tari
346 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rentak Sembilan
Tarian Tarian
Sumatera Utara

Rentak Sembilan adalah sembilan tarian wajib Melayu yang biasa dibawakan saat kenduri, malam bainai, atau acara-acara adat lainnya. Rentak Sembilan memiliki gerakan baku yang tak boleh dirubah. Sebenarnya, rentak sendiri artinya adalah tari. Tapi karena banyak yang tak tahu maka disebut Tari Rentak Sembilan. Kesembilan tari tersebut ialah Tari Mak Inang, Tari Tanjung Katung, Tari Piring, Tari Anak Kala, Tari Sri Langkat, Tari Kuala Deli, Tari Panjang Jermal, Tari Japin Melayu, dan Tari Serampang XII. Keseluruhannya punya musik dan gerak wajib masing-masing yang akan berbeda makna jika tak sama. Misalnya Tari Serampang XII yang memang harus diiringi lagu Pulau Sari. ASAL-USUL RENTAK SEMBILAN Rentak Sembilan dipercaya berasal dari budaya Ronggeng Melayu. Sebuah budaya yang semata-mata berfungsi sebagai hiburan rakyat saat ada kenduri. Ronggeng Melayu merupakan serangkaian acara balas pantun yang disambut tetarian dan nyayian. Biasanya dulu tariannya asal saja. Proses ronggen...

avatar
Hasnatul_dina
Gambar Entri
Marsialapari
Ritual Ritual
Sumatera Utara

     Tradisi gotong royong telah lama hidup dalam masyarakat Indonesia. Tradisi ini dapat terlihat dari kebiasaan masyarakat kita yang saling membantu dalam melakukan setiap kegiatan, misalnya dalam prosesi pernikahan, kematian, serta menjaga lingkungan dan bercocok tanam. Namun beberapa tahun terakhir, tradisi gotong royong tanpa disadari mulai terkikis keberadaannya, terutama pada masyarakat perkotaan yang cenderung lebih individualis.      Sekarang tradisi gotong royong mulai digalakkan kembali oleh pemerintah, masyarakat pun juga mulai menyadari betapa pentingnya gotong royong yang merupakan budaya tradisi bangsa Indonesia. Salah satu suku yang masih mempertahankan budaya tradisi yang mengandung nilai tolong-menolong adalah masyarakat Mandailing di Sumatera Utara. Dulu Mandailing merupakan daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, kemudian daerah tersebut mengalami pemekaran ke dalam empat kabupaten dan satu kota yang disebut Tapanuli Bagian Selatan (T...

avatar
Oase
Gambar Entri
Ulos
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Utara

Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi membuat kain tenun. Tanimbar, Timor, Sumbawa, Lombok, Bali, Jepara, Lampung dan lain-lain adalah daerah penghasil tenun yang baik dan terkenal. Hasil tenun di Tapanuli dalam bentuk kain atau selendang lengan berbagai motif, ukuran maupun fungsi itu disebut dalam bahasa daerah setempat ulos. Bagi masyarakat Tapanuli ulos bukan sekedar kain atau selendang hasil kerajinan kaum wanita untuk penutup badan, alat penggendong, hiasan atau berfungsi sehari-hari semacam itu saja melainkan juga mempunyai makna yang khusus dalam hidup bermasyarakat. Jadi ulos adalah sejenis kain adat hasil kerajinan tradisional masyarakat Batak terutama yang mendiami daerah Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Simalungun dan Tanah Karo. Beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai sakral.   Proses Pembuatan Ulos Dahulu sebelum ada perusahaan tenun, hampir setiap keluarga menenun  ulos  untuk keperluan mereka. Dengan bahan benan...

avatar
Oase
Gambar Entri
Istana Raja Simalungun
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Ciri khas dari bangunan istana raja Simalungun di Pematang Purba adalah lantai rumah yang tinggi serta tanduk kerbau bertengger di atas bubungan atap. Bentuk bangunan demikian itu telah berlangsung turun temurun seperti yang pernah dibuat oleh nenek moyang jaman dahulu. Setiap bagian dari struktur bangunan mengandung makna simbolis yang bertolak dari kepercayaan dan adat istiadat. Bentuk bangunan yang unik, ragam hias yang mempesona dan peninggalan sejarah lainnya, membuat istana raja Simalungun menarik untuk dikunjungi. Memasuki kompleks istana raja Simalungun yang luas akan dijumpai berbagai bentuk banunan yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Melawati pintu masuk dapat dijumpai Balai Butu yang berfungsi sebagai rumah penjagaan, Rumah Bolon yang berfungsi sebagai tempat tinggal raja, Balai Bolon, jambur¸ dua buah Pattangan, losung dan Rumah Jungga. Balai Buttu yang terletak di pintu masuk selain berfungsi sebagai rumah jaga juga dimanfaatkan sebagai tempat tidur anak-a...

avatar
Oase
Gambar Entri
Seni Patung Nias
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Pulau Nias  di tepian  Samudera Hindia  dan berhadapan dengan pantai Sibolga itu bersama dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya (± 130 pulau) merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Luas 5.625 km2 dan berpenduduk sekitar setengah juta jiwa. Tanahnya terdiri dari dataran rendah dan bukit-bukit dengan suhu udara tropis yang cukup nyaman (antara 17° -30° C). Tanah yang subur dengan hutan dan nyiur melambai sepanjang pantai mengan­dung pesona alami yang memikat hati. Memang letaknya terpencil, tetapi justru masih aman dari kebisingan deru mesin, asap pabrik dan limbah industri. Kehidupan masyarakat dan budayanya pun belum banyak tercampur oleh pengaruh asing yang negatif. Budayanya yang asli, yang tradisional, masih banyak bertahan hingga sekarang. Tradisi megalitik dari masa prasejarah pun masih mewarnai kehidupan sehari-hari, demikian pula seni patungnya. Seni patung Nias sebenarnya sulit dipisahkan dari seni patung Batak...

avatar
Oase
Gambar Entri
Legenda Putri Hijau dari Kerajaan Haru
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Abad 15 dan 16 adalah periode paling berdarah di zona dataran rendah Aceh, Sumatra Timur, dan semenanjung Malaysia. Empat kerajaan saling bantai, berkonspirasi, dan saling menaklukkan untuk memperebutkan kekuasaan pada zona perdagangan internasional yang kini dikenal dengan Selat Malaka. Di tengah kecamuk perebutan kue ekonomi itu, pada tepian sungai Deli–tepatnya sekitar 9 km dari Labuhan Deli–lahirlah sebuah legenda klasik bernama Puteri Hijau. Legenda Sang Puteri yang selalu digambarkan dengan segala kosa kata kecantikan, bertahan hingga kini dalam dua versi. Versi pertama berasal dari catatan sejarah yang mirip cerita lisan yang berkembang di masyarakat Melayu Deli. Versi kedua adalah hikayat dari masyarakat Karo. Keduanya bertentangan dan kelihatan sekali saling berlomba menonjolkan identitas dan ego suku masing-masing. Dari versi lisan Melayu, konon pernah lahir seorang puteri yang sangat cantik jelita di desa Siberaya, dekat hulu sungai Petani (sungai Deli...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
Asal Usul Merga Tarigan Dan Terjadinya Danau Toba (Karo)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Disebuah deleng api (gunung api) di Selatan Taneh Karo, berdiamlah sekelompok masyarakat yang terisolasi dengan dunia luar, dimana mereka hidup dengan cara berburu dan tinggal di gua-gua yang banyak ditemui di kaki gunung. Oleh masyarakat lainnya kaum ini disebut dengan bangsa umang(dalam cakap Karo: umang dipakai untuk menunjuk orang-orang diluar mereka yang masih primitive, pemakan kerang, dan tiggal di gua-gua) ataupun Tarigan Umang(umang Tarigan).  Suatu ketika istri Si Tarigan(Si Raja Umang) yang kala itu sedang mengandung mengalami pendarahan yang sangat banyak sekali saat hendak melahirkan anaknya. Karena merasa sangat kesakitan sekali saat proses persalinan, maka tak pelak teriakan demi teriakan yang keras keluar dari mulutnya yang membuat gunung api bergetar. Terus dan terus teriakan itu terdengah semakin kerasnya hingga getaran dasyatpun terjadi yang mengakibatkan meletusnya gunung api dan membentuk sebuah lembah berbentuk kuali.  Pendarahan yang s...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
Sejarah Suku Karo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Suku Karo adalah suku  asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara.    Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo.Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo, dan memiliki salam khas, yaitu Mejuah-juah.    Sementara pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.Adapun keberadaan Rumah adat suku Karo atau yang dikenal dengan nama Rumah Si Waluh Jabu yang berarti rumah untuk delapan keluarga, yaitu Rumah yang terdiri dari delapan bilik yang masing-masing bilik dihuni oleh satu keluarga. Tiap keluarga yang menghuni rumah itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pola kekerabatan masing-masing.   Sejarah Suku Karo Menurut Kol. (Purn) Sempa Sitepu da...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
UIS KARO (KAIN TENUN KARO)
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Utara

Kain adat tradisional Karo (Uis Adat Karo) merupakan pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan budaya suku karo maupun dalam kehidupan sehari-hari. Uis Karo memiliki warna dan motif yang berhubungan dengan penggunaannya atau dengan pelaksanaan kegiatan budaya.   Pada umumnya Uis Adat Karo dibuat dari bahan kapas, dipintal dan ditenun secara manual dan menggunakan zat pewarna alami (tidak menggunakan bahan kimia pabrikan). Namun ada juga beberapa diantaranya menggunakan bahan kain pabrikan yang dicelup (diwarnai) dengan pewarna alami dan dijadikan kain adat Karo.   Beberapa diantara Uis Adat Karo tersebut sudah langka karena tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau hanya digunakan dalam kegiatan ritual budaya yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan saat ini tidak dilakukan lagi.   Berikut beberapa contoh Uis Adat Karo.   1. Uis Beka Buluh Ukuran : 166 x 86 Cm Uis Beka Buluh memiliki ciri Gembira, T...

avatar
Amst3n