Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Monumen Daerah Istimewa Yogyakarta Bantul
Monumen Bibis
- 5 September 2014

Monumen Bibis, secara administratif terletak di dusun Bibis, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul DI. Yogyakarta. Bangunan yang  didirikan oleh Nyai Trunomenggolo ini mempunyai peran dalam sejarah, terutama pada masa perang kemerdekaan, karena bangunan ini digunakan sebagai markas atau tempat pertahanan pasukan Letkol Soeharto. Seperti tercatat dalam sejarah negara kita,  Letkol Soeharto adalah  presiden ke II Indonesia yang cukup fenomenal karena bertahan berkuasa selama 32 tahun.

Menurut catatan dari berbagai   sumber,  di rumah inilah  Letkol Soeharto beserta pasukannya selaku komandan Brigade X divisi III mengatur strategi perang gerilya melawan tentara Belanda, dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia. Lokasi rumah tersebut memang layak difungsikan sebagai tempat untuk mengatur strategi, karena rumah tersebut terletak di pegunungan, sehingga untuk mengatur strategi perang memang sangat ideal.

Ditinjau dari arkeologinya bangunan Monumen Bibis merupakan tipe bangunan warisan budaya Jawa, yaitu tipe bangunan limasan dan joglo, dengan tata ruang yang masih komplit, terdiri dari: emper,dalem, dan gandok. Setting bangunan belum mengalami perubahan sejak digunakan sebagai markas, hingga sekarang. Material yang diganti hanya genteng, dan lantai tegel. Nilai-nilai yang terkandung pada Monumen Bibis menunjukkan bahwa monumen ini mempunyai nilai penting dalam penting sejarah, arkeologi, dan juga ilmu pengetahuan pada umumnya. Nilai penting dalam kesejarahan ditunjukkan dengan informasi sejarah  terutama tentang sejarah perjuangan rakyat Yogyakarta melawan penjajah.. Sedang dari ilmu pengetahuan, dibuktikan dengan tipe bangunan yang berlanggam Jawa, mempunyai signifikansi dalam ilmu arkeologi dan arsitektur, karena bangunan joglo adalah bangunan yang mewakili masa gaya abad XIX M.

Nilai penting yang terkandung  pada bangunan Monumen Bibis ini merupakan warisan budaya yang bisa diusulkan sebagai bangunan cagar budaya. Oleh karena nilai penting yang melekat pada bangunan Monumen Bibis inilah , maka  bangunan ini perlu dilestarikan.  Saat ini kondisi bangunan Monumen Bibis mengalami beberapa kerusakan, karena faktor usia dan kurang terawatnya bangunan. Bangunan joglo yang dulu dipergunakan sebagai markas tampak kotor, berdebu, dan  rusak pada bagian dinding bangunannya. Beberapa benda yang dahulu dipakai pak Harto, seperti meja, kursi, peralatan makan, minum, mesin ketik manual, sepeda onthel, dan arsip-arsip foto tampak berdebu.
alat makan 1 alat makan 2 meja mesin tik sepeda

Bangunan pendukung untuk bangunan asli (joglo), berupa joglo baru yang berisi diorama tentang perjuangan Bibis, dan bangunan lainnya lebih tidak terurus, beberapa bagian bangunan, diorama, dan juga joglo baru pun sudah rusak disana sini. Seperti diketahui bahwa bangunan pendukung ini dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1979. Pada peresmian bangunan tersebut hadir Perdana Menteri Malaysia Hussein Onn. Berdasar bukti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bangunan Monumen Bibis merupakan bangunan yang bernilai historis tinggi.
diorama
Namun apabila mengamati bangunan Monumen Bibis sekarang kondisinya  benar-benar telah terlupakan, seiring dengan surutnya penguasa orde baru yang dahulu sangat kharismatik. Bahkan murud-murid sekolah yang ada di Bantul khususnya tidak mengetahui adanya monumen tersebut. Dari catatan buku tamu di monumen tersebut menunjukkan bahwa monumen ini tidak pernah dikunjungi. Untuk mempertahankan kelestariannya, maka Monumen Bibis perlu segera dipugar atau direhabilitasi. Namun demikian bukan hanya rehabilitasi yang bersifat fisik saja yang diperlukan untuk melestarikan monumen bersejarah tersebut. Perlindungan berupa pengusulan menjadi bangunan cagar budaya peringkat kabupaten perlu dilakukan. Hal tersebut penting dilakukan, mengingat monumen tesebut memang sudah  terlupakan. Jika bangunan ini terawat  dan kemudian dijadikan salah satu objek wisata pendidikan, maka generasi muda tidak lupa dengan sejarahnya. Ingat kata-kata bijak dari proklamator kita Bung Karno, JASMERAH, atau Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

 

Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2014/06/09/monumen-bibis-yang-terlupakan/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline