Adalah sebuah prosesi adat Dayak Meratus untuk mengobati orang yang sakit atau orang yang kesurupan, dengan cara memanggil para penjaga (Sangudara 4 dan Sangudara 8) dan memanggil roh leluhur. Baharagu biasanya dilakukan oleh satu orang Balian (kepala suku) dengan dibantu oleh seorang Patati (penabuh gendang). Oleh : Wiwid Bhozant (penggiat bilik pendidikan pedalaman Kalimantan)
Kain Sasirangan Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang diwariskan secara turun temurun sejak abad XII, saat Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa. Cerita yang berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan adalah bahwa kain Sasirangan pertama kali dibuat oleh Patih Lambung Mangkurat setelah bertapa 40 hari 40 malam di atas rakit Balarut Banyu. Menjelang akhir tapanya, rakitnya tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Di tempat ini, ia mendengar suara perempuan yang keluar dari segumpal buih. Perempuan itu adalah Putri Junjung Buih, yang kelak menjadi Raja di daerah ini. Sang Putri hanya akan menampakkan wujudnya jika permintaannya dikabulkan, yaitu sebuah istana Batung dan selembar kain yang ditenun dan dicalap (diwarnai) oleh 40 putri dengan motif wadi/padiwaringin sebagai syarat ketika ia akan menggelar acara perkawinan agung dengan Pangeran Suryanata, pendiri dinasti pertama Negara Dipa. Awalnya sasirangan dikenal sebagai kain untuk &ld...
Rumah Gajah Manyusu adalah nama kolektif untuk semua bentuk-bentuk rumah tradisional suku Banjar dengan ciri khasnya pada bangunan induknya menggunakan atap perisai buntung . Rumah ini mempunyai ciri pada bentuk atap limas dengan hidung bapicik (atap mansart) pada bagian depannya. Anjung mempunyai atap Pisang Sasikat , sedang surambinya beratap Sindang Langit . (Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978). Namun pada kesempatan lain, Tim Museum dan Purbakala Depdikbud Kalsel berbeda pendapat, mereka menyebutkan bahwa Rumah Gajah Manyusu : "Bentuk sampai dengan anjung sama dengan Gajah Baliku. Yang berbeda adalah adalah bagian padu. Panampik padu diberi dua buah Ambin Sayup yang bentuknya lebih kecil dari anjung dan lebih rendah letaknya". Ciri-ciri Rumah Gajah Manyusu : Pada mulanya tubuh bangunan induk rumah a...
Sasirangan adalah kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, kain yang didapat dari proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu.. Desain/corak didapat dari teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain : jenis benang/jenis bahan pengikat. Upaya untuk melindungi budaya Banjar ini, telah diakui oleh pemerintah melalui Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI beberapa motif sasirangan sebagai berikut : Iris Pudak Kambang Raja Bayam Raja Kulit Kurikit Ombak Sinapur Karang Bintang Bahambur Sari Gading Kulit Kayu Naga Balimbur Jajumputan Turun Dayang Kambang Tampuk Manggis Daun Jaruju Kangkung Kaombakan Sisik Tanggiling Kambang Tanjung Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sasirangan
Sebagaimana sukubangsa lainnya, orang Banjar juga mengetahui persis tentang alam flora yang ada di sekitarnya dan pemanfaatannya dalam kehidupan mereka. Mereka tidak hanya tahu berbagai jenis tumbuhan (pohon) yang dapat dijadikan bahan bangunan, tetapi juga tahu persis berbagai jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai penyembuh (obat) penyakit tertentu, seperti: terkena benda tajam, tumpul dan atau lancip, tergigit serangga, gatal-gatal, dan berbagai penyakit luar lainnya. Jenis-jenis Tumbuhan dan Khasiatnya Jenis-jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit seperti: tahiris, lecet-lecet, memar, disengat kalajengking, tertusuk duri, disengat ulat bulu, bisul, barah, digigit buntal, luka bakar, dan bercak hitam adalah: daun pisang, karet, kelapa, lada, pepaya, kunyit, mentimun, pala, akar patintin, daun sirih, keladi lumbu, bulu kucing, daun turi, bawang merah, kumpai maling, asam jawa, dan lain sebagainya. Adapun cara pengobatannya ada...
