HUT RI
74 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Burung Moopo - Sulawesi Utara - Sulawesi Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pada zaman dahulu di daerah Minahasa, Sulawesi Utara, hiduplah seorang kakek dan cucunya yang pincang bernama Nondo. Setiap hari sang kakek pergi ke hutan berburu binatang dan mencari kayu bakar. Hasilnya dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua. Kedua orangtua Nondo sudah lama meninggal dunia. Setiap kali kakeknya pergi ke hutan, Nondo selalu bersedih karena tidak diizinkan ikut. Kakeknya khawatir Nondo tidak akan kuat berjalan jauh. Kakek juga selalu berpesan pada Nondo agar dia mengunci pintu rumah sehingga tidak bisa dimasuki binatang buas. Nondo akan menyambut kakek dengan gembira tiap kali kakek kembali ke rumah. “Hore! kakek pulang,” kata Nondo. “Lihat, Nak, Kakek membawa dua ekor burung puyuh dan ikan sepat dari sungai,” kata Kakek sambil menurunkan karung bawaannya. “Ayo, kita bikin ikan bakar, Kek!” seru Nondo. Sambil membakar ikan, Kakek bercerita tentang isi hutan ke...

avatar
Oase
Gambar Entri
Sumpah Sang Penerus Tahta
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

"Sungguh kau siap?" tanya Tonaas Utara pada putri semata wayangnya. "Demi rakyat kita, aku siap," jawab Marimbouw mantap. Mata sang ibu berkaca-kaca menatap putrinya. Opo Empung, tetua adat To Un Rano Utara, memimpin upacara pengambilan sumpah Marimbouw. Seluruh rakyat To Un Rano Utara ikut datang menyaksikannya. "Aku bersumpah tidak akan menikah sebelum siap diangkat menjadi Tonaas To Un Rano Utara," begitu bunyi sumpah Marimbouw. Bagi masyarakat To Un Rano, sumpah adat adalah sumpah tertinggi. Bila orang yang bersumpah melanggar sumpahnya sendiri, yang menjadi hakim bukan rakyat ataupun tetua adat, melainkan alam semesta. Tonaas Utara terpaksa meminta Marimbouw melakukan sumpah adat. Semua itu dilakukan untuk menjaga agar To Un Rano Utara memiliki penerus takhta. Apalagi Tonaas Utara hanya memiliki seorang anak, perempuan pula. Sejak hari itu, Marimbouw menanggalkan pakaian wanitanya. Ia berpakaian layaknya laki-laki. Ia juga berlatih bela diri dan menggunakan senjata. Marimbouw s...

