923 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Adat Banten
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

rumah adat Banten adalah rumah adat suku Baduy/Badui. Rumah tradisional ini berupa panggung dengan beratapkan daun dan lantai dari pelepah bambu yang telah dibelah. Rumah Tanpa Jendela Sama seperti rumah adat di wilayah lain, rumah tradisional Banten ini juga sarat akan nilai filosofis. Rumah khas suku Baduy ini dibangun menghadap ke utara dan selatan sebab arah barat juga timur dianggap tak baik dalam kehidupan orang Kanekes. Hal lain yang cukup mencolok dari pemukiman orang Baduy adalah harmonisasi antara lingkungan dan masyarakat. Mereka tak mengubah alam sesuai dengan kepentingan mereka. Justru sebaliknya, mereka menyesuaikan hidup dengan apa yang ada di alam. Hasilnya adalah harmonisasi hidup yang terlihat jelas. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dari Urang Kanekes. Berbicara mengenai rumah, suku Baduy dikenal dengan kesederhanannya. Jika Anda cermati, rumah mereka dibangun dengan tiang yang tidak sama rata. Tiang-tiang ini menyesuaikan dengan kontur tanah. Di daerah...

avatar
Oase
Gambar Entri
Batik Simbut
Motif Kain Motif Kain
Banten

Motif batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas. Motif tersebut merupakan motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja. Motif Simbut berasal dari suku  Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, para penduduk badui yang menerima modernitas mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten. Sehngga batik motif Simbut dikenal juga dengan batik Banten. Source: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-dari-berbagai-daerah  

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Bedug Banten
Alat Musik Alat Musik
Banten

Bedug merupakan  alat musik  yang bentuknya seperti gendang tetapi ukurannya lumayan besar dan kegunaannya dipercaya sudah cukup lama pada Indonesia. Bedug sebelumnya mempunyai fungsi untuk alat komunikasi tradisional seperti saat akan adanya kumandang adzan, hampir pada tiap daerah memakai  alat musik tradisional  ini. Bedug merupakan  alat musik  yang bentuknya seperti gendang tetapi ukurannya lumayan besar dan kegunaannya dipercaya sudah cukup lama pada Indonesia. Bedug sebelumnya mempunyai fungsi untuk alat komunikasi tradisional seperti saat akan adanya kumandang adzan, hampir pada tiap daerah memakai  alat musik tradisional  ini.  Selain itu bedug juga dipakai sebagai alat untuk memanggil warga atau isyarat yang lainnya, seperti tanda bahaya atau semacamnya. Bedug dibuat dengan sepotong batang kayu yang mempunyai ukuran lumayan besar (sekitar 1 m atau lebih) dan di bagian tengahnya diberi lubang seperti bentuk...

avatar
Oase
Gambar Entri
Prasasti Lebak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Banten

Prasasti ini ditemukan di Kampung Lebak, di tepi Sungai Cidanghiyang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten. Prasasti ini berisi dua baris puisi dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta ditemukan di desa dataran rendah di tepi Sungai Cidahiyang.   Prasasti ini mengisahkan mengenai kebesaran dan keberanian Raja Purnawarman. Kisah ini diawali oleh merajalelanya perompak laut yang beraktivitas di wilayah Kerajaan Tarumanegara. Perompak laut itu sudah kelewat meresahkan Kerajaan Tarumanegara dengan klimaksnya perompakan terhadap perahu pejabat Kerajaan Tarumanegara. Kabar ini begitu didengar oleh Raja Purnawarwan maka beliau sendiri yang berkehendak ingin mengatasinya. Prasasti Lebak dikenal juga dengan nama  Prasasti Munjul  atau Prasasti Cidahiyang.  *

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Benteng Speelwijck
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Benteng ini terletak di Kampung Pamarican, dekat Pabean. Lokasi Benteng Speelwijk ini tidaklah terlalu jauh dari Masjid Agung Banten, sekitar 500 meter ke arah utara.  Bangunan benteng ini sudah tidak utuh lagi, hanya sebagian temboknya yang masih utuh, terutama yang terletak di sebelah utara.   Meskipun tidak utuh lagi, beberapa sudut benteng ini meninggalkan bentuk bangunan yang masih bisa dinikmati. Pada bagian utara, walaupun tidak utuh tetapi masih dapat dilacak fungsi dan kegunaannya. Ruangan bawah tanah diduga merupakan ruangan yang dipakai sebagai kamar tahanan khusus dan tahanan biasa. Di bagian tembok masih berdiri sebuah bangunan pengintai yang menempel di atas tembok itu. Tembok benteng itu, diduga mempunyai dua fungsi, yakni sebagai pertahanan dan pemukiman. Di salah satu sisinya tampak sebuah lobang bekas hantaman peluru meriam.   Benteng ini didirikan pada tahun 1682 oleh Belanda, mengalami perluasan pada tahun 1685 dan 1731. Benteng ini unt...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
LEGENDA MASJID TERATE UDIK
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Masjid Terate Udik   adalah nama sebuah masjid yang terletak di Kampung Terate Udik, Desa Masigit, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Masjid ini termasuk salah satu tempat ibadah umat Islam yang dikeramatkan oleh masyarakat Cilegon dan sekitarnya. Menurut cerita, bangunan masjid ini tidak bisa diabadikan oleh kamera ataupun sejenisnya karena hasilnya tidak pernah jadi atau tidak jelas (blur) atau bahkan hanya hitam saja.   Ilustrasi Masjid Terate Udik, Banten, Indonesia   Di Kampung Terate Udik, Provinsi Banten, terdapat sebuah mushola kecil yang dibangun oleh penduduk setempat secara bergotong-royong. Rumah ibadah tersebut didirikan di atas tanah wakaf milik  Ki Ahmad yang merupakan sesepuh desa sekaligus ulama yang terkenal kaya. Selain untuk tempat ibadah, mushola tersebut kerap digunakan sebagai tempat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang me...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
LEGENDA BATU KUWUNG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Batu Kuwung adalah sebuah obyek wisata pemandian air panas yang terletak sekitar 32 km arah selatan Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Batu kuwung berarti batu cekung, yaitu sebuah batu berbentuk cekung yang dapat mengeluarkan air panas. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan sumber mata air panas ini disebabkan oleh sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi di daerah itu.   Pada masa pemerintahan  Sultan Haji  (tahun 1683-1687 M), hiduplah seorang saudagar yang tinggal di sebuah desa di daerah Banten. Ia sangat dekat dengan sang Sultan. Karena kedekatannya tersebut, ia mendapat hak monopoli perdagangan beras dan lada untuk daerah Lampung. Tak heran, jika usahanya menjadi maju pesat, sehingga dalam waktu singkat ia menjadi saudagar kaya yang disegani. Hampir semua tanah pertanian yang ada di desa-desa sekitar tempat tinggalnya menjadi miliknya. Ia memiliki tanah itu dengan cara memeras warga, yaitu memberi hutang kepada mereka dengan b...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH SULTAN MAULANA HASANUDDIN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

MAULANA HASANUDDIN  merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar  PANGERAN SABAKINGKIN  dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. SULTAN MAULANA HASANUDDIN berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten sekaligus menjadi penguasa pertama di kerajaan Islam tersebut. BERDASARKAN SEJARAH BANTEN, MAULANA HASANUDDIN MERUPAKAN SALAH SEORANG PUTERA DARI SUNAN GUNUNG JATI. Bersama Kerajaan Demak, Ia turut serta dalam penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Kemudian melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan dan kemudian menjadi pusat pemerintahan, setelah Banten menjadi kerajaan sendiri.     Seorang tokoh penyebar agama Islam di Banten bernama HASANUDDIN dengan gelar PANGERAN SABAKINGKIN atau S...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH DIBALIK PRASASTI MUNJUL
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

PRASASTI MUNJUL adalah sebuah prasasti bertuliskan aksara Pallawa yang terletak di tepi Sungai Cidangiang, Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Prasasti dengan bahasa Sansekerta tersebut ditulis oleh raja ketiga Kerajaan Tarumanegara, RAJA PURNAWARMAN (395-434 M.). Menurut cerita, Purnawarman menulis prasasti itu untuk mengabadikan sebuah peristiwa besar yang terjadi di daerah Munjul.   Pada masa dahulu perairan Ujung Kulon di sekitar Selat Sunda dikuasai oleh para bajak laut yang menjadi ancaman bagi para nelayan di daerah itu. Kaum perompak itu sering merampas ikan hasil tangkapan para nelayan. Pada masa pemerintahan RAJA PURNAWARMAN, terdapat suatu gerombolan bajak laut yang beranggotakan 80 orang. Kelompok bajak laut yang sering beraksi di perairan wilayah KERAJAAN TARUMANEGARA itu dipimpin oleh seorang yang sakti, ia bisa berubah wujud sesuai kehendaknya.   Pada suatu hari, gerombolan bajak laut itu sedang meramp...

avatar
Deni Andrian