus dan tidak sembarangan dibuat. Mandau itu dibuat khusus buat sang pemilik. Analoginya sama seperti kita membuat baju, jika tidak kita buat sesuai ukuran kita maka baju itu bisa saja terlalu besar atau terlalu sempit buat kita. Demikian juga Mandau, jika Mandau itu dibuat tidak sesuai ukuran kita maka bisa saja Mandau ini menjadi senjata makan tuan. Penulis mengoleksi banyak senjata dan Mandau dari beberap daerah, ada salah satu Mandau dari Serawak yang penulis koleksi. Sebelumnya penulis tidak tahu menahu tentang ukuran Mandau, namun setiap kali Mandau ini penulis bawa atau bersihkan selalu melukai penulis, setelah penulis faham mengenai ukuran Mandau dan mengukur Mandau ini memang jatuhnya buat penulis adalah “Senjata Makan Tuan&...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ritual Natungkal Wini (RITUAL MEMBERKATI BENIH PADI SUKU DAYAK SEBELUM MENUGAL )
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Banyak orang sering salah kaprah mengenai gaya hidup Suku Dayak, banyak yang menganggap suku Dayak tidak mengenal sistem pertanian hanya mengenal sistem “hunt & gather” atau berburu dan mengumpulkan hasil hutan. Orang Dayak juga mengenal sistem pertanian dan sangat menghargai padi, sebab dipercaya padi ini memiliki suatu semangat atau ruh yang membantu manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan atau dalam kaum Dayak Kadazan disebut BAMBARAYON atau dalam Bahasa Dayak Ngaju disebut PUTIR SINTUNG UJU. Ladang sawah suku Dayak umumnya sedikt berbeda dengan sawah basah di Jawa, ladang orang Dayak umumnya melalui membuka lahan hutan, sehingga itu jenis swahnya bukan sawah basah. Karena sangat menghormati padi, maka sebelum menanam padi ini akan dilakukan suatu ritual untuk memberkati benih ini. Dalam bahasa Dayak Kahayan disebut Tampulak Binyi, Dayak Katingan disebut Puun Benyi, Dayak Maanyan disbut Nantungkal Wini, Dayak Hibun menyebutnya mpokang b’hini. Ritu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
“MIMBIT AREP” – KEHAMILAN DALAM BUDAYA DAYAK NGAJU
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Mimbit Arep adalah istilah yang digunakan dalam budaya Dayak Ngaju untuk menyebutkan peristiwa kehamilan seorang wanita yang sedang mengandung anaknya, secara harfiah Mimbit Arep berarti Membawa Diri, dalam artiannya; membawa diri saja dalam berjalan atau bekerja. Timbulnya istilah ini disebabkan karena menurut kepercayaan dan adat istiadat orang dayak dari zaman nenek moyang kalau wanita yang sedang hamil itu tidak boleh bekerja berat sebagaimana layaknya wanita yang sedang dalam keadaan normal atau tidak hamil. Adapun kegiatan yang dilakukan keluarga bagi seorang wan ita yang sedang hamil adalah “Ngehet Kahang Badak” ( biasnya dilakukan bulan ke-3 kehamilan ) yang bertujuan untuk ketahanan tubuh wanita yang sedang hamil dan anak yang sedang di kandungnya dan supaya bayinya tidak lahir prematur. Upacara ini biasa dilaksanakan dengan mengikat palis pangereng pada pinggang wanita tersebut. Upacara selanjutnya yaitu: “Manyaki Tihi” yaitu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
RUMAH DAYAK MAANYAN TAHUN 1930an
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Tengah

Dalam perjalanan ke Barito Timur, penulis sempat melihat satu rumah yang cukup tua didekat kawasan Makam Suta Ono, namun menyedihkan kondisi rumah sudah mau rubuh belum ada upaya untuk menjaga kelestarian rumah ini. Rumah ini menurut pemiliknya dibangun sekitar tahun 1930an. Banyak rumah-rumah tua, betang atau huma hai yang sudah berusia ratusan tahun di Kalimantan tidak dirawat dan dijaga kelestariannya ini yang harusnya jadi perhatian kita bersama folks. Penulis juga teringat ketika melakukan ekspedisi ke Sepang Kota – disana juga terdapat sebuah Huma Hai yang juga dalam kondisi terbengkalai, silahkan baca artikel: SEJARAH SEPANG KOTA Kalau mencotoh negara-negara lain, bagaimana mereka merawat setiap peninggalan gedung / bangunan tua bersejarah. Bukan bangunan peninggalan kolonial saja yang mesti dijaga tetapi bangunan peninggalan penduduk tempatanlah yang juga mesti dijaga dan dikaji secara ilmiah sebagai bahan arsitektur lokal. sumber: https://folksofdaya...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
LUWUK – SENJATA DAYAK MAANYAN
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Seperti di artikel-artikel sebelumnya mengenai senjata khas Dayak, sebenarnya masih banyak lagi jenis dan tipe senjata khas Dayak yang belum disebutkan. Salah satu senjata khas Dayak Maanyan yang disebut LUWUK – Luwuk ini semacam golok atau sejenis Parang Bungkul yang digunakan didalam setiap upacara WADIAN MATEY – yiatu ritual kematian Dayak Maanyan, sehingga luwuk ini senjata yang bersifat sakral atau pusaka. Untuk senjata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berladang dsb, disebut UGUP. Fungsi Luwuk adalah : Digunakan untuk melaksanakan ritual oleh wadian matei dalam mengantar orang mati yaitu saat kematian maupum Mia Masaya Dibawa oleh orang yang membawa kepala manusia saat Ritual Siwah maupun Bluntang. Digunakan wadian matei untuk memotong ekor kerbau saat mau ditombak yang diikat pada sebuah patung yang disebut Bluntang oleh Dayak Maanyan atau sapundu oleh Dayak Ngaju. Berikut ini adalah do...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
WATU BALAI – SITUS KERAMAT DAYAK MAANYAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Sebagai langkah awal yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Dayak didalam Dayak Youth Camp 2015 untuk menjaga tanah adat ialah dengan menginvetarisir situs-situs keramat/ sejarah dan memberikan tanda keramat ditempat itu. Sebab banyak tempat-tempat bersejarah / keramat yang sudah hilang akibat masuknya perusahaan tambang / sawit. Salah satu yang hilang di desa Sarapat ini ialah tugu perdamaian antara Dayak Maanyan Paju Epat dan Paju Sapuluh. Pada zaman dahulu antara Dayak Maanyan Paju Epat dan Paju Sapuluh sering terjadi pertikaian dan saling mengayau (memotong kepala), maka atas kebijaksanaan leluhur mereka kemudian diadakanlah suatu perdamaian supaya tidak lagi saling serang dan saling kayau. Maka dipilihlah sebuah pohon tepat disebuah mata air, dimana air ini satu mengalir ke arah Sarapat dan yang satu mengalir ke wilayah Maanyan paju epat. Kemudian leluhur mereka mengorbankan masing-masing satu orang sebagai korban pendamaian yang kemudian disembelih dipohon ini dan kepalanya di...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH AWAL TERJADINYA PERBEDAAN BAHASA DAN RITUAL ANTARA SUKU DAYAK MENURUT SUKU DAYAK NGAJU.
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pada zaman dahulu kala umat manusia telah mendiami bumi selama sembilan turunan dan selama sembilan turunan itu manusia masih belum bisa mati/meninggal dunia. Dan pada saat itu manusia pertama yakni Maharaja Bunu seringkali menceritakan indah dan ramainya alam khayangan/sangiang serta di mana tempat persemayaman Ranying Hatala/Tuhan Yang Maha Esa dan pesan-pesan suci dari Ranying Hatala sebelum mereka diturunkan oleh Ranying Hatala ke Bumi ini dari alam lapis tujuh. Setelah sembilan turunan dilalui hingga tibalah turunan selanjutnya tibalah saatnya Ranying hatala menjemput Maharaja Bunu serta keturunannya yang sudah berumur sembilan turunan dan mengambilnya satu persatu sesuai janjinya mendiami bumi tanpa melalui kematian. Setelah habis manusia sembilan turunan tersebut manusia masih belum ada yang meninggal dunia karena rata-rata berumur panjang. Namun rasa rindu dengan nenek moyang yakni Maharaja Bunu dan keturunannya yang telah kembali kealam Hatala/Tuhan tanpa melalui kemati...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ritual Manyandah
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Manyandah adalah ritual untuk mencari penyebab dari berbagai macam penyakit yang diderita dengan bantuan roh leluhur (Bandar). Ritual ini juga merupakan beberapa bagian dari ritual sangiang. Manyandah itu sendiri sebenarnya sama dengan Manenung yang dilakukan oleh basir/pisor akan tetapi manyandah tidak mengunakan media ataupun sarana dalam manenung melaikan berkomonikasi langsung dengan tukang Sangiang (Manyangiang). Ritual Manyandah terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Manyandah Manta Manyandah Manta adalah ritual mencari penyebab dari berbagai macam penyakit tetapi tidak dapat melakukan pengobatan. Pada ritual tidak memerlukan sesajen seperti : Ayam, Ketupat, Tanehi, Kue dan lain-lain, dalam ritual tersebut hanya mengunakan Sangku Tambak Raja (Bongkor) yang berisi Hambaruan (untuk laki-laki 7 biji beras dan perempuan 8 biji beras yang dibungkus dengan kain putih) setelah itu tukang Sangiang melakukan Manawur untuk meminta bantuan Sahur (Roh leluhur)...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Saramben, Kalung Sakral Wadian Bawo
Ornamen Ornamen
Kalimantan Tengah

SARAMBEN atau Saramen atau dalam bahasa Benuaqnya SAMAKNG SAWIT adalah sebuah kalung sakral yang digunakan sebagai aksesoris dalam Tari Wadian Bawo. Saramben adalah kalung atau baju wadian yang menggunakan semacam untaian tali, dimana di tali-tali tersebut di pasang taring – taring Binatang, jenis – jenis kayu dan obat obatan. Wadian Bawo merupakan tarian yang di tarikan oleh laki – laki, dalam gambar di bawah ini adalah contoh penari wadian bawo. Tari Wadian Bawo adalah tarian mistis yang dikenal oleh Dayak Rumpun Lawangan – Dusun, seperti Dayak Banuaq, Dayak Dusun Deah, Dayak Maanyan, Dayak Taboyan, dan lain lain. Wadian yang menggunakan Saramben tujuannya sebagai “Panekang hambaruan” atau memperkuat jiwa sang wadian untuk menangkal ilmu-ilmu yang mengganggu wadian/belian dalam ritual, kemudian ada tanda yang dioles di badan wadian namanya tendrek – sebagai penanda perbedaan wadian dengan orang biasa dan ju...

avatar
Deni Andrian