masyarakat adat
1.030 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Lagu Lingsir Wengi
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Tengah

Lagu Lingsir Wengi merupakan lagu budaya Jawa yang penuh akan misteri. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengetahui atau mendengar lagu ini dari serial horror "Kuntilanak" yang dilantunkan oleh aktris tanah air Julie Estelle. Namun lirik yan dilantunkan dalam serial tersebut, merupakan hasil gubahan dari salah satu gending jawa yang menggunakan pakem macapat. Pakem macapat terdiri dari 11 pakem salah satunya pakem durma ( kedelapan ) yang dipakai dalam lagu lingsir wengi.  Serial film tersebut menyajikan film horor dimana lagu ini dilarang dinyanyikan pada waktu tertentu, karena akan mengundang mahluk gaib yakni kuntilanak. Dari film tersebut timbul makna negatif dari masyarakat tentang lagu ini, padahal sejarah dari lagu ini begitu baik dan patut untuk kita ketahui. Lagu lingsir wengi merupakan lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Lahir sekitar tahun 1450 SM dengan nama kecil Raden Said. Sunan Kalijaga salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam den...

avatar
OSKM18_16818095_daniel bernardino soeiono
Gambar Entri
Rumah Adat Panggang Pe
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Rumah Panggang Pe berasal dari kata panggang dan epe (dijemur). Rumah ini dinamakan demikian karena pada zaman dahulu, rumah berdesain seperti ini sering dipakai untuk menjemur barang-barang (daun teh, ketela, dll). Ciri khas dari rumah adat ini sebelum mengalami modernisasi adalah memiliki atap bagian depan yang lebih landai dari bagian tengah/belakkang, memiliki 4-6 tiang penyangga atap di depan rumah (tiang penyangga sebagai penentu bentuk atap), dan biasanya hanya terdapat satu ruang di dalamnya. Atap landai memudahkan orang untuk menjemur, sedangkan ruangan yang hanya ada 1 membuat rumah adat ini jarang digunakan sebagai tempat tinggal tetap oleh pemiliknya. Rumah ini lebih sering digunakan untuk berjualan dan memproduksi barang. Rumah Adat Panggang Pe ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan bentuk atapnya. Misalnya panggang pe gedhang salirang (atap tinggi di belakang), panggang pe empyak setangkep (kedua bagian atap landai), dan panggang pe gedhang setangkep (a...

avatar
OSKM_19918157_isai abcd
Gambar Entri
Punggahan Menyambut Ramadhan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Punggahan Indonesia, negara yang dihuni oleh lebih dari 260 juta jiwa yang heterogen, menghadirkan berbagai macam keunikan di tiap sisinya. Negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam ini memiliki banyak tradisi untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Salah satunya adalah Punggahan. Punggahan adalah salah satu tradisi yang terdapat di Jawa (seperti Jawa Barat, Jawa Tengah), dengan cara memperingatinya yang berbeda-beda. Tradisi Punggahan sudah ada sejak dulu, meski belum jelas darimana asal-usulnya tradisi ini tercipta. Ada yang berpendapat bahwa tradisi ini asli dari Islam atau ajaran Hindu yang diterapkan pada Islam oleh Wali untuk mengajak masyarakat masuk ke Islam. Punggahan Terdengar Asing                 Apa arti dari Punggahan? Punggahan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata Munggah , yang berarti naik atau memasuki tempat yang lebih tinggi. Yang dimaksudkan naik di sin...

avatar
OSKM18_16318221_Haniifah Nur Faatinah Puruhito
Gambar Entri
Kue Wajik
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Kue wajik adalah salah satu jajanan tradisional khas Indonesia. Saat ini kue yang memiliki cita rasa yang manis dan legit ini terbilang sudah langka dan sulit ditemui. Kue wajik hanya dapat ditemui di pasar-pasar tradisional dan terkadang tersedia di pusat perbelanjaan oleh- oleh khas Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya. Kue wajik juga biasanya tersaji pada momen tertentu seperti pesta pernikahan dan hari raya.   Kuliner tradisional yang berbahan dasar utama dari beras ketan ini berasal dari Jawa Tengah. Meskipun demikian, daerah-daerah lain di Indonesia juga memiliki jajanan tradisional yang serupa dengan kue wajik namun dengan sebutan berbeda, misalnya kue wajik yang berasal dari Sumatera, Bali, dan Jawa Barat.   Kue wajik pada umumnya berwarna coklat gelap dan disajikan berupa potongan segi empat. Warna coklat pada kue wajik tersebut berasal dari pewarna alami yaitu gula merah. Namun seiring berkembangnya zaman kue wajik juga menyajikan tampilan baru...

avatar
OSKM_(19718187)_(Maximilla) Febriana Ayuningtyas
Gambar Entri
Sawan Pengantin
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Sawan Pengantin adalah kepercayaan adat orang Jawa Tengah di daerah Kebumen, yaitu ketika sepasang suami istri membawa anak balitanya ke acara hajatan di mana salah satu pihak pengantin ada yang baru pertama kali mantu / menikahkan anak sulungnya, anak balita tersebut akan menjadi sakit. Balita tersebut dipercaya telah diikuti oleh sebuah 'makhluk halus' dan akan mengalami gejala seperti demam tinggi di malam hari yang berulang selama 2-3 malam. Demam ini tidak kunjung turun panasnya walau sudah berobat ke dokter. Anak yang terkena sawan pengantin juga dapat mengalami gejala lain seperti kejang-kejang, yang dipercaya disebabkan karena balita 'kesurupan' setan. Jika tidak mengambil langkah-langkah lebih lanjut, maka sawan pengantin akan menyebabkan gangguan pada sisi psikologis balita. Gejala lain yang dapat dideteksi antara lain: Anak akan rewel pada jam-jam tertentu, terutama ketika menjelang maghrib dan ketika tengah malam. Anak mudah deg-dega...

avatar
OSKM18_16518017_Gregorius Jovan Kresnadi
Gambar Entri
Kesenian Ketoprak
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Kesenian Ketroprak berasal dari Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta. Ketoprak merupakan drama tradisional yang biasanya ditampilkan dengan iringan gamelan langsung. Dahulu kesenian ini diiringi lesung dan alu yang menghasilkan suara "prak,prak,prak" maka disebutlah kesenian ini dengan nama Ketoprak. Tema cerita yang disajikan pun bermacam-macam, diambil dari cerita sejarah, cerita rakyat, ataupun asal usul kerajaan. Ciri khas dari ketoprak ini menggunakan dialog bahasa Jawa. Kesenian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara di kota maupun di perdesaan, seperti acara hajatan, pernikahan atau pertunjukan. Gedung pertunjukan dalam istilah bahasa Jawa disebut Tobong. Saking populernya kesenian ini, untuk dapat menonton pertunjukan ketoprak pun biasanya di kenai biaya masuk. Masyarakat Jawa Tengah sangat menikmati pertujukan ini, apalagi jika cerita yang ditampilkan disuguhi dengan lelucon atau humor.

avatar
OSKM18_16518291_anggiethasantoso
Gambar Entri
Nanas Madu Belik
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

NANAS MADU BELIK             Terletak diantara 5 kabupaten di Jawa Tengah, Gunung Slamet memberikan kekayaan alam yang luar biasa bagi masyarakat disekitarnya. Salah satunya ialah kabupaten Pemalang. Biasanya daerah pegunungan adalah daerah yang dapat ditanami segala macam buah dan sayuran. Salah satunya ialah nanas madu belik. Nanas madu belik adalah komoditas pangan alami dari kabupaten Pemalang. Tidak seperti nanas pada umumnya, nanas madu belik berbentuk lebih kecil dan berwarna kuning cenderung orange. Walaupun ukurannya lebih kecil daripada nanas pada umumnya, nanas ini memiliki rasa yang manis dibandingkan nanas pada umumnya. Selain dari rasa manisnya, nanas madu belik juga terkenal dengan aromanya yang khas.             Nanas madu belik banyak ditemui di perkebunan kecematan Belik, kabupaten Pemalang. Sekitar lima tahun terakhir, nanas ini banyak ditana...

avatar
OSKM18_16418017_[Muamar] Lukman Hakim
Gambar Entri
Bundengan, Alat Musik khas Wonosobo yang Hampir tak Terkenang
Alat Musik Alat Musik
Jawa Tengah

Bundengan pada awalnya digunakan sebagai alat untuk meneduh atau sejenis kanopi tradisional (kowangan) bagi para petani dan peternak/penggembala itik (angon bebek) alias payung pada tempo dulu. Supaya mereka tidak jenuh saat menunggu itik – itiknya memakan sisa hasil panen padi, mereka merekayasa bundengan dengan cara mengambil beberapa helai ijuk yang sudah menempel terikat pada bundengan lalu dibentangkan dari kanan ke kiri sehingga ijuk ini berperan seperti senar yang dipetik memunculkan nada yang berdengung nyaring.  Salah satu warga Wonosobo yang dulunya aktif berkonsentrasi memainkan bundengan, Bapak Barnawi (Alm.) yang berasal dari Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, mengganti ijuk tadi dengan senar raket untuk dimainkan tangan kiri, yang menimbulkan bunyi mirip perpaduan kenong, kempul, dan gong. Beliau juga berperan sebagai pemusik kendang tari lengger, beliau mencoba berimprovisasi, sehingga yang dimainkan pada bagian tangan kanan adalah bilah bambu deng...

avatar
Fatmasari
Gambar Entri
Asal Usul Nama Pantai Bandengan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Pantai Bandengan atau yang sering disebut juga Pantai Tirta Samudra ini memiliki asal usul cerita dibalik namanya tersebut. Menurut cerita masyarakat, konon ketika seorang pemuda yang masih memiliki kekerabatan dengan Sunan Muria yang bernama Amir Hasan sedang mengembara untuk mengembangkan ilmu agama islamnya. Beliau pada saat itu sedang dalam perjalanannya menuju Kepulauan Karimunjawa yang terkenal dengan keindahannya. Ditengah perjalanannya itu, ia memutuskan untuk singgah di sebuah desa yang sekarang dikenal dengan nama Desa "nyamplungan". Nama Nyamplungan sendiri didapat dari panggilan lain Amir Hasan, yaitu Sunan Nyamplungan. Konon katanya disebut "nyamplungan" karena pada saat itu ia membawa biji nyamplungan yang hendak ia tanam di Kepulauan Karimunjawa nantinya. Sunan Nyamplungan, yang pada saat itu ditenami dua pengawalnya, mengamati hamparan pantai luas dengan pasir putih dan airnya yang jernih yang ada di desa tersebut. Ketika sedang menikmati pemandangan pantai...

avatar
OSKM_16318112_Farrel Reyhan