guru
86 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pupuh Magatru
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

Sastra Sunda mempunyai banyak jenisnya, salah satunya adalah pupuh. Pupuh merupakan karya sastra berbentuk puisi yang mempunyai aturan berupa guru lagu dan guru wilangan, juga dari setiap pupuhnya mempunyai watak atau karakternya tersendiri. Sedangkan jumlah pupuh ada 17 yang terbagi menjadi sekar ageung dan sekar alit. Salah satunya adalah pupuh magatru. Pupuh magatru ini termasuk dalam sekar alit yang mempunyai watak berupa rasa sedih, penyesalan terhadap perilaku diri sendiri ataupun untuk menasihati. Pupuh magatru mempunyai aturan guru lagu dan guru wilangan berupa : 12-u, 8-i, 8-u, 8-i, 8-o. Contoh Pupuh Magatru : 1) Majalaya, Ciparay, Banjaran, Bandung (12-u) Kopo reujeung Cisondari (8-i) Cicalengka, Ujung Berung (8-u) Rajamandala, Cimahi (8-i) Leles, limbangan, tarogong (8-o)   2) Neangan gawe teh kudu saluyu (12-u) Anu luyu jeung pangarti (8-i) Tong saukur pinuh saku (8-u) Jeung loba meunang bati (8-i) Ngan teu miboga kan...

avatar
OSKM18_16118043_Nurul Hidayanti
Gambar Entri
Permainan Bebentengan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Bebentengan sering dikenal sebagai  rerebonan di daerah Jawa Barat, sedangkan di daerah lain dikenal juga dengan nama  pris-prisan, oal-palan, omer,  dan  jek-jekan . Bebentengan berasal dari kata "benteng" yang berarti pertahanan. Bebentengan adalan Dwipurwa (pengulangan suku kata pertama) dan berakhiran -an yang berarti menyerupai. Permainan ini memiliki relevansi dengan bangsa Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dulu, yakni pertahanan bangsa Indonesia saat melawan penjajahan Belanda dengan menggunakan benteng. Menurut Yayat Sudaryat, Guru Besar Sastra Universitas Pasundan Bandung, permainan bebentengan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Permainan bebentengan merupakan permainan yang memerlukan kecepatan, ketangkasan, kerja sama dan strategi yang baik antar anggota kelompok. Kedua tim, biasanya 4-8 orang, memiliki "benteng" masing-masing yang bisa berupa tiang, pohon, atau batu bata. Setiap anggota kelompok bertugas untuk menjaga benteng ji...

avatar
OSKM18_16018041_Shannen Widijanto
Gambar Entri
Mengenal Silat Paseban
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Pada kesempatan kali ini, saya akan memperkenalkan salah satu kebudayaan khas kota asal saya, kota Depok, yakni Silat Sinar Paseban atau biasa disebut Silat Paseban. Dalam hal ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Norman Hastra selaku Ketua LUMBUK (Lembaga Usaha Melestarikan Budaya dan Seni Kota Depok). Nama Silat Paseban diambil dari nama daerah di mana Guru Besar Bapak M. Saleh bin Salman/Mad Saleh bertempat tinggal, yaitu gang Paseban, Jakarta Pusat, yang didirikan pada tahun 1965. Pada saat ini Perguruan silat tersebut sudah nonaktif. Selanjutnya, perguruan silat itu diwariskan pada Ustadz Mahyullah/Ust. Lolo yang merupakan keponakan langsung dari Bapak M. Sholeh. Ustadz Lolo kemudian mengikrarkan perguruan silat tersebut sebagai sentra pelestarian Silat Paseban pada tahun 2015. Silat Paseban sendiri erat hubungannya dengan adat dan kebudayaan betawi. Hal itu dapat dilihat dari : acara buka palang pintu, acara rebut dandang, iring-iringan pengantin, rebana kitim...

avatar
OSKM18_16118017_Shofa Syahidah
Gambar Entri
Gunung Tampomas
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Pada zaman dahulu terdapat kerajaan yang bernama Kerajaan Padjajaran yang terletak di Sumedang, Jawa Barat. Di daerah sekitar kerajaan terdapat gunung yang sangat besar. Rakyat sekitar menyebutnya dengan sebutan Gunung Gede. Kerajaan Padjajaran yang dipimpin oleh Prabu Sokawayana, anak dari Prabu Guru Haji Adji Putih, adik kandung dari Prabu Tadjimela. Sejak dahulu, gunung ini  dipercayai memliki kekuatan ilmu mistis yang sangat kuat dan dijadikan tempat bertapa, termasuk Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi memiliki tempat diatas puncak gunung bernama Sanghyang Taraje. Pada abad ke-18, bencana besar melanda Kerajaan tersebut. Gunung Gede ingin meletus diikuti suara gemuruh dari sekitir gunung. Ketika Pangeran Sumedang melakukan aksi bertapa akhirnya mendapatkan sebuah cara untuk menghentikan letusan gunung tersebut. Seketika itu, Pangeran bersama sebagian rakyatnya pergi menuju puncak gunung. Puncak gunung tersebut bernama Sanghyang T...

avatar
OSKM_16418104_Muhammad Saputra
Gambar Entri
Guguritan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

