Upacara U’a Pua merupakan sebuah tradisi masyarakat Lombok yang dipengaruhi oleh ajaran Islam. Upacara U’a Pua dilaksanakan bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga dirangkai dengan penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima) yang berlangsung selama 7 hari.Prosesi U’a Pua diawali dengan Pawai dari Istana Bima yang diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana, Group Kesenian Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yang dilengkapi dengan Upacara Ua Pua. Selama proses pawai berlangsung Group Kesenian terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika memasuki Istana, Penunggang Kuda menari dengan suka ria (Jara Sara’u), Sere, Soka dan lain-lain sampai Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan yang diiringi dengan Penari Lenggo. Pada sa’at itu diserahkan ”Sere Pua” dan Al-Qur’an kepada Sultan. Tujuan dari perayaan U’a Pua adalah Antara Lain : 1. &n...
Musim hujan telah tiba, cuaca dingin selalu membuat perut ini keroncongan dan pastinya butuh hidangan makanan yang hangat-hangat nih.. Yap! buat kalian Sobat Budaya, berikut ini kita akan bagikan resep makanan yang bisa menghangatkan tubuh dikala cuaca dingin datang looh.. Selain menghangatkan makanan ini juga sangat menyehatkan karena bahan-bahan yang digunakan terdiri dari berbagai macam rempah. Makanan ini berasal dari Daerah Bima-Nusa Tenggara Barat yaitu "Sop Janga Kampo" yang artinya Sup Ayam Kampung. Berikut ini cara membuatnya, Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ayam kampung yang sedang besarnya, lebih enak kalau ayam betina tapi yang muda, yang baru 1 atau 2x bertelur, 2 lembar daun seledri, 2 ltr air untuk merebus ayam. Bumbu yang dihaluskan: 15 – 20 butir lada, 2 siung bawang putih, 3 butir bawang merah, ½ ruas jari jahe, 1 sendok...
Tari Nguri adalah salah satu tarian tradisional dari Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita secara berkelompok. Tarian ini menggambarkan keterbukaan dan keramah-tamahan dari masyarakat Sumbawa yang dicurahkan dalam bentuk gerakan tari. Tari Nguri ini berawal dari tradisi nguri yang dilakukan oleh masyarakat Sumbawa pada zaman dahulu, dimana masyarakat memberikan semangat kepada sang raja yang sedang mengalami berbagai macam masalah atau bencana yang melalui berbagai persembahan yang diberikannya. Tradisi tersebut merupakan sebuah dukungan, penghormatan dan pengabdian masyarakat terhadap raja yang memimpin dan juga menciptakan kemakmuran untuk masyarakatnya sendiri. Terinspirasi dari tradisi masyarakat tersebut, salah satu seniman yang berasal dari Sumbawa bernama H. Mahmud Dea Batekal menciptakan sebuah tarian yang bernama Tari Nguri ini. Tarian ini dikemas dengan gerakan yang penuh makna serta gaya khas dari Sumbawa. Tari Nguri...
Tari rabinter merupakan tari kreasi baru. Mencerminkan suatu rangkaian kegiatan penyelenggaraan upacara adat seperti gunting bulu, khitan, tama lamong, perkawinan dan lain-lain. Upacara rainter adalah manipestasi rasa pengakuan, rasa pesona terhadap Alhaq.Perpaduan antara unsur budaya local dan magis akhirnya berkembang menjadi tradisi yang hingga kini tetap mengakar dalam hidup dan kehidupan tau samawa. Tari rabinter memperagakan gerak-gerak hidup penuh misteri katakanlah ini suatu praktek pengobatan tradisional yang sangat sugesti.Hal ini merupakan upaya pemantapan semangat dalam rangka membentuk manusia Indonesia (tau samawa) seutuhnya. Sumber: http://samawaculture.blogspot.co.id/p/kesenian-tari-sumbawa.html?m=1
MULANG PAKELEM DI GUNUNG RINJANI Orang Bali yang secara historis telah lama menjadi bagian penduduk Lombok tetap mempertahankan nilai budayanya secara teguh. Berbagai upacara keagamaan adat istiadat dan tradisi seni budaya mereka tetap eksis. Salah satunya adalah upacara Pekelem di Danau Segara Anak Rinjani. Pekelem artinya membenamkan persembahan tanda kesukuran kepada Sang Maha pemberi. Inti benda korban yang dipersembahkan berupa Emas Kencana yang dibentuk dalam personifikasi kehidupan. Upacara Pekelem yang dilaksanakan di Danau Segara Anak diikuti oleh ribuan masyarakat Hindu di Lombok. Bahkan ada pula kerabat keluarga yang datang dari Pualu Bali meskipun harus bersusah payah mendaki Gunung Rinjani tetapi karena keyakinan dan dambaan akan karunia Sang Pencipta mengatasi segalanya. Pesona Rinjani yang hayati itu memberi kesepadanan atas jerih payah para peziarah. ...
SEJARAH SINGKAT RIMPU BIMA Awal pertama kali munculnya Rimpu dibima seiring masuknya penyebaran islam pada hari kamis tanggal 5 juli 1640 M, atau bertepatan pada tanggal 15 Rabiúl Awal 1050 H. Rimpu Mbojo merupakan busana adat tradisional yang mengenangkan perkembangan adat harian yang telah mendasari munculnya perkembangan keagamaan setelah berkembangnya masa kesultanan sebagai indentitas wanita muslim Mbojo pada zaman dulu. Di mana masayarakat Mbojo pada waktu penyebaran ajaran islam, rimpu menjadikan suatu polararitas keagamaan mereka dalam rangka mengembangkan suku budaya. Masuknya Rimpu dibima sangatlah kental setelah muncul peradaban dan penyebaran islam di disuatu wilayah Bima, Kabupaten Bermatoka Maja Labo Dahu. Di mana wanita Dana Mbojo mamakai Rimpu setelah datangnya pedagang islam ke Bima dengan mengedentikan pakain Arab. Arab yang dikenal sebagai Agama Islam yang patuh dianut. Konon, Rimpu menjadikan salah satu pra sejarah bima setelah muncu...
Motif Batik Sasambo Nusa Tenggara Barat (NTB) juga memiliki sentral batik sebagai kerajinan tangan yang sangat indah, salah satunya bernama kain Batik Sasambo . Kain batik tradisional sebagai salah satu kerajinan tradisional yang sudah melekat sebagai peninggalan luhur dari nenek moyang beragam suku yang ada di pulau Nusa Tenggara seperti halnya pulau Jawa. Fakta Unik Batik Sasambo : Sasambo merupakan gabungan tiga etnis yang mendiami bumi NTB yaitu Sasak di Lombok, Samawa di Sumbawa Besar, dan Mbojo di Bima. Ketiga suku ini bersatu dalam hal kerajinan tangan tradisonal dan terciptalah Batik Sasambo sebagai media untuk mengenalkan seni budaya unik dan khas dari pulau ini. Untuk motif, Batik Sasambo memiliki motif-motif menarik seperti sasambo, motif made sahe (ata sapi), motif kakando, dan uma lengge (berupa rumah tradisional dengan kubah yang menyerupai kerucut). Batik dari masing-masing daerah di pulau ini dapat dibedakan dari corak dan warna yang d...
Lelejang adalah satu permainan tradisional yang terbuat dari dua batang bambu dengan ukuran tinggi 1 hingga 2 meter. Permainan ini masih bertahan sampai sekarang di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terutama saat menjelang berbuka puasa. Meski di berbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda beda, seperti egrang di hampir seluruh pulau Jawa, tengkak tengkak di Sumatera Barat, dan masih banyak istilah yang disematkan pada permainan tradisional ini. Permainan legendaris ini sangat membutuhkan keseimbangan tumbuh dan kosentrasi, biasanya dimainkan secara lawan dua hingga empat orang. Siapa yang paling cepat sampai di garis finish tandanya dialah sebagai pemenangnya. Permianan Lelejang ini tidak membutuhkan tempat khusus, dapat dimainkan dimana saja, asalkan diatas tanah. Unsur budaya yang terkandung dalam permainan lelejang ini adalah, kerja keras, ketangguhan, dan sportivitas. (source dari liputan dan interview pribadi saat di NTB)
Bergeser dari papua, kita ke Lombok. Salah satu upacara adat yang ada di lombok adalah merarik. Merarik merupakan bahasa sasak yang artinya menikah. Masyarakat Lombok memiliki cara yang unik untuk melangsungkan upacara pernikahan yakni dengan mempelai laki-laki menculik mempelai perempuan kemudian di bawa ke rumahnya. Tentunya hal tersebut sudah melalui kesepakan sebelumnya. Setelah proses penculikan, keesokan harinya akan dilakukan prosesi ijab qobul agar pernikahan kedua mempelai sah. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-budaya/contoh-budaya-daerah