Gunung Perak adalah tarian dalam acara perkawinan suku dayak maanyan untuk pemenuhan hukum adat, tarian ini termasuk dalam acara adat Ngantara Wurung Jue . Gunung perak ialah gambaran sebuah pohon tentang kehidupan. Gunung perak merupakan permohonan restu dari roh atau leluhur suku dayak untuk perjalanan kehidupan setelah menikah dan merupakan lambang kemakmuran, cita – cita dan harapan dari kedua mempelai dalam membangun rumah tangga. Ritual adat ini merupakan kepercayaan Kaharingan. Jika dilihat secara sekilas Gunung Perak berbentuk menyerupai sebuah pohon yang tumbuh di atas mangkok besar yang berisi beras dan memiliki daun yang di pasang dari beberapa lembar uang mulai dari uang rp. 1.000,- sampai uang rp. 100.000,- bentuk desain dari pohon Gunung perak menyerupai sebuah pohon natal. Dalam acara adat ngantara wurung jue sepertinya tidak lengkap jika tidak ada gunung perak. Sulit bagi saya untuk menjelaskan bagaimana bentuk tarian saat gunung...
Tumet Leut adalah lentunanan nada bahasa Pangunraun Suku Dayak Maanyan, jadi Tumet adalah bahasa dan Leut adalah nada. Tumet Leut menggunakan bahasa dayak maanyan pangunraun. Untuk bahasa Pangunraun Klik disini . Dibawah ini adalah salah satu contoh tumet leut “Siang Lengan” begini Kata – kata atau lirik nya ! Lirik Tumet Leut Siang Lengan : Tu’u siang lengan aku nawu iri santabe’en tau tatui leut uai nubur lagi sumangngaten . . Luwan santabe’en imanaun padu rumung ramang lagi sumangngaten nema itay iri bawai wahai . . Lagi santabe’en imadatu iri telang tuha lagi sumangngaten, nimai lawung nganyan kesai lawit . . Luwan tapak baras kami ngundre iri santabe’en lagi tidur raya kami ngundre iri sumangngaten . . Hampe itung maden kami nenu iri luang lungu hampe suma bia kami nguntep iwulelun tuan . . Puang daya amung kami iri ipapayung tinggi imangahu panyang kami ngali iri b...
Alkisah pada zaman dahulu kala, di Desa Sepang (sekarang Kecamatan Sepang), Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda yang bernama Emas. Ia hidup bersama dengan putrinya yang bernama Tumbai. Tumbai adalah gadis yang cantik nan rupawan. Ia juga baik hati dan sangat ramah kepada setiap orang. Setiap pemuda yang melihatnya berkeinginan untuk menjadi pendamping hidupnya. Oleh karena itu, banyak pemuda yang datang untuk meminangnya. Namun, Tumbai selalu menolak setiap pinangan yang datang kepadanya. Ibunya sangat gelisah melihat sikap Tumbai. Meskipun ibunya sudah berusaha membujuk Tumbai agar menerima salah satu pinangan, Tumbai tetap saja menolak. Tumbai sangat mengerti kerisauan ibunya. Akan tetapi, apa yang pernah ia ucapkan tidak mungkin ditariknya kembali. Tumbai sudah bertekad keras mengajukan syarat kepada setiap pemuda yang meminangnya. Syarat itu sangat berat dan terasa mustahil untuk diwujudkan, yaitu mengubah sumber air tawar Sepang menjadi asin seperti air laut. Ibunya t...
Tarian adat yang pertama adalah tari Gantar. Tarian ini merupakan sebuah tarian tradisional asal Kalimantan, gerakannya seperti orang yang sedang menanam padi. Dalam tarian ini para penari menggunakan tongkat yang mempunyai arti sebagai kayu penumbuk yang disertai dengan properti pendukung lainnya seperti bamboo dan biji-bijian yang memberikan gambaran seperti benih padi dan wadahnya. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu dan untuk acara yang lainnya. Tidak hanya suku Dayak Tunjung yang mengenal tari Gantar, namun suku Dayak Benuaq juga mengenal jenis tarian ini. Terdapat 3 versi untuk jenis tari Gantar ini, yaitu Gantar Busai, Gantar Rayatn, dan Gantar Senak / Gantar Kusak. Sumber: http://www.ragamseni.com/13-macam-tarian-adat-yang-berasal-dari-kalimantan/
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk mengantarkan roh leluhur sanak saudara yang meninggal menuju ke alam baka. Caranya dengan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju tempat yang disebut dengan Sandung. Upacara ini sendiri biasanya dilakukan oleh Suku Dayak khususnya penganut agam Kaharingan. Sumber: http://travel.tribunnews.com/2017/01/24/tradisi-indonesia-10-adat-istiadat-unik-khas-nusantara-ini-hampir-punah-berani-ikut-lestarikan?page=3
Ribuan warga memadati jalan di depan Balai Dusun Jenar, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, Rabu (6/9/2017) sore. Dari empat penjuru sekitar perempatan dekat balai dusun itu tampak puluhan pria berpakaian beskap. Pria-pria itu membawa satu hingga tiga encek di tangan mereka. Encek terbuat dari debog (kulit pohon pisang) yang diisi nasi dan lauk pauk. Puluhan warga itu terbagi empat kelompok. Setiap kelompok berbaris dari empat penjuru. Lalu, satu per satu kelompok itu berjalan menuju balai dusun. Sebelum memasuki gapura balai dusun, mereka disambut para pemain reog yang sempat menghibur warga sebelum iring-iringan pembawa encek datang. Sesampainya di balai dusun, rombongan pembawa encek dari empat rukun tangga (RT) itu menyerahkan encek itu kepada petugas untuk dikumpulkan jadi satu di meja besar di tengah balai dusun. Para warga itu kemudian duduk bersila melingkari puluhan encek yang ditumpuk rapi. Mereka berdoa agar diberikan keberkahan. "En...
Seorang putri raja yang akan mandi di sungai dengan ditemani tujuh dayang- dayangnya. Dengan dibantu empat dayang- dayangnya, sang putri raja lantas mencuci rambutnya dengan bahan khusus. Bahan itu terdiri dari biji-biji wijen dan jeruk nipis. Biji-biji wijen yang digoreng kemudian ditumbuk hingga halus dan lalu dicampurkan dengan perasan air jeruk nipis. Gampuran bahan itu biasa digunakan sang putri raja untuk mencuci rambut hingga rambutnya dapat tumbuh lebat lagi indah. Selesai mencuci rambut, sang putri raja lantas berendam di sungai. Empat orang dayang-dayangnya turut pula berendam di dekat sang putri. Sementara itu tiga orang dayang-dayang lainnya memetik bunga- bunga yang tumbuh subur di pinggir sungai. Bunga-bunga itu akan mereka buat hiasan untuk dikenakan Sang Putri Raja setelah selesai mandi. Suasana yang tenang lagi tenteram itu mendadak dipecahkan oleh kedatangan gelombang air yang bergerak dahsyat. Gelombang air yang datang tiba-tiba tersebut menenggelamkan sang pu...
Tarian Hugo dan Huda ini merupakan tarian tradisional dari Kalimantan Tengah yang termasuk dalam tarian ritual agar para dewa menurunkan hujan ke bumi. Tarian ini biasanya dilakukan apabila telah berlangsung musim kemarau yang cukup lama. Namun tarian ini sendiri merupakan tarian hiburan yang ada pada daerah ini sendiri dan sering juga dipertunjukkan sebagai tarian hiburan untuk pelepas stress dari masyrakat yang ada yang disekitar daerah tersebut. untuk tarian Hugo dan Huda ini sendiri biasanya dilakukan oleh satu orang saja yang menarikan tarian ini, dimana biasanya tarian ini diiringi dengan alat music kecapi dalam tarian itu sendiri. dan biasanya tarian ini dilakukan oleh perempuan untuk menghibur para masyarakat. Sumber: https://www.jatikom.com/2018/11/34-provinsi-tari-adat-tradisional.html#ixzz5Xxt30Wsx
upacara kematian yang pada intinya pembakaran tulang mati. Pelaksanaan upacaranya sepuluh hari sepuluh malam. dan membutuhkan biaya yang sangat besar, dengan hewan korban kerbau, Babi dan Ayam. Karena mahal Upacara ini dilakukan oleh keluarga besar dan untuk beberapa Orang (tulang yang udah meninggal) atau untuk beberapa Nama, dulu sering dilakukan di desa nenek saya di desa Warukin. Sumber: https://tumpuknatat.wordpress.com/2009/05/11/berbagai-upacara-adat-kematian-dayak-maanyan/