tahun baru
369 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Candi Ijo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Ijo secara administratif berada di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak astronomis candi ini adalah 07º 47’ 01,9” LS, 110º 30’ 43,1” BT dan berada pada 357.402 m dari permukaan air laut. Candi Ijo merupakan kompleks percandian yang berada di atas perbukitan. Situs candi ini berupa lahan berteras-teras yang dikelilingi tebing. Lahan yang menjadi dasar atau keletakan bangunan terdiri atas tanah dan cadas. Tanah tersebut sangat labil, bila musim penghujan sangat becek dan bila musim kemarau tanahnya menjadi bercelah-celah atau pecah. Kompleks Candi Ijo terdiri atas 17 struktur bangunan pada 11 teras dengan teras paling atas merupakan kedudukan candi induk. Candi induk mempunyai ukuran 1.843 x 1.845 cm, dan tinggi 1.600 cm. Di dalam candi induk terdapat sebuah bilik dengan Lingga-Yoni di dalamnya yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Pada dinding luarny...

avatar
Oase
Gambar Entri
Monumen Bibis
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Monumen Bibis, secara administratif terletak di dusun Bibis, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul DI. Yogyakarta. Bangunan yang  didirikan oleh Nyai Trunomenggolo ini mempunyai peran dalam sejarah, terutama pada masa perang kemerdekaan, karena bangunan ini digunakan sebagai markas atau tempat pertahanan pasukan Letkol Soeharto. Seperti tercatat dalam sejarah negara kita,  Letkol Soeharto adalah  presiden ke II Indonesia yang cukup fenomenal karena bertahan berkuasa selama 32 tahun. Menurut catatan dari berbagai   sumber,  di rumah inilah  Letkol Soeharto beserta pasukannya selaku komandan Brigade X divisi III mengatur strategi perang gerilya melawan tentara Belanda, dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia. Lokasi rumah tersebut memang layak difungsikan sebagai tempat untuk mengatur strategi, karena rumah tersebut terletak di pegunungan, sehingga untuk mengatur strategi perang memang sangat ideal. D...

avatar
Oase
Gambar Entri
Labuhan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Upacara labuhan merupakan salah satu upacara adat yang sejak jaman kerajaan Mataram Islam pada abad ke XIII hingga sekarang masih diselenggarakan secara teratur dan masih berpengaruh dalam kehidupan sosial penduduk di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat meyakini bahwa dengan upacara labuhan secara tradisional akan terbina keselamatan, ketentraman dan kesejahteraan masyarakat dan negara. Meskipun yang menyelenggarakan upacara labuhan adalah keraton, namun dalam pelaksanaannya di lapangan, rakyat juga turut serta. Masyarakat merasa ikut memiliki upacara adat itu dan menganggap upacara labuhan adalah suatu kebutuhan tradisional yang perlu dilestarikan. Salah satu upacara kraton yang dilaksanakan oleh para Sultan se¬jak Sultan Hamengkubuwono I adalah upacara adat yang dalam isti¬lah Jawa disebut labuhan. Upacara ini biasanya dilaksanakan di em¬pat tempat yang letaknya berjauhan. Masing-masing tempat itu mempunyai latar belakang sejarah tersendiri seh...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tari Bedhaya Semang
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Komposisi tari putri klasik gaya Yogyakarta yang dianggap sebagai pusaka dibawakan oleh sembilan penari puteri dan bertemakan cerita legenda, babad atau sejarah. Misalnya : -          Bedhaya semang, yang merupakan pusaka Mataram, menggambarkan pertemuan leluhur antara Panembahan Senopati dan Ratu Kidul.            Tari Bedhaya disebut  Bedhaya sanga  karena penarinya berjumlah  sanga  atau sembilan, sebuah komposisi tari kelompok puteri yang ditarikan oleh sembilan penari wanita.       Tari  bedhaya  ini termasuk tarian putri yang halus, luhur, serta adiluhung, indah dan ritual. Melalui tari  bedhaya  para putri sultan dilatih dan ditanamkan pendidikan tentang etika, estitika dan kehalusan budi pekerti oleh sultan sebagai bekal hidup di lingkungan istana. Menurut  Babad Nitik, Bedhaya  adalah gubahan Kan...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Bedhaya Ketawang
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Bedhoyo Ketawang (Tarian yang percintaan antara raja Mataram dengan  Ratu Kencanasari)   Menurut kitab Wedbapradangga yang dianggap pencipta tarian Bedhoyo Ketawang adalah Sultan Agung (1613-1645) raja ke-1 dan terbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari, penguasa laut selatan yang juga disebut Kanjeng Ratu Kidul. Sebelum tari ini diciptakan, terlebih dahulu Sultan Agung memerintahkan para pakar gamelan untuk menciptakan sebuah gendhing yang bernama Ketawang. Konon penciptaan gendhingpun menjadi sempurna setelah Sunan Kalijaga ikut menyusunnya. Tarian Bedhoyo Ketawang tidak hanya dipertunjukan pada saat penobatan raja yang baru tetapi juga pertunjukan setiap tahun sekali bertepatan dengan hari penobatan raja atau " Tingalan Dalem Jumenengan ". Bedhoyo Ketawang tetap dipertunjukkan pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana ke-XII (sekarang), hanya saja sudah terjadi pergeseran nilai filosofinya. Pertunjukan Bedhoyo Ketawan...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana X. Karya tari ini merupakan legitimasi Sri Sultan Hamengku Buwana X kepada swargi (almarhum Sri Sultan Hamengku Buwana IX), yang mempunyai konsep filosofis, yakni setia kepada janji, berwatak tabah, kokoh, toleran, selalu berbuat baik dan sosial, konsep dan ide dasar tari ini dari Sri Sultan Hamengku Buwana X. Sedangkan koreografinya oleh K.R.T.Sasmintadipura.  Bedhaya Sang Amurwabhumi dipentaskan pertama kali di Bangsal Kencono pada saat pengangkatan dan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tahun 1990.  Bedhaya Sang Amurwabhumi ditarikan oleh sembilan putri (penari) dan berdurasi dua setengah (2,5 ) jam, diiringi irama dramatik yang menggambarkan kelembutan sebagai simbolisasi yang paling hakiki karena setiap raja selalu mempunyai ekspresi dan konsep sendiri dalam setiap pengabdian kepada rakyatnya dengan mencoba menggalang kepemimp...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Bedhaya Angron Sekar
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Cerita dalam  Tari Bedhaya Angron Sekar i adalah Sutawijaya yang menaklukan Arya Penangsang. Istri Arya Penangsang, Angron Sekar, yang tahun kalau pasangannya ditaklukkan Sutawijya bermaksud balas dendam. Namun akhirnya justru Angron Sekar jatuh cinta terhadap Sutawijaya. Bedhaya Angron Sekar ini merupakan karya dari K.R.T. Sasmintadipura. (Sumber:  http://kilasbaliknusantara.blogspot.com/2010/12/kekayaan-tari-klasik-gaya-yogyakarta.html)

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Beksa Golek Menak / Beksan Menak
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Beksa Golek Menak  Disebut juga Beksan Menak. Mengandung arti menarikan wayang Golek Menak. Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX. Penciptaan tari Golek Menak berawal dari ide Sultan setelah menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Sri Sultan Hamengku Buwana IX sangat terkesan menyaksikan pertunjukan wayang golek dari Kedu itu. Maka dibenak beliau timbul ide untuk menarikan wayang golek itu di atas pentas.  Beksa Golek Menak bersumber dari cerita Menak Cina. (Sumber:  http://kilasbaliknusantara.blogspot.com/2010/12/kekayaan-tari-klasik-gaya-yogyakarta.html)

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Bedhaya Angron Akung
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Bedhaya Angron Akung yang bersumber dari cerita Panji yang muncul di sekitar abad XIII-XIV lalu. Tari Bedhaya ini mengisahkan penyamaran tokoh sentral cerita Panji, yaitu Raden Panji Inu Kertapati yang hendak mencari Dewi Anggraeni yang hilang entah ke mana perginya.  merupakan salah satu tarian kebanggaan Kadipaten Pura Pakualaman yang diciptakan oleh Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aria (KGPAA) Paku Alam II (1829—1858) dan direkonstruksi/digubah kembali pada masa KGPAA Paku Alam VIII (1937—1998). Tarian ini biasanya dipagelarkan di Bangsal Sewatama Pakualaman untuk menyambut tamu-tamu kehormatan Pura Pakualaman dan dalam rangka memperingati ulang tahun Sri Paku Alam. (Sumber: http://tembi.net/peristiwa-budaya/tari-bedhaya-angron-akung-kisah-penyamaran-raden-panji-inu-kertapati)

avatar
hallowulandari