Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Utara Sulawesi Utara
Sumpah Sang Penerus Tahta
- 3 Mei 2018

"Sungguh kau siap?" tanya Tonaas Utara pada putri semata wayangnya. "Demi rakyat kita, aku siap," jawab Marimbouw mantap. Mata sang ibu berkaca-kaca menatap putrinya. Opo Empung, tetua adat To Un Rano Utara, memimpin upacara pengambilan sumpah Marimbouw. Seluruh rakyat To Un Rano Utara ikut datang menyaksikannya. "Aku bersumpah tidak akan menikah sebelum siap diangkat menjadi Tonaas To Un Rano Utara," begitu bunyi sumpah Marimbouw. Bagi masyarakat To Un Rano, sumpah adat adalah sumpah tertinggi. Bila orang yang bersumpah melanggar sumpahnya sendiri, yang menjadi hakim bukan rakyat ataupun tetua adat, melainkan alam semesta. Tonaas Utara terpaksa meminta Marimbouw melakukan sumpah adat. Semua itu dilakukan untuk menjaga agar To Un Rano Utara memiliki penerus takhta. Apalagi Tonaas Utara hanya memiliki seorang anak, perempuan pula. Sejak hari itu, Marimbouw menanggalkan pakaian wanitanya. Ia berpakaian layaknya laki-laki. Ia juga berlatih bela diri dan menggunakan senjata. Marimbouw sangat mahir memanah. Suatu hari, Marimbouw pergi ke hutan sendirian. Ia sudah lama berburu tapi belum juga mendapatkan buruan seekor pun. Kresssk! Marimbouw mendengar langkah kaki rusa. Ia segera menarik busurnya. Anak panahnya tepat mengenai kaki rusa. Saat Marimbouw mendekat dan menghampiri rusa yang terjatuh, sebuah tombak melesat ke arahnya. Untungnya ia berhasil menghindar. "Berhenti! Siapa kau?" seorang pemuda muncul, lalu mencabut tombak yang tertancap di batang pohon. "Kau bukan orang To Un Rano Selatan, kan? Kau pasti mata-mata!" tuduhnya. Marimbouw terkejut. Ia tak menyadari telah melewati sungai kecil yang menjadi batas wilayahnya. To Un Rano terletak di lereng sebuah gunung yang tinggi. Wilayah itu dibagi menjadi dua. To Un Rano Utara dipimpin oleh Tonaas Utara dan To Un Rano Selatan dipimpin oleh Tonaas Selatan. Sudah sejak lama mereka terikat aturan adat untuk tidak melewati batas, baik untuk berburu ataupun bermukim. Kini, Marimbouw sudah melanggarnya. "Maaf, aku tak sengaja. Aku tadi sedang mengejar rusa buruanku ini," balas Marimbouw. Si pemuda tak percaya ucapan Marimbouw. Ia menghunus tombaknya. Keduanya berkelahi. Marimbouw kalah gesit. Tombak pemuda itu mengenai pelipisnya dan membuat penutup kepalanya terlepas. Rambut panjang Marimbouw tergerai. Pemuda itu menghentikan serangannya. "Kau perempuan?" tanyanya agak terkejut. "Aku tak bertarung dengan perempuan!" Marimbouw ingin segera pergi tapi ia kelelahan. Ia duduk di bawah pohon sambil mengatur napas. "Sebenarnya kau siapa?" tanya si pemuda. Nada bicaranya sedikit melunak. "Aku Marimbouw. Kau?" "Aku Maharimbouw." Pemuda itu ternyata anak lelaki Tonaas Selatan. Dialah putra mahkota To Un Rano Selatan. Alih-alih bermusuhan, keduanya justru menjadi sahabat. Maharimbouw mengizinkan Marimbouw berburu hingga ke wilayah Selatan. Begitu juga sebaliknya. Marimbouw mengajari Maharimbouw memanah. Sebaliknya, Maharimbouw mengajari Marimbouw menggunakan tombak. Mereka bahkan sering pergi berburu bersama. Sebenarnya, saat mengetahui Marimbouw seorang perempuan, Maharimbouw tertarik padanya. Kini, setelah mereka bersahabat, Maharimbouw semakin yakin kalau Marimbouw adalah gadis yang baik. Ia ingin meminang Marimbouw. "Tidak bisa, Maharimbouw. Aku terikat sumpah pada rakyat dan tetuaku," Marimbouw menolak pinangan Maharimbouw, padahal sebenarnya ia juga jatuh hati pada pemuda itu. Maharimbouw bersabar. Ia menanti datangnya kesempatan lain. Ia juga tak menyerah membujuk Marimbouw agar mau menikah dengannya. "Marimbouw, kita bisa menikah diam-diam. Jika kita menikah, kelak kita bisa menyatukan To Un Rano. Rakyat kita akan lebih sejahtera," bujuk Maharimbouw. Marimbouw terus memikirkan tawaran Maharimbouw. Akhirnya, ia bersedia menerima pinangan Maharimbouw. Ia juga setuju untuk menikah tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya. Upacara pernikahan pun digelar. Namun, tak lama setelah keduanya mengucapkan ikrar pernikahan, tanah yang mereka pijak berguncang. Sumpah tetaplah sumpah. Meskipun menikah secara diam-diam, Marimbouw telah melanggar sumpahnya. Gunung tinggi yang mereka diami meletus. Letusannya memuntahkan lahar panas dan batu-batu besar. Puncak gunung tersebut amblas membentuk cekungan. Air bah datang menyapu wilayah itu, termasuk kampung Marimbouw. Cekungan besar dari letusan gunung terisi air dan menjadi danau yang sangat luas. Danau yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara tersebut kini dikenal dengan nama Danau Tondano yang berasal dari To Un Rano.

 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/sumpah-sang-penerus-tahta/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline