×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian Daerah

Provinsi

Sulawesi Utara

Asal Daerah

Minahasa

Tari Perang Tanah Minahasa

Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM_2018_ Abhinaya Farrel.

Terbentang luas antara  6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT dengan 17.000 pulau yang bersemayam didalamnya, Indonesia menyimpan beraneka ragam kebudayaan yang tersebar dari sabang sampai merauke. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, kekayaan budaya yang kita miliki perlahan memudar bersama waktu. Karena itu, saya sebagai orang Indonesia, ingin berbagi sekilas informasi mengenai salah satu warisan kebudayaan negeri ini, yaitu sebuah tarian dari tanah Minahasa. Tari Kabasaran.

Tari Kabasaran merupakan tari perang pada tarian tradisional Minahasa, Sulawesi Utara yang menceritakan bagaimana suku Minahasa mempertahankan tanah Minahasa dari musuh yang hendak mendudukinya. Tari Kabasaran atau Tari Perang ini memperagakan Pedang Perisai dan Tombak. Tarian Kabasaran ini ditarikan untuk acara-acara khusus seperti Penyambutan tamu dan atau diberbagai Acara wisata budaya. Para penari mengenakan pakaian serba merah, wajah garangm dan mata yang melotot membuat tarian ini tampak berbeda dari tarian daerah lain yang umumnya diiringi dengan senyum dan gerakan yang gemulai.

 

Tarian ini diiringi oleh suara tambur dan / atau gong kecil. Alat musik pukul seperti Gong, Tambur atau Kolintang disebut “Pa’ Wasalen” dan para penarinya disebut Kawasalan, yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung.

 

Tarian ini terdiri dari tiga babak, yaitu cakalele, kumoyak, dan la’layaan. Pada babak cakalele, para penari akan melompat-lompat dan berkejaran, menunjukkan keganasan mereka saat bertarung atau bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi tamu agung bahwa setan pun tak berani mendekati mereka melihat kegarangan para penari tersebut. Kemudian, babak selanjutnya adalah Kumoyak yang berasal dari kata “koyak” yang berarti mengayunkan pedang atau tombak mereka naik-turun dengan tujuan untuk menenangkan diri mereka saat berperang. Terakhir, para kawasalan akan memasuki babak La’layaan di mana mereka akan menari dengan riang untuk melepaskan rasa berang selepas berperang. Berbeda dengan tahapan lain, pada tahap la’layaan para penari dibebaskan untuk mengumbar senyum kebahagian.

 

Sungguh, ada banyak lagi hal yang belum sempat saya jelaskan dalam tulisan ini. Namun, besar harapan saya agar siapa pun yang membacanya akan tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai berbagai macam kebudayaan Indonesia. Karena, sebagai daun muda di atas bumi pertiwi ini, kitalah yang bertanggung jawab atas lestarinya budaya negeri ini.

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...