Upacara Tulude adalah upacara besar di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Upacara Tulude dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari karena tanggal tersebut diyakini sebagai tanggal lahirnya kerajaan pertama di tanah Sangihe–Kerajaan Tampunganglawo. Rangkaian kegiatan dalam upacara Tulude adalah sebagai berikut: Mesahune-mapakasingka’u Tulude (pemukulan tambur keliling kota untuk pemberitahuan pelaksanaan upacara Tulude) Menensomahe sake su Bandara Naha Menensomahe sake su rumah jabatan Mendangeng sake su rumah jabatan Menengong mamaeng Memansele bawello (pemukulan tambur) Megause sake Memindura (penghormatan) Pemukulan nanaungang (gong) dan tambur Mendangeng tamong banua (tamong banua diarak menuju tempat upacara) Menengong tamong banua Mendae tamong banua Darumating (pengantar kata) Kakumbaede Menahulen...
Marsiadapari adalah budaya gotong royong dalam suku Batak. Rasa saling mempunyai hal-hal secara bersama (terutama sawah) dan rasa syukur terhadap tanah pemberian Tuhan adalah rasa yang mendasari gotong royong bangsa Batak ini. Pada zaman dahulu kala, biasanya di tiap desa, semua penduduk saling membantu tetangganya di desa tersebut contohnya dalam bercocok tanam. Misalnya, di desa tersebut ada 6 rumah beserta keluarga. Mereka akan membagi waktu dan jadwal agar dapat membantu persawahan rumah 1 dahulu bersama-sama, lalu dianjutkan ke rumah ke-2 keesokan harinya dan seterusnya hingga semua rumah dan sawah dapat panen dan menghasilkan hasil yang baik. Kerjasama ini pun membuat kehidupan di desa seimbang dan teratur. Saat saya berbicara dengan ayah saya, beliau berkata, "dahulu, belum ada transaksi uang seperti sekarang. Orang tidak dibayar karena mengerjakan sawah tetangganya, karena itulah yang harus ia lakukan. Kebutuhan rakyat pun semua nya tercukupi, hidup berjalan dengan t...
Mei’sembongan merupakan sebuah tradisi budaya suku Minahasa dimana dalam mengerjakan segala sesuatu dilakukan secara bersama-sama atau gotong royong. Budaya mei’sembongan mengandung arti yang sangat mendasar. Mei’sembongan juga dikenal sebagai local Spirit and local wisdom masyarakat di Minahasa. Mei’sembongan juga adalah suatu sistem atau teknik kerjasama untuk kepentingan bersama dalam budaya Suku Minahasa. Mei’sembongan merupakan salah satu tradisi gotong royong yang diwariskan oleh para leluhur dari tanah Toar dan Lumimu’ut yang didasarkan pada falsafah hidup orang Minahasa yaitu “Si Tou Timou Tumou Tou” dan berkaitan erat dengan motto Sulawesi Utara yaitu “Torang Samua Basudara” yang sampai saat ini tetap ada dan tak akan lekang oleh waktu. Pada awalnya mei’sembongan dilakukan khusus pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang pertanian, mulai dari m...
A. Sejarah Kabasaran Tanah Minahasa zaman dahulu sering mendapat ancaman dari dua suku yang berdekatan yaitu suku Mangindano dan suku Mongondo. Leluhur orang Minahasa sering terlibat perang untuk mempertahankan diri. Maesaan mulai terbentuk ketika leluhur Minahasa mulai mengadakan perundingan, bagaimana cara menghalau suku Mangindanau yang menguasai perairan laut di sekitar Minahasa. Kemudian dikumpulkan orang-orang kuat dan berbadan besar. Dilatih cara berperang dengan menggunakan senjata berupa pedang dan tombak, mereka pergi berperang dengan keyakinan bahwa mereka harus menang. Dalam legenda sejarah leluhur Minahasa Assaran Tua Puhuna yang dikumpul dan ditulis oleh pendeta Reidel pada tahun 1870. Diceritakan tentang peperangan peperangan di Minahasa yang tidak berkeputusan dari zaman orang Minahasa mengenal tanaman padi hingga abad ke XVII, dan bentuk taria...
TETENGKOREN Di Sulawesi Utara terdapat alat musik yang sangat sederhana, alat musik ini sangat sederhana oleh karena penyebaran informasi akan alat musik ini masih sangatlah minim yang mengetahuinya. Penyebaran alat musik ini hanya digunakan oleh beberapa daerah di bagian pelosok yang sering untuk memainkannya. Alat musik tersebut yakni, Tetengkoren . Para masyarakat yang tinggal di daerah ini, menjelaskan dengan jelas bahwa Tetengkoren merupakan sebuah alat musik tradisisonal. Mereka menganggap bahwa alat musik ini sangatlah membantu menyegarkan diri mereka lewat hiburan yang terkadang mereka mainkan ketika mereka merasa lelah dan penat. Alat musik Tetengkoren merupakan alat musik yang berasal dari bahan dasar Bambu yang membentuk seperti layaknya tabung atau kentongan, pada bagian tengah Tetengkoren terdapat lubang yang memanjang. Potongan ruas bambu banyak dijumpai dikota Tinutuan tersebut. Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipukul atau dengan bahasa lain ...
Terbentang luas antara 6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT dengan 17.000 pulau yang bersemayam didalamnya, Indonesia menyimpan beraneka ragam kebudayaan yang tersebar dari sabang sampai merauke. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, kekayaan budaya yang kita miliki perlahan memudar bersama waktu. Karena itu, saya sebagai orang Indonesia, ingin berbagi sekilas informasi mengenai salah satu warisan kebudayaan negeri ini, yaitu sebuah tarian dari tanah Minahasa. Tari Kabasaran. Tari Kabasaran merupakan tari perang pada tarian tradisional Minahasa, Sulawesi Utara yang menceritakan bagaimana suku Minahasa mempertahankan tanah Minahasa dari musuh yang hendak mendudukinya. Tari Kabasaran atau Tari Perang ini memperagakan Pedang Perisai dan Tombak. Tarian Kabasaran ini ditarikan untuk acara-acara khusus seperti Penyambutan tamu dan atau diberbagai Acara wisata budaya . Para penari mengenakan pakaian serba merah, wajah gar...
Kita pasti sudah terbiasa dengan makanan Indonesia seperti nasi goreng, rujak, gado-gado dan sebagainya. Tetapi apakah anda tahu tentang ada kuliner aneh, bahkan ekstrem di Indonesia? Terutama di Manado, Sulawesi Utara.Sejumlah tempat di Sulawesi Utara menjual sejumlah kuliner ekstrem seperti daging ular dan tikus hutan bakar, serta sate kolombi.Bagi anda yang pertama kali datang ke Manado jangan heran. Di kota ini, semua jenis hewan peliharaan bisa dijadikan santapan. Yang aneh untuk kalian, mungkin tidak aneh untuk yang lain. Maka marilah kita sesama menghargai keanekaragaman makanan serta budaya semua kota di Indonesia! #OSKMITB2018
Tarian tradisional ini merupakan tari pergaulan dan sangat identik dengan kaum muda-mudi. Tarian yang juga sering dipentaskan di Minahasa Sulawesi Utara ini sering dijadikan media untuk mencari pasangan hidup. Oleh sebab itu, Tari Lenso (selendang) sering dipentaskan di keramaian seperti acara penikahan atau tahun baru. Jumlah penarinya biasanya berjumlah 6 sampai 10 orang. Musik pengiringnya antara lain tambur minahasa, suling, kolintang, dan tetengkoren. Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/wp-content/uploads/images/source/rudisandjaya/5-Medley-Tari-Lenso.jpg http://belindomag.nl/id/seni-budaya/5-tarian-khas-maluku
Sedikit sekali informasi yang bisa dihimpun perihal gocefa. Ritual penting masyarakat pesisir Sulawesi Utara ini konon lahir 2.000 tahun yang lalu di kalangan masyarakat adat Bantik. Ketika Manado Ocean Festival (MOF) 2011 menghadirkan ritual ini pada 27 Mei 2011 lalu di Pantai Malalayang Manado, banyak orang yang baru pertama kali menyaksikan, bahkan mendengar pun belum pernah. Penjaga Samudra. Foto oleh: Kristupa Saragih “…torang batrima kaseh atas firman yang Dia so kase pa torang. Juga atas torang pe orang tua, torang pe tete deng nene moyang yang so kase lahir pa torang samua. Deng atas pante dan lao yang Tuhan so bekeng vor torang yang so jadi torang pe pohong hidop.” Gocefa diyakini sebagai ritual adat memanjatkan doa bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir yang bergantung pada laut. Tinggal di tepi laut, hidup dari laut, dan menyandarkan diri pada laut. Doa-doa dipanjatkan dalam bahasa Bantik, yang hampir punah. Bahasa Bantik diyakini seumur den...