masyarakat adat
950 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Jumpritan
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Jumpritan adalah salah satu tarian daerah yang berasal dari Jawa Timur. Tarian ini terinspirasi dari permainan petak umpat yaitu permainan cari dan sembunyi yang biasa dilakukan sekelompok anak-anak. Tarian ini didominasi oleh gerakan lincah dan semangat yang dipadukan dengan musik bernada gembira. Gerakan dominan dari tarian ini adalah meloncat dan berlari. Lagu yang digunakan untuk mengiringi tarian ini juga memuat kata “Jumpritan” dalam lirik lagunya yang berarti petak umpet. Kostum yang biasa digunakan untuk menarikan tarian ini biasanya adalah kostum adat daerah dengan warna mencolok karena mampu menggambarkan kesan keceriaan saat bermain petak umpat. Penggunaan aksesoris seperti bunga di kepala juga menambah kesan meriah tarian ini. Dalam beberapa penampilan, tarian ini juga menggunakan topeng dan menyisipkan permainan ular naga sebagai makna kebersamaan dan kesetiakawanan. Anak-anak banyak memainkan tarian ini karena dianggap mewakili permainan tradisional ya...

avatar
OSKM18_16718206_Nabila Arief Muharomah
Gambar Entri
Batik Segar Arum Madiun
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Batik merupakan kain yang memiliki motif gambar yang dibuat menggunakan malam atau biasa kita kenal sebagai lilin. Batik juga memiliki warna yang khas sesuai dengan daerah pembuat batik tertentu. Batik tentunya telah dikenal oleh masyarakat dunia sebagai kebudayaan milik Indonesia. Kota Madiun tentunya juga ingin melestarikan budaya batik Indonesia hingga muncul suatu gagasan untuk memperkenalkan batik khas Kota Madiun dengan nama, Batik Segar Arum. Batik Segar Arum diciptakan oleh Ibu Sri Murniati. Asal mula nama "Segar Arum" tentunya terinspirasi dari Kota Madiun sendiri. Nama "Seger" terinspirasi dari jeruk nambangan yang dulunya menjadi hasil bumi kebanggaan Kota Madiun yang pada zaman sekarang mengalami kesulitan dalam pelestariannya dikarenakan minat masyarakat yang turun untuk membudidayakan jeruk nambangan. Maka dari itu, "Segar" diambil agar rasa jeruk nambangan yang segar dan manis dapat lebih dikenal. Lalu nama "Arum" diambil dikarenakan Kota Madiun dulunya merupakan...

avatar
OSKM18_16618127_Irfan Rizqullah
Gambar Entri
Sri Gendem
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Timur

            Sri Gendem adalah salah satu permainan yang cukup terkenal di kalangan anak-anak daerah Jawa. Permainan ini membutuhkan banyak anak yang turut serta di dalamnya. Berikut adalah tata cara permainan Sri Gendem : Terdapat 2 peran yaitu peran “si pencari” dan “ buron”. Pemerannya harus ditentukan dengan Hompimpah. Si pencari adalah satu orang yang dengan mata tertutup kain atau sapu tangan yang bertugas mencari para buron. Para buron adalah anak - anak yang berputar mengelilingi si pencari yang berada di tengah. Permainan ini diawali dengan si pencari yang diputar badannya beberapa kali kemudian mencari para si buron yang mengelilinya sambil menyanyikan lagu tradisional Padhang Bulan. Permainan ini berakhir ketika si pencari selesai menangkap dan menebak semua si buron. Kemudian permainan dimulai dari awal dengan Hompimpah Permainan ini biasa dimainkan ketika menjelang malam hari (set...

avatar
OSKM18_16318199_rama
Gambar Entri
Ritual Manganan
Ritual Ritual
Jawa Timur

"Kotaku kota kecil, namun cukup untuk ditinggali berdua" Sebuah kalimat yang selalu saya ucapkan untuk menggambarkan kota kelahiran, Bojonegoro. Bojonegoro adalah sebuah kota kecil di Provinsi Jawa Timur yang memiliki beraneka ragam kebudayaan, salah satunya adalah ritual manganan. Manganan  adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Bojonegoro ketika akan menanam padi. Biasanya ritual ini dilaksanakan di setiap desa di Bojonegoro dalam empat bulan sekali. Ritual manganan cukup unik. Setiap warga atau kepala keluarga membawa tumpeng beserta bumbu-bumbu dari tumpeng tersebut. Selain itu juga terdapat ayam jago yang dipanggang dan para warga membawa pembungkus makan berupa daun pisang dan daun jati. Selanjutnya warga berkumpul dengan membawa perlengkapan-perlengkapan ritual ke tempat ritual, yaitu di sawah. Setelah itu ketua dusun selaku ketua adat membacakan doa-doa dengan maksud dan tujuan agar Tuhan Yang Maha Esa memberikan hasil panen yang melimpah. Dan menu...

avatar
OSKM18_16018355_Akhmad Aji Permadi
Gambar Entri
Pitonan
Ritual Ritual
Jawa Timur

    Pitonan adalah upacara slametan yang digelar oleh masyarakat setempat Jawa Timur guna merayakan kelahiran anaknya diamana telah menginjak usia 7 bulan. Upacara ini dimaksudkan sebagai simbol rasa syukur mereka terhadap kelahiran sang buah hati yang sudah diberkahi usia hingga 7 bulan serta bertujuan mendoakan keselamatan, rejeki, dan masa depan sang anak agar selalu diberkahi dan sejahtera nantinya. Tradisi Pitonan atau Tedak Sinten atau yang biasa dikenal dengan "turun tanah" dilakukan ketika sang anak pertama kali belajar berjalan. Hal ini juga diyakini sebagai penghormatan pada bumi tempat anak belajar menginjakkan kaiknya.      Tradisi ini dimulai dengan melewati jadah dengan berbagai warna. Penyusunnanya dimulai dari warna hitam sampai putih. Hal ini dimaksudkan dengan selalu ada jalan keluar dalam segala masalah yan berat.      Kemudian si anak dituntun untuk menaiki tangga dari batang tebu kemudian turun lagi. tebu diartikan...

avatar
OSKM18_19918172_Rachmadini Melita Trisnasiwi
Gambar Entri
Buwoh, Tradisi Gotong Royong Masyarakat Bojonegoro
Ritual Ritual
Jawa Timur

Buwuh atau buwoh sebagaimana masyarakat Bojonegoro menyebutnya memiliki arti sumbangan dari tamu kepada pihak yang memiliki hajatan. Biasanya tradisi ini dilakukan ketika ada yang memiliki hajatan baik itu nikahan, khitanan, syukuran, dan lain sebagainya. Pada umumnya masyarakat Bojonegoro menggunakan bahan makanan pokok seperti beras, mie, dan bahan makanan mentah seperti gula, telur, dan lain-lain tergantung si penyumbang. Inilah yang membedakan buwoh di Bojonegoro dengan daerah lainnya yang biasanya hanya memberikan sejumlah uang atau bingkisan hadiah kecil. Dalam tradisi buwoh barang yang disumbangkan bisa mencapai 5 kg lebih, dan apabila penyumbang memiliki hajatan di masa depan maka si pemilik hajatan yang disumbang harus memberi balik sebagai balas budi. Namun ada aspek yang agak kurang menyenangkan dalam tradisi buwoh, dimana orang yang tidak membalas buwohan atau balasannya kurang akan menjadi bahan pembicaraan warga sedesa (bahkan lintas desa). Meskipun begitu, tradisi ini...

avatar
OSKM18 16018380 Muhammad Rijalul Fikri
Gambar Entri
Kerajinan Jati Gembol
Ornamen Ornamen
Jawa Timur

Istilah  gembol  mungkin terasa asing dan aneh di telinga kita. Gembol adalah sebutan untuk akar kayu pohon (umumnya pohon jati) yang tersisa dari proses penebangan, biasanya limbah penebangan pohon ini menyisakan batang dasar pangkal pohon setinggi 30 – 50 cm dari permukaan tanah hingga ke bagian akar yang berada di dalam tanah. Bagi kebanyakan masyarakat di daerah Jawa Tengah menyebutnya dengan istilah  bonggol  atau  tonggak . Sebutan gembol ini digunakan masyarakat desa Ngobalan yang terletak di wilayah hutan jati milik Perhutani di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Hal menarik dari gembol yang notabene merupakan limbah ini adalah, dengan ketrampilan dan kreatifitas warga desa Ngobalan yang berada di lingkungan hutan jati Kabupaten Ngawi tersebut bisa disulap menjadi karya kerajinan dengan nilai lebih tinggi dibanding sekedar menjadi kayu bakar. Karya kerajinan yang muncul dari proses adaptasi budaya para pendahulu warga desa hutan jati tersebut, mem...

avatar
OSKM18_16518204_Alzana Armaniar Farhani
Gambar Entri
Rebo Wekasan Gresik
Ritual Ritual
Jawa Timur

Rebo Wekasan             Bulan Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah islam. Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan bulan Safar adalah bulan Tasa’um atau kesialan. Anggapan ini masih diyakini sebagian umat muslim hingga saat ini, termasuk sebagian bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, yaitu masyarakat Desa Suci, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.             Tradisi Rebo Wekasan adalah perayaan unik yang hanya ada di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur dan hanya dirayakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Rebo Wekasan bermula dari penemuan sebuah sumber air baru oleh Sunan Giri di sebuah desa bernama Pongangan yang bertepatan dengan hari Rabu terakhir di bulan Safar. Menurut cerita tutur, pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan segala permin...

avatar
OSKM18_16418054_[Tiara]
Gambar Entri
Tradisi Budaya Aduk Jenang di Candi Songgoriti
Ritual Ritual
Jawa Timur

Tradisi Budaya Aduk Jenang merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Kota Batu, khususnya di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, dalam merayakan Tahun Baru Hijriyah. Kegiatan ini merupakan puncak dari tradisi Manghanyubagyo Sasi Suro Jenang Suro Bareng yang dilaksanakan di Candi Songgoriti. Pelataran Candi Songgoriti akan dihiasi dengan umbul-umbul berbagai warna, obor, dan hiasan dari janur. Segala keperluan kegiatan ini disiapkan oleh para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna, masyarakat setempat, dan sesepuh desa. Tradisi Aduk Jenang telah berlangsung sejak lama. Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk memperingati malam Suro di Tahun Baru Hijriyah. Kini, tradisi ini dianggap sebagai uri-uri budaya leluhur yang berarti melestarikan budaya leluhur. Jenang merupakan makanan tradisional olahan berbahan dasar beras, ketan, kelapa, dan kacang tanah. Jenang telah mengakar dalam kebudayaan Jawa bahkan sejak Zaman Hindu-Buddha....

avatar
Oskm18_19718142_albert gunawan