avatar
Lantang
Gambar Entri
Kisah Lawongo dan Asal Mula Pulau Napombalu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pulau Kabaruan, Sulawesi Utara, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Lawongo. Ia seorang pemburu babi hutan dan pemain suling yang mahir. Kemahirannya bermain suling sangat dikagumi oleh masyarakat sekitar. Banyak gadis cantik yang jatuh cinta kepadanya, namun tak seorang pun yang memikat hatinya. Untuk mencari gadis yang didambakannya, ia sering berkeliling di Pulau Kabaruan mempertunjukkan kemahirannya memainkan suling. Pada suatu hari, tibalah Lawongo di Desa Damau. Para warga desa pun berkumpul hendak menyaksikan pertunjukannya. Lawongo memainkan sulingnya dengan lincahnya sambil mengamati gadis-gadis yang ikut menonton pertunjukannya. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba padangan matanya tertuju pada seorang gadis cantik yang berdiri di antara kerumunan penonton. Melihat kecantikan gadis itu, ia pun langsung terpikat. Dengan penuh semangat, ia pun mengeluarkan seluruh kemampuannya bermain suling untuk memikat hati gadis itu. Gadis itu pun terbuai menikmati permainan suling L...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Dongeng Gunung Lokon dan Gunung Kelabat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pada zaman dahulu kala, bumi penuh dengan gunung dan pegunungan. Demikian pula daerah Minahasa, diliputi gunung-gunung yang tinggi dan rendah. Gunung-gunung yang ada antara lain Kelabat, Soputan, Lokon, Dua Sudara, Mahawu, Tampusu, Tolangko, Kaweng, Simbel, Lengkoan, Masarang, dan Kawatak. Pegunungan yang ada antara lain Lembean, Kalawiran, dan Kumelembuai. Nama gunung dan pegunungan sering disesuaikan dengan sifat yang biasa terjadi di gunung itu, misalnya Gunung Mahawu sifatnya sering mengeluarkan abu. Adakalanya gunung diberi nama orang, seperti Gunung Soputan. Ada pula nama yang diberikan sesuai keadaannya, misalnya Gunung Dua Sudara. Sesuai namanya, Gunung Lokon berarti yang tertua dan terbesar. Pengertian lain ialah orang yang sudah tua, bahkan tertua da berbadan besar. Dalam bahasa daerah disebut Tua Lokon atau Tou Tua Lokon, artinya orang yang sudah tua. Konon, gunung dan pegunungan itu ada penghuninya. Gunung Lokon dihuni Makawalang. Ia sungguh berbahagia karena...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Kisah Sigarlaki dan Limbat Dari Minahasa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pada jaman dahulu di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) hiduplah seorang pemburu perkasa yang bernama Sigarlaki. Ia sangat terkenal dengan keahliannya menombak. Tidak satupun sasaran yang luput dari tombakannya. Sigarlaki mempunyai seorang pelayan yang sangat setia yang bernama Limbat. Hampir semua pekerjaan yang diperintahkan oleh Sigarlaki dikerjakan dengan baik oleh Limbat. Meskipun terkenal sebagai pemburu yang handal, pada suatu hari mereka tidak berhasil memperoleh satu ekor binatang buruan. Kekesalannya akhirnya memuncak ketika Si Limbat melaporkan pada majikannya bahwa daging persediaan mereka di rumah sudah hilang dicuri orang. Tanpa pikir panjang, si Sigarlaki langsung menuduh pelayannya itu yang mencuri daging persediaan mereka. Si Limbat menjadi sangat terkejut. Tidak pernah diduga majikannya akan tega menuduh dirinya sebagai pencuri. Lalu Si Sigarlaki meminta Si Limbat untuk membuktikan bahwa bukan dia yang mencuri. Caranya adalah Sigarlaki akan menancapkan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Gumansalangi dan Putri Kondawulaeng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Gumansalangi dan Putri Kondawulaeng ~ Dahulu kala menurut cerita datuk moyang, di Kotabatu, sebuah negeri pulau Mindanao Fillipina Selatan bersemayamlah seorang raja Kota Batu. Beliau mempunyai seorang putera yang bernama Gumansalangi. Namun Putera ini berbudi pekerti tidak baik, sehingga ia dikucilkan di tengah hutan rimba, tempat mana kemudian diberi nama Marauw. Dalam pengasingan itu barulah hati Gumansalangi tergugah dan menyesali perbuatannya yang tidak baik. Ia meratap tiada berkeputusan dan ratapan tangisnya itu keengaran hingga kepada Sang Hyang, Raja Kayangan Sang Hyang pun turunlah ke bumi menuruti bunyi ratapan itu dan dijumpainya seorang putera raja yang hidup sebatang kara di tengah-tengah hutan rimba, sehingga menimbulkan rasa belas kasihan.   Sekembalinya di kayangan, ditanyakanlah puteri-puterinya "siapa yang rela berkorban untuk menolong seorang putera yang malang di dunia, bahkan berkenan menjadi pujaannya?" Permintaan sa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Mamanua dan Lumailundung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Rakyat Mamanua dan Lumailundung ~ Di sebelah timur Tondano, terdapat sebuah desa yang bernama Tataaran. Di sana terdapat mata air panas yang dikenal dengan nama Rano ni Puntiin (air dari burung balam). Pada zaman dahulu, desa Tataaran dikelilingi oleh hutan lebat, yang selalu dikunjungi orang untuk berburu. Dan di desa tersebut, ada seseorang yang bernama Mamanua. Ia termasuk salah satu orang yang dianggap kaya oleh penduduk. Demikian pula ia mempunyai banyak pesurug. Dan salah satu pekerjaannya adalah berburu. Biasanya setiap kali ia pulang dari tempat berburu (hutan), ia langsung menuju ke tempat mandi yang didirikannya di sekitar mata air panas (Rano ni Puntiin). Tempat itu, setiap hari dibersihkan oleh pesuruh-pesuruhnya.   Pada suatu hari, salah seorang pesuruhnya melaporkan bahwa ada yang mengotori tempat mandi, serta banyak terdapat ampas kelapa tercecer di sana-sini. Adapun perbuatan tersebut, mereka ketahui. Mendengar itu, si Mamanua...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Rakyat Panagian
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Cerita Rakyat Panagian ~ Di sebuah desa yang bernama Wanita Uner hiduplah suami-istri yang sudah sekian lama belum memperoleh anak. Si suami namanya Pontororing dan istrinya bernama Mamalauawan. Mereka itu sudah lama berumah tangga tetapi belum mendapat keturunan (anak). Anehnya setelah mereka itu sudah tua atau berumur, baru istrinya mengandung. Ketika anak itu lahir ia diberi nama Panagian. Ia sangat disayangi oleh orang tuanya. Apa yang dimintanya selalu diikuti oleh orang tuanya, akan tetapi ia tidak boleh sembarangan keluar rumah. Pengawasan orang tuanya lebih ketat lagi ketika ia mulai menginjak masa remaja. Banyak orang mengatakan anak gadis mereka itu sangat cantik.   Kebiasaan dahulu bila masa panen suah selesai, orang-orang berkumpul di suatu lapangan untuk mengikuti upacara syukur yang dipimpin oleh walian (pemimpin upacara). Ucapan syukur pada Tuhan ini dilangsungkan dengan masambo dan maengket (menyanyi dan menari) yang diikuti ole...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Mogogunoi Lumeno Legenda Sulawesi Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Alkisah Rakyat ~ Ada sepasang suami istri, si lelaki namanya Katimbolayu dan si wanita bernama Ringkong. Mereka dikaruniai dua orang anak perempuan. Anak yang sulung namanya Ringkitan sedangkan si bungsu bernama Mogogunoi Lumeno. Kedua wanita ini telah tersohor, di desa-desa sekitarnya tentang kecantikan mereka. Tetapi bila dibandingkan kecantikan di antara dua bersaudara itu, masih banyak orang yang mengatakan si Lumeno lebih cantik. Hal ini menyebabkan kakaknya Ringkitan cemburu padanya dan dendam. Kedua wanita itu dibuatkan oleh ayah mereka sebuah ayunan. Ayunan ini diikatkan pada cabang sebuah pohon yang terletak di atas gunung  menghadap laut. Secara bergilir kakak beradik itu berayun, dan secara bergilir pula mereka itu mendorong pada si yang di ayun.   gambar : gunung soputan Pada suatu hari mereka pergi berayun dan kebetulan giliran si Ringktan yang mendorong. Si adiknya Lumeno tidak mengetahui kalau kakak...

avatar
Sobat Budaya