Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan Sumatera Utara sumatera utara
Opera Batak
- 15 Mei 2018

Salah satu budaya seni yang pernah menjadi tontonan menarik bagi masyarakat batak sebelum adanya media 
elektronik adalah opera. Seni pementasan cerita ini kini dirasakan sudah mulai terlupakan akibat adanya 
dominasi teknologi berupa radio, televisi. Bahkan pementasan seni opera batak yang melakonkan sebuah cerita rakyat itu pun kini sudah langka. Opera Batak merupakan sebuah label dalam budaya batak. Namun istilah opera sebenarnya lebih akrab di Eropa.Pengertian opera di Eropa merupakan drama yang dinyanyikan. Jadi dalam kesenian opera orang sambil berakting, menyanyi dan sekaligus menari. Yang ketiga unsur tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Mulai dari bagian pertama nyanyian, tarian dan lakon cerita saling terkait. Jadi orang bisa mengetahui hubungan lagu dengan tarian dan lakon.

Awalnya dalam opera batak kesannya memang seperti nuansa yang ada di Eropa, tapi antara nyanyian, musik.tari dan lakon cerita tidak berkaitan. Ada tiga aspek dalam opera batak yaitu tortor, musik atau lagu dan lakon cerita. Dalam pementasan ketiga aspek ini tidak ada kaitannya antara satu dengan lain, dalam opera batak tari, nyanyian dan lakon sepertinya bersaing dalam pementasannya, tapi sama-sama menarik.
Catatan sejarah opera batak dimulai dari sekira tahun 1920-an. Cikal bakal opera batak dimulai dari 
pertunjukan seni seperti Tilhang Parhasapi, Parjamila atau Parjabalungan. Modelnya seperti pengamen yang 
pergi berkeliling, berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain atau kerumah-rumah. Pertunjukannya ada yang dilakukan oleh satu orang saja dan ada yang harus dilakonkan oleh laki-laki. Misalnya Parjabalungan adalah seorang laki-laki, tetapi dirinya juga melakonkan seorang perempuan. Perempuan pada jamannya tidak gampang keluar rumah, tampak dijalanan apalagi dalam pertunjukan karena kuatnya tradisi orang batak.Kemudian berkembang menjadi sebuah seni pertunjukan yang diperkaya oleh cerita lakon yang disebut dengan teater. Timbul pertarungan masuknya budaya baru dan penamaan opera batak menjadi popular oleh seorang Pastor misionaris sekitar tahun 1930-an yang bernama Pastor Diego Van Den Bigglar. Pastor tersebut mempopulerkan opera batak dimulai dari daerah Mogang Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir. Nama opera batak yang bertahan hingga kini. Sebelumnya sempat dinamakan tonil, tonil asia.

Kemudian opera batak mengalami perubahan dengan masuknya pengaruh teater bangsawan. Teater bangsawan ini merupakan gaya pertunjukan yang pementasannya khusus untuk keluarga kerajaan. Sumber ceritanya tetap dari tanah batak tapi pola atau gaya aktingnya diadopsi dari teater bangsawan ini. Bahwa sejak dahulu ditanah batak tidak ada teori tentang lakon atau akting. Diperkirakan ketika para pelaku teater batak pergi ketanah Deli dan melihat teater bangsawan setempat, kemudian mengadopsi pola, gaya aktingnya.Di opera batak yang sangat dibutuhkan adalah bagaimana seseorang aktor yang memerankan tokoh dapat menjiwa aktor tersebut dan cerita yang dipentaskan. Dalam opera batak pemerannya tidak ada yang menjadi bintang yang menonjolkan keglamouran. Tapi aktor nya berakting sesuai dengan dialog cerita dan konsisten dalam keaktoran. Tapi dulunya actor dalam opera batak tidak konsisten dalam dialog cerita. Semua dialog muncul begitu saja disesuaikan dengan materi ceritanya.

Bahwa dalam opera batak bisa saja terdapat beberapa versi cerita yang pentaskan. Seperti dalam cerita si 
Boru Tumbaga. Ada satu versi mengatakan bahwa dua orang pria yang melepaskan atau menyelamatkan si boru tumbaga dan adiknya perempuan dari tengah-tengah hutan sudah beristri. Tapi ada versi yang lain mengatakan bahwa kedua pria tersebut masih lajang. Munculnya beberapa versi ini akan mempengaruhi pola akting dalam opera batak tersebut. Akting seorang lajang akan berbeda dengan akting orang yang sudah beristri.Perjalanan pementasan opera batak sendiri di tanah batak sangat dipengaruhi oleh perkembangan jaman dengan adanya media elektonik seperti televisi. Pertarungan media dalam menyajikan film-film juga memberikan pengaruh, karena opera batak dipentaskan secara langsung dihadapan penonton.
Tapi yang paling mempengaruhi perkembangan opera batak dari dahulu adalah kurangnya regenerasi. Sehingga tidak dapat berkembang, bahkan berkelanjutan pun sulit untuk sekarang ini. Para pemain opera batak terdahulu tidak melakukan Sistem regenerasi kepada pemain-pemain baru.

Tapi harus disadari juga bahwa pemain opera batak saat itu masih belum mengecap pendidikan tinggi. Karena saat itu masih sulit bagi masyarakat batak secara bebas mengakses pendidikan. Hanya bagi orang-orang tertentu saja bisa sekolah. Dengan keterbatasan pendidikan tersebut, pemain opera batak masih mampu menyajikan sebuah pertunjukan yang menarik.
Setelah sekarang ini banyak orang batak sudah mengecap pendidikan bahkan tidak sedikit yang masuk sekolah teater. Namun belum banyak yang melirik bahwa opera batak itu sebuah budaya yang dapat digali kembali. Meskipun direvitalisasi dalam bentuk yang modern namun tidak meninggalkan ciri atau prinsip dasar 
kebatakannya.Pernah salah satu stasiun televisi meminta mereka untuk mementaskan opera batak dengan cerita Si Boru Tumbaga yang disiarkan sebanyak 33 episode ternyata surplus penontonnya. Untuk tetap eksis mempertahankan seni budaya opera batak ini, telah dibentuk pusat latihan. Yang akan melatih generasi muda untuk memerankan tokoh dalam cerita yang akan ditampilkan. Bagaimana pengembangan opera batak selalu debenahi, termasuk manajemennya.

Dalam perjalanan pementasan opera batak sampai tahun 1980-an diperkirakan masih ada sekitar 30-an grup opera batak. Saat itu yang terkenal adalah grup Seni Ragam Indonesia (Serindo) yang pemainnya sudah plural, yaitu ada orang batak, jawa dan lainnya. Bahkan grup ini pernah diundang ke istana oleh Presiden RI pertama alm Soekarno untuk beropera. Sepulangnya grup Serindo ini diberi hadiah.
Opera batak ini dinilai merupakan salah satu benteng untuk mempertahankan dan mempromosikan nilai-nilai 
budaya yang ada di tanah batak. Karena opera batak ini merupakan seni pertunjukan yang punya potensi khusus dari akar kultural. Meskipun bisa secara fleksibel untuk menerima hal-hal yang baru. Opera batak dalam perjalanannya selalu dalam masa transisi, tidak baku dalam tradisi tapi juga tidak modern.

Dalam catatan sejarah teater di Indonesia bahwa opera batak belum masuk rekap, baik dari tradisi maupun 
teater modrennya. Bagaimana agar opera batak ini masuk dalam daftar teater Indonesia karena selama ini lebih dikategorikan dalam musik. Selama ini dianggap kalau pemain opera batak itu identik dengan pintar main musik. Padahal opera batak kecenderungannya adalah lakon.
Opera batak dalam menampilkan lakon ada yang diambil ceritanya dari Torsa torsa atau cerita legenda, 
Turi-turian atau cerita rakyat ada juga dari mitos atau kepahlawanan. Sesungguhnya inventarisasi cerita 
rakyat batak yang bisa dimainkan dalam opera batak. Disebutkan, bahwa ada seorang Profesor tentang opera batak bernama Rayne Charle di eropa sudah menginventarisir cerita opera batak. Raune juga sudah mentransfer cerita opera batak menjadi sebuah buku dalam bahasa Jerman.

Saat ini dipandang perlu untuk mempertahankan seni budaya batak, maka Pusat Latihan Opera Batak yang 
berkantor di Pematang Siantar saat ini sedang konsentrasi melatih para pemain muda. Meskipun tetap 
bekerjasama dengan pemain lama untuk rekonstruksi tentang lakon dan cerita yang ada. Agar inti cerita yang 
disampaikan dalam pementasan opera batak tidak bergeser dari cerita yang sesungguhnya.
Seperti cerita Siboru Tumbaga yang menceritakan bagaimana perjuangan seorang perempuan batak yang pada masanya sangat kesulitan untuk memperjuangkan hak waris. Karena tradisi batak tempat lahirnya cerita ini, seorang perempuan tidak berhak mendapat warisan jika tidak memiliki saudara laki-laki. Sehingga warisan harta orang tua Si Boru Tumbaga akan diwariskan kepada adik bapaknya yang masih hidup.
Seni pertunjukan opera batak bukanlah sekedar pertunjukkan yang fungsinya hanya membuat orang senang saja. Tapi lebih dari itu, opera batak kini dikemas dalam sebuah cerita yang memberikan pesan nilai-nilai luhur orang batak dalam bentuk perpaduan antara akting, musik dan nyanyian serta tari.

Sumber : Sumber : https://tanobatak.wordpress.com/2007/07/07/perjalanan-seni-pertunjukan-di-tanah-batak/

http://worldbatakcommunity.blogspot.com/2016/04/opera-batak.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline