Para petani dari Desa Timbulharjo, Bantul menyelenggarakan Kirab Budaya Mapak Toyo. Kirab Mapak Toyo, yang berarti menjemput air, ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia. Kirab budaya diramaikan dengan pawai budaya. Para petani mengenakan busana tradisional Jawa. Iring-iringan juga membawa 17 gunungan. Gunungan merupakan simbol dari persembahan tiap dusun atas berkat dan hasil panen raya yang didapat. Kirab budaya ini juga bertujuan untuk mengkampanyekan irigasi bersih. Para petani dan komunitas irigasi bersih ingin menyadarkan masyarakat bahwa air kali yang bersih adalah sebuah kebutuhan dan harus dijaga bersama-sama. Air kali penting untuk pengairan sawah, dan diharapkan dengan air kali yang bersih dapat meningkatkan produksi sawah.
Museum Ullen Sentalu adalah museum budaya Jawa yang berlokasi di kawasan Taman Kaswargan, Kaliurang, Sleman. Di dalam museum ini terdapat banyak karya masyarakat Jawa peninggalan masa silam. Karya-karya ini kental dengan tradisi budaya Jawa, terutama budaya keraton Mataram. Museum Ullen Sentalu memiliki tujuh ruangan, yakni ruang pintu masuk, ruang guwo selo giri dan 5 ruangan lain di Kampung Kambang. Museum Ullen Sentalu adalah kependekan dari istilah “Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku” . Kaliamat tersebut memiliki arti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”.
Ny. Maria Magdalena Rubinem Yogyakarta, 11 Maret 1925 Ny. Maria Magdalena Rubinem adalah seorang pesinden yang sudah cukup senior. Beliau mempelajari sinden dari kecil di rumah Pangeran, antara lain Pangeran Suryaputra dan Pangerah Hadinegara selama tiga bulan. Sejak saat itu, beliau langsung terjun sebagai pesinden sejak tahun 1942. Sebagai pesinden, beliau sudah mengabdi selama lebih dari 70 tahun dan sejak tahun 1951 pernah berkali-kali tampil di hadapan Presiden Soekarno di Istana Negara. Di samping sebagai swarawati (seniman karawitan), beliau juga bisa menari. Semenjak zaman Jepang, tepatnya sekitar tahun 1943, beliau sudah mengabdi sebagai Pegawai Tidak Tetap di RRI (Radio Republik Indonesia) Stasiun Yogyakarta semasa Bapak Ali Murtopo menjabat sebagai menteri Penerangan, namun karena tidak segera diangkat dan kesibukan pentas di luar semakin padat akhirnya Ny. Rubinem mengundurkan diri sebelum diangkat sebagai PNS. Baginya, tahun 1960-an adalah masa keemasa...
Buku Gusti Ora Sare adalah buku berisi 90 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa.
Kain tradisional Indonesia yang satu ini sudah berkali-kali hampir di-klaim oleh negara tetangga kita. Padahal, jika kita telusuri, jelas-jelas akar kata batik adalah dari bahasa Jawa. Batik berasal dari kata “ amba ” yang dalam bahasa jawa artinya menulis dan “ titik ” yang artinya titik. Pada awalnya batik dibuat di atas kain mori lalu digambar dengan menggunakan lilin dengan canting. Motif atau corak batik bukan hanya sekedar indah, namun juga mengandung berbagai lambang dan makna masing-masing. Beberapa motif batik batik bahkan hanya digunakan oleh keluarga keraton. Batik tak melulu hanya batik jogja. Ada juga batik solo, batik pekalongan , batik cirebon, batik banyumas, batik bali, dan lainnya.
Pernah mendengar istilah aksara Jawa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa aksara Jawa adalah "aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, berjumlah dua puluh huruf, bermula dengan ha dan berakhir dengan nga ;". Aksara Jawa dikenal juga sebagai Hanacaraka dan Carakan, adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah di Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak. Tulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali. Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal / a / atau / É" / , yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi ( scriptio continua ). Dibandingkan dengan alfabet Latin , aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar, seperi titik dua, ta...
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2. Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenklatur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat sering disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun m...
Kalau berbicara tentang makanan pasti kawan Sobat Budaya lagi membayangkan betapa nikmatnnya makanannya dan segera ingin mencicipi makanan tersebut apalagi makanannya khas nusantara. Ada yang tau kawan Sobat Budaya, kenapa sih makanan di Indonesia sangat enak sekali dan banyak yang menyukainya dari kalangan pribumi maupun warga asing? tidak usah diragukan lagi, itu karena Indonesia memiliki kaya akan rempah-rempah, kekayaan alam yang banyak dan besar mulai dari pemandangan alam sebagai objek wisata, tanah yang subur, hingga hasil panen yang melimpah. Disini aku mau memperkenalkan makanan khas Indonesia dari Pulau Jawa yang khususnya dari D.I.Y Yogyakarta yaitu Bakmi Godog. Pasti kawan Sobat Budaya udah tau kan atau belum pernah? hahaha kalau belum, monggo aku akan memperkenalkannya (eitss... mau kenalin ke siapa? ini lagi ta'arufan?) yang pasti aku kenalin ke kawan Sobat Budaya, ya siapa tau...
Bakmoy khas Yogyakarta, DI Jogjakarta, Indonesia, Bahan-bahan: 0,5 kg tulang sapi 0,5 kg daging sapi 10 buah tahu kotak seledri secukupnya bawang merah secukupnya 5 biji kemiri 8 siung bawang putih garam vetsin (optional) Porsi: 4 orang Cara membuat: Tulang dan daging direbus hingga daging lembut. Sambil menunggu daging lembut, lakukan hal-hal di bawah ini: Tahu dipotong dadu kecil-kecil, goreng hingga berwarna kekuningan. Tidak perlu digoreng hingga terlalu kering Seledri dipotong kecil-kecil halus Bawang putih dan kemiri dihaluskan (diulek atau diblender). Kemudian digoreng dengan minyak secukupnya, campur dengan 2 gelas air mineral. Jika sudah wangi, campurkan ke dalam rebusan daging. Cara membuat bawang goreng: Bawang merah dipotong tipis-menyerong Tambahkan garam secukupnya. Aduk hingga rata Goreng dengan minyak secukupnya hingga...