guru
619 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Mebayuh Otonan
Ritual Ritual
Bali

Dalam tradisi Hindu di Bali terdapat upacara Mebayuh Otonan. Mebayuh Otanan memiliki makna untuk menyeimbangkan dualitas dari pengaruh-pengaruh hari kelahiran seorang anak, karena kita menyadari setiap kelahiran membawa dualitasnya masing-masing. Menurut buku wariga agung, Mebayuh bisa diketegorikan dalam dua klasifikasi ; Mebayuh yang bersifat reguler atau berkelanjutan yang dilaksanakan setiap perubahan status, misalnya dari staus anak – anak menjadi remaja, dari status remaja menjadi dewasa (menikah), dari status dewasa menjadi orang tua, dan dari status menjadi orang tua menjadi kakek atau nenek. Mebayuh yang dilaksanakan karena kondisi tertentu, misalnya kelainan jiwa, terkena kesakitan, sering menemui ala atau kecelakanaan dan hal – hal yang bersifat marabahaya lainnya. Menurut sastra Lontar Jyotisha mebayuh atau metubah atau mebebangan untuk mengurangi keburukan dan menambah kebaikan maka upacara itu dilakukan pada saat otonan yang b...

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Ngulapin
Ritual Ritual
Bali

Begitu banyaknya tradisi yang terdapat di Bali yang sudah diwariskan oleh para leluhur yang mana tradisi dan Agama Hindu di Bali menjadi satu kesatuan yang sulit dibedakan atau dipisahkan. Bali mempunyai banyak aneka ragam upacara, yang setiap upacaranya mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda. Seperti halnya Upacara Ngulapin.   Kata Ngulapin berasal dari kata ulap. Ulap adalah bahasa Jawa kuna dan juga bahasa Bali, yang artinya silau. Silau yang dimaksudkan di sini adalah seperti keadaan mata ketika menatap atau memandang sinar matahari. Kalau dijadikan kata majemuk menjadi ulap-ulap”. Ulap-ulap dalam bahasa Bali  berarti suatu alat yang berbentuk empat persegi panjang/bujur sangkar, terbuat dari secarik kain putih yang berisi tulisan hurup-hurup keramat yang menurut agama Hindu dikatakan mempunyai kekuatan yang magis. Biasanya itu diletakan pada halaman depan dari sebuah bangunan, dibawah atap pada kolong rumah,pada waktu memberi upacara...

avatar
Aze
Gambar Entri
Dadi
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Lampung

Dalam bahasa Lampung, dadi mengandung arti sindiran dan makna yang sangat mendalam. Di samping menggunakan bahasa yang halus, ia bisa mengandung dua atau lebih makna. Dadi biasanya dilantunkan saat pergantian tahun, panen raya, pertemuan bujang-gadis, sebelum atau sesudah acara Gawi, bahkan disiapkan dalam pertemuan khusus untuk mengadakan dadi. Dadi biasa dilantunkan oleh beberapa pasang gadis dan bujang. Di belakang gadis dan bujang ada guru yang mengajarkan jawaban-jawaban, sehingga mereka menirukan lagi kosakata yang diajarkan dari belakang tadi. Di antara pengajar dan barisan bujang-gadis dibatasi dengan lelit/kebung (tirai pembatas), sehingga yang mengajarkan tidak tampak. Jika dua kelompok sedang beradu dadi, salah satunya pindah pematang (makna bait yang baru dilantunkan tidak sesuai dengan bait sebelumnya), maka ia dianggap kalah. Terdapat enam macam irama dadi, yaitu: lagu dibi (irama senja), lagu tengah bingi (irama tengah malam), lagu kuwasan (irama menjelang pagi),...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
PINAR MOMBANG
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

PINAR MOMBANG Mombang adalah pohon besar seperti jati. Gorga ini difungsikan sebagaio pengganti Datu/Guru yang berefek keselamatan dan kesehatan. Sumber : Arsip Suku Batak Simalungun   Sumber : https://andosipayung.wordpress.com/2013/12/27/ornamen-suku-simalungun/

avatar
Roro
Gambar Entri
Sipaha Sada Dan Lima
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Berabad-abad lamanya, orang Batak memiliki agama asli Batak yang dikenal dengan Parmalim atau Ugamo Malim. Setiap tahunnya mereka mengadakan dua kali upacara besar. Tetapi mereka juga mengadakan upacara-upaca lainnya. Diantara upacara ritual Ugamo Malim tersebut yaitu, Marari Sabtu, Martutuaek, Mardebata, Pasahat Tondi, dan Mangan Napaet. Sementara dua upacara besarnya yaitu Upacara Sipaha Sada dan Upacara Sipaha Lima. Marari Sabtu merupakan ibadah atau upacara yang dilakukan setiap hari sabtu. Mereka melakukan sembah dan puji kepada Mulajadi Na Bolon di Bale Pasogit (tempat ibadah) pusat maupun cabang/daerah. Dalam upacara tersebut penganut Ugamo Malim diberikan poda atau bimbingan agar lebih tekun berprilaku menghayati Ugamonya. Martutuaek adalah upacara yang dilakukan di rumah atas kelahiran anak sekaligus pemberian nama terhadap anak tersebut. Mardebata adalah upacara yang dilakukan masing-masing penganut Ugamo Malim, upacara ini tidak melibatkan orang lain. Pasaha...

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Tiang Guru
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Upacara ini dilakukan ketika akan membuat rumah bagi mereka yang telah berkeluarga. Dalam membuat rumah mereka melakukan dengan cara bergotong-royong dan bentuk rumah yang mereka buattampak persegi empat dilihat dari depan sampai kebelakang. Rumah umumnya bertiang antara 16 sampai 20 buah ini tergantung dari besar tidaknya bangunan yang dibuat. Dari sekian banyaknya tiang yang ada di dalam kerangka rumah maka ada satu tiang yang dijadikan sebagai dasar atau tiang utama. Istilah local menyebut tiang guru. Tiang guru ini akan dapat diidentifikasi dengan melihat posisi kayu bakau dalam kerangka bangunan rumah tersebut. Tiang guru ini biasanya diletakan pada posisi nomer dua dilihat dari kiri pada jajaran tiang kedua dari depan. Dalam hal ini tiang guru merupakan kayu yang memiliki kualitas baik dan merupakan kayu pilihan sebagai penyangga utama dari bangunan rumah tersebut. Dalam pemasangan tiang guru ini dilakukan oleh orang tertentu saja, yakni orang yang memiliki pendalaman spir...

avatar
Aze
Gambar Entri
Gorga Silintong
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Gorga Silintong berbentuk seperti pusaran air yang dianggap memiliki kesaktian. Gorga Silintong ini biasanya terdapat di rumah orang-orang yang dianggap berilmu tinggi datu, raja, guru, dan sebagainya. Terletak di samping sisi bawah rumah adat Batak Toba. Fungsi • Menunjukkan sikap dan perilaku kepintaran dan kesaktian. Gorga Silintong bermakna kesaktian untuk melindungi manusia dari segala bala. Universitas Sumatera Utara Jadi, setiap orang yang menempati rumah itu adalah orang-orang yang sakti dalam melindungi dirinya sendiri dari segala bahaya yang datang. • Sebagai lambang hiasan untuk memperindah rumah adat Batak Toba. Rumah tanpa perabot tidaklah indah dilihat, begitu juga gorga, tanpa adanya ukiran-ukiran tersebut rumah tersebut tidak akan indah. Makna Gorga Silintong ini melambangkan kesaktian yang bisa melindungi manusia dari segala bala. Gorga Silintong ini biasanya terdapat di rumah orang-orang yang dianggap berilmu tinggi seperti: da...

avatar
Roro
Gambar Entri
Rajo Tiangso
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Desa Sandaran Agung terletak di pinggir danau Kerinci yang bening airnya. Pinggir sebelah barat mencecah (menyentuh) sampai bertemu dangan air danau. Batu-batu besar menyembul di bagian tepi tanah yang berumput itu. Pada pagi, tengah hari dan petangnya pinggir desa itu ramai oleh manusia yang akan mandi atau akan mencuci apa-apanya. Waktu itu hari tengah hari. Seorang wanita membimbing anak lelakinya menuju tepi danau hendak mandi. Di rumah anak perempuannya ditinggalkannya sedang masih tidur. Umur anak perempuan itu baru tiga tahun. Waktu anak itu berumur dua tahun kepalanya terbentur batu dan bekas lukanya nampak sempai sekarang. Ibu muda beserta anak lelaki itu setelah sampai di tepi danau teruslah mandi. Panas yang mencucuk-cucuk kulit menyebabkan mereka berleha-leha sepuasnya, berendam di air danau yang sejuk itu. Si ibu berenang ke sana kemari. Si anak, lelaki  yang baru berumur lima tahun itu tak pula hendak ketinggalan. Ia berenang agak ke tengah. Makin ke tenga...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Nenek Puti
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Baginda seorang raja yang gagah berani, raja negeri Tujuh Koto, puteranya enam orang, yang semuanya laki-laki, benar-benar anak kesayangan yang selalu dibanggakan beliau. Keenam anaknya itu selalu dibawanya serta pergi perang. Baginda sendiri tidak lagi berapa sudah ia berlaga di medan perang melawan musuh-musuhnya, dan biasanya selalu menang. Dalam pemikirannya, mempunayi anak laki-laki itu memang suatu keberuntungan yang amat membanggakan. Sebabnya karena anak laki-laki dapat membantu memerangi musuh di medan perang. Mungkin karena kepercayaan yang demikian, baginda tidak menginginkan anak perempuan, bagaimana kalau terjadi hal yang sebaliknya bertentangan dengan keinginannya itu? Baginda bertekad akan membunuhnya. Tapi beruntunglah istrinya tak melahirkan seorang anak perempuan jua pun. Namun suatu saat jalan hidup manusia akhirnya akan diwarnai juga oleh yang Maha Esa. Yang Maha Esa jugalah yang menguasai segala sesuatunya. Negeri Tujuh Koto belum juga usai dari peperangan....

avatar
Admin Budaya