tari
101 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Angguk
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Angguk  adalah tarian tradisional yang berasal dari  Yogyakarta  dan menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono dalam  Serat Ambiyo . Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu  Belanda  dan dihiasi gombyok barang  emas , sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. Tarian ini biasanya dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam. Pada mulanya Tari Angguk adalah tari permainan atau hiburan yang biasa dimainkan oleh muda- mudi. Namun dalam perkembangannya Tari Angguk mulai disisipin hal-hal mistis . Konon, Tari Angguk juga dianggap bisa mengundang roh halus untuk ikut bermain dengan menggunakan media tubuh sang penar

avatar
Hasnajauza
Gambar Entri
Angguk
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kkesenian ini berupa tarian yang khas dari Kulon Progo. Tarian ini dibawakan secara kelompok, dan hanya terdiri atas wanita. Seperti halnya kudal lumping dan beberapa kesenian tradisional lain, pelaku ritual atau seni ini kadang juga mengalami hal yang bersifat trans / lupa diri (tidak selalu). Biasanya juga, ada satu penari yang paling menonjol . Tarian ini diiringi musik gamelan dan solawatan/ nyanian Islami. Dari Wikipedia , diektahui bahwa, tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu: Tari Ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: Tari Bakti Tari Srokal Tari Penutup Tari Pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: Tari Mandaroka Tari Kamudaan Tari Cikalo Ado Tari Layung-layung Tari Intik-intik Tari Saya-cari Tari Jalan-j...

avatar
Usman
Gambar Entri
Teater Krumpyung
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Krumpyung adalah salah satu bentuk teater rakyat yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesenian yang berupa drama tari topeng ini bersifat humor yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat sekitar. Nama Krumpyung diambil dari suara iringannya yang terdiri dari angklung, terbang, keprak, kentongan dan kendang yang apabila digerakkan secara bersamaan akan menimbulkan efek bunyi “kemrumpyung”. Kesenian krumpyung lahir pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII. Konon, di masa itu antarseniman saling bersaing untuk menciptakan sebuah kesenian baru agar lebih digemari penonton. Dari persaingan itu lahirlah suatu kesenian yang disebut sebagai “krumpyung”. Waktu itu adalah salah seorang seniman (seorang dalang wayang kulit) berasal dari Desa Keyongan, Bantul yang bernama Ki Residana atau terkenal dengan nama Mbah Sompil. Beliau termasuk orang yang kreatif. Dengan kekreatifannya itulah kemudian menciptakan suatu pertunjukan topeng yang b...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Kethoprak Tungklik
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 1942 adalah masa awal penjajahan "saudara tua," Jepang cebol kepalang yang hanya seumur jagung. Masyarakat Indonesia mulai dari kota besar sampai di pelosok-pelosok desa terpencil mengalami penderitaan yang luar biasa beratnya. Kemerdekaan mereka semakin terampas, kurang sandang, kurang pangan, dan yang lebih menyedihkan lagi wabah penyakit melanda di mana-mana. Menurut cerita yang berkembang dari mulut ke mulut, kesusahan luar biasa digambarkan dengan makan bonggol pisang dan pakaian karung goni. Kalau ada di antara penduduk yang meninggal kain kafannya terbuat dari tikar atau sama sekali tidak dikafani secara layak. Untuk merefleksikan keadaan yang sangat menyedihkan itu, masyarakat pedesaan di kawasan Gunung Kuncir, Perbukitan Menoreh, bilangan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menciptakan sebuah bentuk kesenian yang disebut Kethoprak Lesung. Kethoprak yang menggunakan lesung (perangkat penumbuk padi) sebagai tetabuhan pengganti gendhing yang biasa digu...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Babad Nitik - Yogyakarta
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Naskah asli Babad Nitik tersimpan di Perpustakaan (Widyabudaya) keraton Yogyakarta. Babad ini ditulis di atas kertas berukuran folio, dengan tinda hitam, berhuruf Jawa dengan bahasa Jawa Bercampur Kawi, digubah dalam bentuk tembang macapat. Penulisnya tidak diketahui, tetapi diterangkan bahwa ditulis atas perintah Sultan Hamengku Buwono VII. Waktu penulisannya disebutkan dengan Sengkalan “Resi nembah ngesthi tunggal” (1867 Jw/1936 M).   Babad Nitik (Sultan Agung) yang seluruhnya terdiri dari tiga puluh lima pupuh tembang itu berisikan pengalaman Sultan Agung sejak masih menjadi putera mahkota, pelantikannya sebagai Sultan dan masa pemerintahannya yang berpusat di keraton Kerto. Diceritakan bahwa sewaktu masih menjadi putera mahkota, beliau mengadakan perjalanan ke seluruh Jawa, Asia Tenggara, Timur Tengah, bahkan ke dasar laut dan alam kedewataan. Semua perjalanan itu dilaksanakan secara gaib.   Seperti kita ketahui pada zaman dahulu...

avatar
Ressy vemialita
Gambar Entri
Tari Sekar Pudyastuti
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rujak nangka rujake para sarjana , aja ngaya dimen lestari widhadha (Rujak nangka rujaknya para sarjana, jangan berebihan jika ingin hidup lestari dan selamat) Kutipan berikut adalah salah satu parikan 1 yang mengiringi tari Sekar Pudyastuti, sebuah tarian yang ditampilkan dalam pembukaan Lawatan Sejarah Nasional. Tarian tersebut merupakan salah satu tari klasik asal Yogyakarta. Seperti pada kutipan diatas, tarian ini sarat akan rasa syukur terhadap Tuhan. Gerak lemah lembut, tenang dan anggun adalah salah satu bentuk pujian untuk Sang Pencipta. Penamaan “Sekar Pudyastuti” tentu memiliki arti tersendiri. Secara etimologi, sekar artinya  bunga dan Pudyastuti dapat diartikan memuja dan memuji. Dalam budaya Jawa konteks sekar juga dapat digambarkan untuk seorang gadis yang beranjak dewasa. Oleh karena itu tari ini dibawakan oleh sekelompok perempuan yang masih gadis. Selain itu, tari Sekar Pudyastuti biasanya ditampilkan untuk penyambutan tamu kar...

avatar
Sulistiani
Gambar Entri
Jathilan Hamengkubowono
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jathilan merupakan salah satu seni tari dari puluhan bahkan ratusan kesenian yang ada di Jogjakarta. Banyak orang yang menyebut jathilan dengan istilah kuda lumping, kuda kepang, ataupun jaran kepang. Jathilan ini merupakan perpaduan antara seni tari dengan magis dilengkapi dengan properti berupa kuda-kudaan. Disebut dengan  jaran kepang  (dalam bahasa indonesia kuda lumping) karena property kuda yang digunakan terbuat dari anyaman bambu. Dilihat dari asal katanya, jathilan ternyata berasal dari kalimat bahasa jawa,  “jaranne jan thil-thilan tenan” , yang di artikan dalam bahasa Indonesia yaitu “kudanya benar-benar menari dengan banyak tingkah”. Tidak ada sejarah yang mencatat asal-muasal dari kesenian jathilan ini. Banyak versi yang menceritakan bagaimana seluk-beluk dari kesenian tersebut. Kesenian ini sering kali selalu digambarkan dengan sebuah perjuangan seorang prajurit perang yang gigih melawan penjajah dengan menunggangi kuda. Salah...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Wira Pertiwi
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

T​ari Wira Pertiwi  berasal dari  Jawa Tengah . Tarian ini merupakan kreasi baru ciptaan  Bagong Kussudiardjo  yang menggambarkan sosok kepahlawanan seorang  prajurit putri Jawa . Semangat prajurit wanita dalam olah keprajuritan memanah. Wujud semangat penuh pengabdian bela Negara para  Srikandi Indonesia  pada Tanah air dan Bangsa. Ketegasan, ketangkasan dan ketangguhan seorang prajurit tergambar dalam gerak yang dinamis.

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
tari serimpi
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, konon katanya tarian ini sedikit bernuansa Mistis. Awalnya tarian ini ditunjukkan saat penggantian raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini dapat menghipnotis para penonton menuju ke alam lain. Walau bagaimanapun, tarian ini bertujuan menunjukan wanita yang sopan santun dan sangat lemah gemulai. Seiring dengan zaman tari ini mengalami perubahan dari segi durasi tarian dan kostumnya. Tari Serimpi pun dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya Serimpi Genjung, Serimpi Babul Layar, Serimpi Bondan, Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Dhempel. Tarian ini biasanya ditarikan dengan 4 anggota penari wanita, hal ini menandakan unsur api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan zaman jumlah penaripun terkadang menjadi 5 anggota. Pakaian yang digunakan untuk penari Serimpi adalah pakaian yang biasa digunakan pengantin putri keraton. Sedangkan musik yang digunakan adalah gamelan.

avatar
Ajidarmawan