Bubur Hintalu adalah salah satu makanan khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bubur yang kental dengan banyak bulatan kenyal di dalamnya ini, enaknya disantap saat masih panas. Warnanya coklat dan rasanya manis. Kata hintalu dalam Bahasa Banjar berarti telur. Tak heran jika kemudian di dalamnya ada bulatan-bulatan berbahan tepung ketan yang dibentuk bulat-bulat seperti telur. Sementara karuang adalah sejenis burung yang gemar bernyanyi dan hidupnya di dataran rendah. Burung ini berjanggut dan memiliki telur yang bentuknya persis seperti bulatan di bubur hintalu karuang. Bahan-bahan: 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa 250 gr tepung ketan 200 ml air 125 gr gula merah, iris halus 1 sdm air kapur sirih 1 butir telur yang sudah di kocok lepas 1/2 sdt garam 1/2 sdt vanili bubuk Cara membuat: Campurksn tepung ketan, air dan air kapur sirih, aduk rata. Taburi adona...
iasanya orang mengenal Kue Cucur itu khas dari betawi . Namun ternyata Kue cucur ini juga merupakan makanan yang dimiliki oleh beberapa daerah lain di Indonesia, seperti salah satunya di Banjarmasin-Kalimantan Selatan. Kue cucur memiliki rasa manis dengan tekstur sedikit berserat dan berminyak. Bahan-bahan: 85 gram gula merah, disisir 15 gram tepung terigu dengan protein sedang 1 ½ ons tepung beras 1 lembar daun pandan, dipotong-potongi ½ ons gula pasir ¼ liter air ¼ sendok teh garam Secukupnya minyak goreng Cara Membuat: Campurkan gula merah, gula pasir, irisan daun pandan dan air secukupnya lalu rebus sampai larut. Angkat, lalu saring dan diamkan hingga suam-suam kuku. Siapkan wadah terpisah, Campur tepung beras, tepung terigu dan garam menjadi satu. Tuang dengan larutan gula sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk menggunakan tangan hingga rata....
Cangkarok Karing adalah salah satu makanan khas Provinsi Kalsel. Cangkarok atau Karak atau kerak nasi merupakan cemilan yang terbuat dari nasi kemarin. Bahan-bahan: 150 gr nasi. 1/4 sdt bawang putih bubuk. 1/4 sdt garam. 1/4 sdt penyedap rasa ayam. 3 batang daun bawang.. Proses pembuatan Nasi dipanaskan kembali di penanak nasi listrik sampai nasi kembali panas. Keluarkan nasi, letakkan di mangkuk plastik dan diberi air secukupnya hingga terendam. Biarkan selama 5 menit. Tiriskan Taburi dengan bawang putih bubuk, garam, dan penyedap rasa. Aduk rata namun jangan sampai menggumpal. Jemur hingga kering di atas loyang atau tempeh yang sudah dilapisi kertas nasi. Ambil karak satu sendok makan munjung lalu goreng di atas minyak goreng panas dengan api kecil. Bila karak sudah mengambang, angkat. tiriskan. Campurkan daun bawang goreng dengan cangkarok/ karak nasi. Jika kurang asin bisa d...
Buat masyarakat Kalsel khususnya daerah Hulu Sungai, itu adalah nama lain dari Putu Mayang atau Petulo kalo di Pulau Jawa. Cuma bedanya putu mayang khas Kalsel ini hanya berwarna putih dgn serabut yg lebih halus dari putu mayang pada umumnya... Katanya sih adonannya paling bagus jika di buat dari tepung yg berasal dr beras banjar usang (beras yg berumur lebih dari 6 bulan). Tapi demi kepraktisan, saya milih pake tepung beras kemasan buatan pabrik aja... Menurut saya sih ga ada perbedaan yg signifikan... Hmmm😕 Sama2 enak lah.. Untuk kuahnya ada sedikit perbedaan yakni adanya penambahan telur yg di kocok.. Jadi rasanya lebih 'lamak manis'...😋 Resep ini saya adaptasi dari resep Putu Mayang milik Ayien Rien... Terus saya modifikasi sedikiiiittt aja...😀 Tengkyu ya bu...