  Guguritan merupakan karya sastra yang tergolong puisi lama. Guguritan adalah karangan yang terikat oleh aturan pupuh. Diantara aturan pupuh ialah : 1. Guru lagu yaitu bunyi yang jatuh pada suku kata terakhir dalam suatu baris. 2. Guru wilangan yaitu banyaknya suku kata dalam setiap baris. 3. Jumlah baris pada setiap paragraf. Aturan tersebut disesuaikan dengan jenis pupuh yang dipakai untuk guguritan. Biasanya sebuah guguritan dibangun oleh satu jenis pupuh saja, sehingga pendek hanya terdiri dari beberapa baris saja. Itu yang membedakannya dengan wawacan yang panjang dan dibangun oleh lebih dari satu pupuh. Isi guguritan bisa berupa nasihat, kejadian, pengalaman, keindahan alam, dan isi surat/pidato. Di dalam sebuah guguritan terdapat 4 unsur intrinsik yaitu : 1. Tema yaitu ide pokok yang menjiwai isi guguritan. 2. Nada adalah sikap pengarang yang dirasakan oleh pembaca gugu...

avatar
OSKM18_16718062_Rizma
Gambar Entri
Tari Kreasi " RONGGENG MENOR"
Tarian Tarian
Jawa Barat

SAMPURASUN!! PUNTEN sadayana. Apa kabarnya? Pada kesempatan kali ini saya akan memberi info tentang sebuah tarian yang berasal dari daerah asal saya yaitu Kota Bekasi. Yaitu “Tari Ronggeng Menor” yang dimana sang penggagas tarian ini adalah guru saya sendiri sewaktu sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Kota Bekasi Ibu Dini Irma Damayanthi,S,sn Ronggeng sendiri ialah  jenis kesenian  tari  yang berkembang di Tatar Pasundan. Ronggeng itu adalah penari wanita yang dilengkapi selendang yang dikalungkan di leher sebagai kelengkapan menari. Sedangkan kata menor berarti mencolok cara berdandannya atau berhiasnya dengan berpakaian warna terang dan berwarna-warni. (Tim Redaksi KBBI, 2013: ) Tari ini adalah sebuah kreasi baru yang mengangkat tarian rakyat Jawa Barat yang berada di wilayah Kota Bekasi sebagai pintu gerbang budaya Sunda dan Betawi. Tarian ini menggambarkan sosok penari ronggeng wanita yang lebih ekspresif, lincah dan energik denga...

avatar
OSKM18_1618009_Kukuh Panji Dewantara
Gambar Entri
PUPUH SUNDA
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

Apakah teman-teman pernah mendengar kata pupuh? [aptisme](https://aptisme.com) Pupuh sudah sering dijumpai saat kita belajar muatan lokal Bahasa Sunda, baik saat duduk di bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Untuk itu, pupuh sudah familiar dikalangan pelajar Jawa Barat. Lalu bagaimana jika tidak pernah mempelajari Bahasa Sunda ? Tenang, mari kita cek informasi lebih lanjut mengenai pupuh sunda dibawah ini! Pupuh merupakan karya sastra sunda yang menjadi salah satu aset kekayaan Budaya Indonesia. Karya sastra pupuh terikat oleh jumlah padalisan, guru wilangan, dan guru lagu. Bingung dengan istilah diatas? Berikut ini adalah nama lain dari beberapa istilah dalam pupuh 1) Padalisan berarti jumlah larik. 2) Guru wilangan berarti banyaknya suku kata. 3) Guru lagu berarti rima. Menurut sifatnya, pupuh terbagi menjadi tujuh belas b...

avatar
OSKM18_16618418_Yusron Abdussalam
Gambar Entri
Panji Wulung, Sang Raja Muda Cempa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Kacaritakeun aya hiji karajaan, katelah ngaranna Nagara Sokadana. Karajaan anu kamashur ma’mur, kawéntar beunghar ka mana-mana, ceuk paribasa mah réa ketan réa keton. Ari rajana ngaran Prabu Déwakeswari. Raja anu adil jeung bijaksana, sarta nyaah ka sakabéh rahayatna.   Enggoning ngajalankeun pamaréntahanana, Kangjeng Raja dibantuan ku hiji patih, anu ngaranna Patih Lembu Jayéng Pati. Patih anu kakoncara percéka loba kabisa, pinter sarta asak tinimbanganana. Anu matak dipikolot ku Kangjeng Raja. Katambah-tambah kacida satia jeung satuhuna, tara kacatur ngijing sila béngkok sembah.   Kacaritakeun Kangjeng Raja boga selir, Tunjungsari nu asalna ti Balangbangan. Keur geulis téh hadé tata hadé basa deuih. Nu matak kacida dipikaasihna ku Kangjeng Raja. Komi deui basa nyaho Nyi Selir kakandungan mah....

avatar
Ridwan Firmansyah
Gambar Entri
Batik Pakuan Pajajaran
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

askah Carita Waruga Guru (1750-an). Dalam naskah berbahasa Sunda Kuno ini diterangkan bahwa nama Pakuan Pajajaran didasarkan bahwa di lokasi tersebut banyak terdapat pohon Pakujajar. G.P. Rouffaer (1919) dalam Encyclopedie van Niederlandsch Indie edisi Stibbe tahun 1919. Pakuan mengandung pengertian “paku”, akan tetapi harus diartikan “paku jagat” (spijker der wereld) yang melambangkan pribadi raja seperti pada gelar Paku Buwono dan Paku Alam. “Pakuan” menurut Fouffaer setara dengan “Maharaja”. Kata “Pajajaran” diartikan sebagai “berdiri sejajar” atau “imbangan” (evenknie). Yang dimaksudkan Rouffaer adalah berdiri sejajar atau seimbang dengan Majapahit. Sekalipun Rouffaer tidak merangkumkan arti Pakuan Pajajaran, namun dari uraiannya dapat disimpulkan bahwa Pakuan Pajajaran menurut pendapatnya berarti “Maharaja yang berdiri sejajar atau seimbang dengan (Maharaja) Majapahit”. Ia sependapa...

avatar
Deni Andrian