ari Tauh Jambi merupakan tarian tradisional yang menggambarkan pergaulan atau hubungan muda mudi. Tari Tauh Jambi ini sudah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang, khususnya didaerah Lekok 50 Tumbi Lepur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Bungo, Jambi. http://www.tradisikita.my.id/2016/03/10-tari-tradisional-jambi.html Seperti halnya beberapa tari tradisional Jambi yang sudah kita kenal diatas, tari tauh ini dibawakan oleh beberapa penari secara berpasangan (4 orang penari wanita dan 4 orang penari pria) dengan menggunakan pakaian tradisi melayu. Tari Tauh diiringi oleh musik tradisional Jambi yang dibunyikan dari alat musik kalintang kayu, gong, gendang dan biola, dengan lagu pengiring krisnok dan pantun pantun anak muda. Tari tauh ditampilkan pada acara-acara resmi yang diadakan pemerintah maupun masyarakat pada umum pada acara pesta perkawinan.
Soleram Soleram Soleram Anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merah lah pipinya Soleram Soleram Soleram Anak yang manis Anak manis janganlah diganggu sayang Kalau diganggu marahlah mamanya Satu dua Tiga dan empat Lima enam Tujuh delapan Kalau tuan dapat kawan baru sayang Kawan lama jangan ditinggalkan Sumber:https://liberdaryandi.wordpress.com/category/lirik-lagu-tradisional-indonesia/
Pencipta : Firdaus Chatab Rang Kayo Hitam, gagah perkaso Namonyo agung dimano-mano Sampai Mataram orang kenali Pusako bundo di Batang Hari Ayah bernamo Datuk Berhalo Turunan suci asal Bagindo Putri Pinang Masak namo ibunyo Dari Pagaruyung negeri asalnyo Reff: Sutooo Orang Kayo Hitam agung di mano-mano Keris Si Ginjai senjato yang utamo Rangkaio pingai dulur yang tuo Yang bijaksano mimpin negeri Ke dataran lamo dulur yang mudo Gunung balangsebo diuji kenari Mayang mengurai istri setia Anak Tumenggung merah melato Meriam sejiwa penjelmaannyo Sutooo Sumber: http://www.tradisikita.my.id/2017/01/lirik-lagu-jambi-orang-kayo-hitam.html
Pencipta Lagu/Lirik dan Syair : NN Arranger : Rino Dezapati (Riau Rhytm Chambers Indonesia) String Arrange : M Santoso David dan Rino Dezapati Selendang... Selendang Mayang Rambutnya Merah Menawan Hati Hati Kasih Setara Sayang Hati Yang Baik Di Bawa Mati Tanjung Selamat Kotanya Baru Makanlah Nenas Berkuah Susu Beri Selamat... Beri Selamat Pengantin Baru Darilah Anak... Darilah Anak Sampai Ke Cucu Kalaulah Tuan Tanam Selasih Jangan Di Tanam Di Bawah Titi Kalaulah Tuan... Kalaulah Tuan Memadu Kasi Darilah Hidup... Darilah Hidup Sampai Ke Mati Selendang... Selendang Mayang Rambutnya Merah Sebelah Tepi Hati kasih Sertalah Sayang Budi Yang Baik Di Bawa Mati Selendang... Selendang Batik Makin Ku Pandang Makin Tertarik Selendang... Selendang Mayang Selalu Berjumpa Hatiku Bimbang Burunglah Tiung Terbang Ke Bukit...
Lagu Dodoi Si Dodoi merupakan Lagu Daerah yang berasal dari Jambi. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh seorang Ibu untuk pengantar tidur sang buah hati. Sembari mengantarkan anaknya tidur, Sang Ibu juga bercerita tentang kegelisahannya kepada anaknya dan berharap sang anak dapat mendengar dan mengerti. Dodoi Si Dodoi Buah hatiku junjungan jiwa Buah hatiku junjungan jiwa Tidurlah tidur ya anak Ibu dodoikan ya sayang (2x) Dodoi si dodoi Dodoi si dodoi Janganlah anak suka menangis Janganlah anak suka menangis Ayahmu jauh ya anak dirantau orang ya sayang (2x) Dodoi si dodoi Dodoi si dodoi Tidurlah anak dalam ayunan Tidurlah anak dalam ayunan Tidurlah nyenyak ya anak Sambil kubuai ya sayang (2x) Dodoi si dodoi .... . http://www.kumpulanlagudaerah.web.id/2017/05/makna-dan-lirik-lagu-dodoi-si-dodoi.html
Lagu Daerah Provinsi Jambi - Batanghari Batanghari aeknyolah tenang Biakpun tenang deraslah ketepi Anaklahnyo Jambi jangan lah di kenang Siang tebayang bamimpi malam lah bamimpi Anaklah Jambi jangan lah di kenang Siang tebayang bamimpi malam lah bamimpi Jalanlah jalan ke Ojong Jabong Singgah sebentar di Penyaguan Oy rindu dan dendam dik oy idaklah tetanggong Budi setitik kenang jadilah kenangan Rindu dan dendam dik oy idaklah tetanggong Budi setitik kenang jadilah kenangan Pegi besantai ke Tanggo Rajo Nampaklah jelas Jambi Seberang Maulah ku pinang dek oy apolah kan dayo Sudahlah nasib orang diambeklah orang Maulah ku pinang dek oy apolah kan dayo Sudahlah nasib orang diambeklah orang Batanghari kebanggaan Jambi Sungai tepanjang sebatas negeri Pojoklahnyo hati dek oy bawaklah menari Mari berjoget lagu si Batang Hari Pojoklah hati dek oy bawaklah men...
Tekuyung(siput sungai) sangat mudah didapatkan jika air sungai sedang surut. Dahulu di dusunku di Rantau Embacang setiap kali air sungai batang tebo surut anak-anak maupun para ibu-ibu sering kali mencari tekuyung. Selain rasanya yang enak gulai tekuyung konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satunya menurut cerita orang tua di kampungku gulai tekuyung bisa menyembuhkan penyakit diare. Dalam penyajiannya gulai tekuyung biasanya dicampur dengan sayur pakis. Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gulai tekuyung: Tekuyung Pakis Santan Kelapa Bawang Putih Bawang Merah Serai air Penyedap Rasa Alamat Penjual: Resto Kajang Lako Jalan MT Haryono nomor 4 Telanai Pura, Jambi (Depan RSUD Raden Mattaher)
Dusun Lubuk Landai merupakan salah satu Dusun (Desa) yang sangat tua yang terletak di Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Dusun ini juga disebut sebagai kawasan tradisional karena adatnya yang masih kuat, kemudian bangunan tradisionalnya masih terlihat dan peninggalan sejarahnya menjadi kebanggaan masyarakat Lubuk Landai. Salah satu yang menjadi kebanggaan masyarakat tersebut berupa Makam Pakubuwono III yang berasal dari kerajaan Mataram. Tempat tersebut setiap tahun pada hari raya kedua masyarakat melaksanakan ziarah dan doa bersama. Pada tahun 1746 daerah Tanah Sepenggal didatangi oleh rombongan dari Mataram pulau Jawa yang dipimpin oleh pangeran Mangkubumi. Latar belakang kepergian Mangkumi dari kerajaan adalah karena adanya perselisihan dengan saudara kandungnya Pakubowono II. Mangkubumi adalah seorang pemberontak melawan penjajahan Belanda pada saat itu di Jawa. Pada saat perundingan dengan kompeni Belanda di Desa Ponogoro, Mangkubumi...
Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah banyak sekali menyimpan keanekaragaman kuliner khas. Baik itu makanan yang berat atau yang ringan-ringan seperti kue. Satu lagi, kue khas Jambi adalah Celokote. Namanya terdengar aneh. Mungkin Anda baru saja mendengar nama kue ini. Jangankan memakannya, melihatnya saja mungkin belum pernah. Atau Anda pernah melihatnya, namun belum tahu nama kue ini. Celokote yang berasal dari Desa Terusan, Kabupaten Batanghari. Kue ini benar-benar sangat menggugah selera. Kue yang sudah ada puluhan tahun silam ini sempat menjadi primadona di eranya. Bahkan banyak di cari semua kalangan masyarakat pada saat itu. Teksturnya empuk berbahan tepung beras ketan, ditambah dengan perpaduan serutan kelapa muda dicampur gula aren murni di bagaian isi dalamnya. Hmm...tercipta rasa yang nikmat, aroma pandan yang menggoda selera membuat celokote ini terkenal di eranya. Binga Hazimah, seoramg nenek berusia 69 tahun adalah ahli membuat kuer ini. kata di...