Ritual
Ritual
Ritual Adat Nusa Tenggara Barat Sumbawa
Upacara Tiang Guru
- 26 Desember 2018

Upacara ini dilakukan ketika akan membuat rumah bagi mereka yang telah berkeluarga. Dalam membuat rumah mereka melakukan dengan cara bergotong-royong dan bentuk rumah yang mereka buattampak persegi empat dilihat dari depan sampai kebelakang. Rumah umumnya bertiang antara 16 sampai 20 buah ini tergantung dari besar tidaknya bangunan yang dibuat. Dari sekian banyaknya tiang yang ada di dalam kerangka rumah maka ada satu tiang yang dijadikan sebagai dasar atau tiang utama. Istilah local menyebut tiang guru. Tiang guru ini akan dapat diidentifikasi dengan melihat posisi kayu bakau dalam kerangka bangunan rumah tersebut. Tiang guru ini biasanya diletakan pada posisi nomer dua dilihat dari kiri pada jajaran tiang kedua dari depan. Dalam hal ini tiang guru merupakan kayu yang memiliki kualitas baik dan merupakan kayu pilihan sebagai penyangga utama dari bangunan rumah tersebut.

Dalam pemasangan tiang guru ini dilakukan oleh orang tertentu saja, yakni orang yang memiliki pendalaman spiritual dan juga mengetahui hal-hal gaib. Tentu saja orang yang memasang tiang guru senantiasa dipercaya untuk diminta bantuannya. Dalam peletakan tiang guru selalu diadakan suatu ritual adat yang khusus dan telah menjadi sebuah tradisi yang secara turun-temurun. Orang tertentu yang memasang tiang guru dalam kerangka rumah pada umumnya adalah para dukun atau sering pula disebut sandro. Para sandro memiliki peran-peran tersendiri dalam berbagai ritual-ritual adat yang terdapat di pulau Bungin. Pemasangan tiang guru merupakan salah satu dari peran sandro dalam kehidupan masyarakatnya. Fungsi tiang guru adalah sebagai penyangga rumah dan secara magis juga merupakan alat untuk menjaga rumah tersebut dari hal-hal negative. Masyarakat percaya dengan pemasangan tiang guru oleh sander dapat menentukan apakah umah tersebut memiliki keberuntungan atau malah kesialah, ini tergantung dari bahan baku tiang guru yang dipergunakan. Bila sembarangan mengunakan kayu bakau tanpa prosespilihan yang baik maka kayu tersebut mudah rapuh, maka masyarakat percaya bahwa membawa petaka terhadap penghuni rumah tersebut. Disamping itu para penghuni rumah juga akan sangat menderita atas gangguan penyakit yang tanpa diketahui asalnya, dalam kaitan yang lainnya juga bisa terjadi kecelakaan yang beruntun. Untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan seperti tersebut di atas maka pihak keluarga dan Sandro secara bersama-sama memilih dan menyeleksi bahan baku kayu bakau untuk dijadikan tiang guru.Keahlian para sandro diuji dalam hal ini yaitu diberi kepercayaan dalam memilih kayu mana yang akan digunakan sebagai tiang utama atau tiang guru.

Kemampuan sandro dalam memilih kayu bakau yang berkualitas baik itu didasarkan pada kemampuan spiritualnya. Dukun atau sandro mengetahu bahwa bila kayu yang tampak baik dipermukaan belum tentu baik di dalamnya bisa saja rapuh karena ada rayap kayu yang terdapat didalamnya. Sandro dapat mengetahui itu tanpa perlu membelah kayu tersebut sudah mengetahuibahwa kayu tersebut tidak bagus digunakan. Dengan begitu peran para sandro dibutuhkan oleh masyarakat dalam upacara adat maupun keagamaan. Tiang guru juga memiliki fungsi sentral dalam setiap upacara adat ataupun agama. Telah diketahui bahwa setiap upacara adat atau agama  selalu dipusatkan di dalam rumah. fungsi rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat atau ekonomi semata namun juga digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan upacara adat atau agama. Seperti upacara atau ritual  tiba pisah(buang pisang) dilaksanakan di dalam rumah. Seluruh anggota keluarga berkumpul di rumah mereka  diupacarai dan beberapa ritual seperti saat mengenakan  ingkak semangat / tali  semangat yang berupa tali putih yang diikatkan pada pegelangan tangan kanan pada  seluruh anggota keluarga yang hadir di rumah tersebut. Begitu juga pada saat  pemberian dampi yang terbuat dari kapur dan sirih berwarna coklat dioleskan pada dahi, leher, pelipis kanan dan kiri. Selain itu upacara pemberian bantan bagi seluruh  anggota keluarga. Keseluruhan prosesi ritual yang ada di rumah tersebut merupakan  suatu symbol bahwa para leluhur orang Bajo telah turun dan hadir dalam upacara  tersebut.  Dalam setiap upacara di sebuah rumah pada masyarakat Bajo tidak akan lepas  dari ritual memohon iji kepada tiang guru. Tiang guru ini sebagai symbol perantara  dari roh leluhur orang Bajo. Seperti dijelaskan di atas bahwa upacara seperti tiba  pisah juga dalam ritualnya juga memohon ijin kepada tiang guru sebagai perantara roh nenek moyang atau leluhur. Hal ini dipimpin oleh dukun atau sandro dalam  menyelesaikan upacara tersebut. Melalui perantara tiang guru ini, sandro atau pun

sumber : https://culturalstudiesbali.files.wordpress.com/2017/07/ign-jayanti-i-made-sumerta-pulau-bungin.pdf

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline