Kode-Kode Nusantara
56 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rambu Solo
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Adat Pemakaman Toraja ‘Rambu Solo’ Ahmad Risyad Granada Tiammar 16918138   1.1.  Kebudayaan Rambu solo Rambu solo yang merupakan sebuah adat pemakaman asli yang dilakukan oleh etnis toraja telah menjadi daya Tarik khas dari tempat itu. Wisatawan dari dalam negara maupun mancanegara berbondong-bondong untuk menyaksikan upacara pemakaman ini. Gambar 1.1 Kuburan Batu Londa Rambu Solo’ merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan...

avatar
OSKM18_16918138_Ahmad Risyad Granada Tiammar
Gambar Entri
Malam Mappacci
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Adat pra-pernikahan maupun disaat pernikahan di Makassar, Sulawesi Selatan sangatlah berbagai macam bentuknya. Selain itu, adat Makassar pun sering juga mirip dengan adat Bugis yang mana berletakan sama di Sulawesi Selatan. Pada kali ini saya akan menjelaskan acara bernama " Malam Mappacci ". Malam Mappacci ialah Adat pra-pernikahan dari Makassar dan Bugis. Biasanya Malam Mappacci dilakukan minimal 3 hari sebelum Hari Pernikahan sampai 1 hari sebelum pernikahan. Adat ini bisa dikatakan Wajib untuk calon mempelai Wanita maupun Pria yang berasal dari Suku Makassar maupun Bugis. Namun perbedaan antara pelaksanaannya terhadap Wanita maupun Pria sangatlah berbeda. Acara Mappacci ini dulu biasa dilakukan oleh Bangsawan, namun sekarang dilakukan oleh semua yang bersuku Makassar maupun Bugis. Untuk Calon Mempelai Perempuan, ia didandani seperti dandanan disaat mau Akad Nikah dan dipakaikan baju bodo. Ia didandani secantik mungkin seperti layaknya ingin menikah. Selain itu, dised...

avatar
OSKM18_16518073_Achmad Fawaz Ferdiansyah
Gambar Entri
Rambu Solo
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Adat Pemakaman Toraja ‘Rambu Solo’ Ahmad Risyad Granada Tiammar 16918138   1.1.   Kebudayaan Rambu solo Rambu solo yang merupakan sebuah adat pemakaman asli yang dilakukan oleh etnis toraja telah menjadi daya Tarik khas dari tempat itu. Wisatawan dari dalam negara maupun mancanegara berbondong-bondong untuk menyaksikan upacara pemakaman ini. Gambar 1.1  Kuburan Batu Londa Rambu Solo’ merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan Isl...

avatar
OSKM18_16918138_Ahmad Risyad Granada Tiammar
Gambar Entri
Kegunaan, Bahaya, dan Kasus Terkait Jenglot
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Kegunaan Jenglot: Jenglot adalah figur berbentuk manusia yang berukuran kecil (sekitar 10-17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang. Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana. Kegunaan jenglot menurut kepercayaan masyarakat di antaranya sebagai berikut : Pesugihan tanpa tumbal, memudahkan meraih kekayaan. Kelancaran rejeki segala arah dimanapun anda berada. Mudah meluluhkan / Menaklukan hati siapapun. Menarik pusaka lain, dengan memiliki jenglot mudah mendapat pusaka sakti lainnya. Mengirim santet penyakit sampai kematian.   Selain yang disebutkan di atas, masih banyak kegunaan jeng...

avatar
OSKM18_16518068_Leavinindya Aulia Nissa Adjie
Gambar Entri
MIE TITI
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

          MIE TITI              Salah satu kuliner khas Makassar yaitu Mie Titi. Berbeda dengan mie yang lain pada umumnya seperti mie ayam, mie kuah, mie bakso, mie goreng, dll. Mie Titi berbahan dasar mie berukuran kecil yang dibakar atau digoreng kering kemudian disiram dengan kuah berbumbu kental plus irisan daging ayam, jamur, hati, udang, cumi, dan sayuran sawi hijau.            Dari waktu kewaktu Mie Titi terus mengalami evolusi dalam hal rasa dan penyajian. Salah satu cabang usaha Mie Titi legendaris di Makassar adalah di Jl. Datuk Museng yang dikelola oleh Freddy Koheng anak keturunan dari mendiang Ang Kho Tjao pendiri usaha Mie Titi yang merupakan warga keturunan Tiongkok yang tinggal di Makassar.               Bagi warga Tiongkok Makassar di er...

avatar
Insani Nurchintyawati
Gambar Entri
Ma’raga atau A’raga #SBM
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Ma’raga atau A’raga, Sepak Raga dari Sulawesi Selatan Di Sulawesi Selatan, salah satu permainan rakyat yang dilombakan dan memeriahkan perayaan tujuh belasan adalah  Ma’raga  orang Bugis menyebutnya atau  A’raga  dalam bahasa Makassar.  Ma’raga  atau  A’raga  adalah permainan ketangkasan dengan menggunakan bola dari anyaman rotan yang disebut dengan  raga . Ada beberapa sumber menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Melayu, namun ada juga yang menyebutkan dari Nias Sumatera Utara. Penyebarannya dari Barat ke Timur diperkirakan melalui perdagangan antar pulau dan melalui penyebaran agama Islam di Nusantara. Pada mulanya  Ma’raga  dilakukan di kalangan bangsawan saja, kemudian berkembang di kalangan masyarakat luas. Menjadi permainan dan atraksi hiburan di kala senggang untuk membangkitkan suasana senang dan gembira bagi pemain dan penonton, atau konon bagi muda-mudi dijadik...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Jeppeng (Tari Zapin Bugis)
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Jeppeng begitu orang Bugis menyebutnya. Tarian ini masih bisa kita jumpai di Pare-Pare 10 tahun yang lalu, yang ditarikan oleh anak anak, dan mendapat aplaus yang meriah ketika ditampilkan di Festival Zapin Nusantara II di Johor Bahru Malaysia tahun 2008. Seiring dengan waktu penari jeppeng khas masyarakat Bugis semakin susah untuk di temukan. Padahal beberapa tahun lalu sempat masuk Musium Rekor Indonesia dengan Penari Jeppeng terbanyak. Tahun lalu ketika Festival Zapin di Riau hanya di hadiri oleh dua orang Penari. Semoga kedepannya tarian ini tetap bertahan dan menjadi kebanggaan masyarakat Pare-Pare.

avatar
Anggrawansyah
Gambar Entri
Suppa dalam Lontara’ #SBM
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

Suppa dalam Lontara’ Kebudayaan daerah merupakan sumber potensial yang membantu terbentuknya kebudayaan nasional, memberikan corak dan warna bagi karakteristik pembentukan kepribadian bangsa. Sangat santer kita dengar belakangan ini tentang perlunya penanaman dan ditumbuhkembangkannya kembali karakter dan jatidiri bangsa, seiring mulai menurunnya minat dan kecintaan kita khususnya sebagai warga negara yang menjadi bagian yang terintegrasi sepenuhnya dari bangsa Indonesia akan ragam warisan budaya dan kearifan-kearifan lokal. Hal ini berakibat pada tergerusnya khazanah budaya bangsa dan dapat menyebabkan punahnya warisan leluhur tersebut begitu saja. Sulawesi Selatan sebagai sebuah propinsi yang dihuni oleh beberapa suku bangsa juga memiliki ragam dan varian-varian budayanya sendiri. Etnis Bugis sebagai salah satu etnis mayoritas di daerah ini mewariskan beberapa jenis kebudayaan baik berupa tari-tarian, upacara-upacara adat, peninggalan-peninggalan bekas kerajaan-keraj...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Mangota #SBM
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Tradisi masyarakat nusantara, termasuk Bugis Makassar di masa lalu adalah makan sirih. Tradisi makan sirih, dapat dikatakan telah hilang hari ini. Terakhir penulis temukan orang-orang tua makan sirih ditahun 1980-an. Tetapi mungkin saja, masih ada satu dua orang di Sulawesi Selatan hari ini masih melestarikan tradisi makan sirih. Makan sirih, dapat dibandingkan dengan kebiasaan merokok hari ini. Setiap saat, apalagi bila ada pertemuan, sirih selalu dihadirkan. Di lingkungan elit masa lalu, Raja selalu diiringi  Pampawa Epu  yaitu kerabatnya yang masih kecil yang membawakan perlengkapan makan sirihnya. Untuk makan sirih, terdapat satu set peralatan. Karena keterbatasan, kami cuma sebutkan dua yaitu  Ota-otang  dan  Kalakatti .  Ota-otang  adalah logam perak atau emas yang berbentuk silinder yang agak gepeng. Tempat menyisipkan daun sirih. Sirih ditumbuk (ada alat penumbuknya) dengan gambir. Lalu dicampur dengan belahan pinang ( Alosi) ....

avatar
Sri sumarni