MULANG PAKELEM DI GUNUNG RINJANI
Orang Bali yang secara historis telah lama menjadi bagian penduduk Lombok tetap mempertahankan nilai budayanya secara teguh. Berbagai upacara keagamaan adat istiadat dan tradisi seni budaya mereka tetap eksis. Salah satunya adalah upacara Pekelem di Danau Segara Anak Rinjani. Pekelem artinya membenamkan persembahan tanda kesukuran kepada Sang Maha pemberi. Inti benda korban yang dipersembahkan berupa Emas Kencana yang dibentuk dalam personifikasi kehidupan. Upacara Pekelem yang dilaksanakan di Danau Segara Anak diikuti oleh ribuan masyarakat Hindu di Lombok. Bahkan ada pula kerabat keluarga yang datang dari Pualu Bali meskipun harus bersusah payah mendaki Gunung Rinjani tetapi karena keyakinan dan dambaan akan karunia Sang Pencipta mengatasi segalanya. Pesona Rinjani yang hayati itu memberi kesepadanan atas jerih payah para peziarah.
Mapakelem atau Mulang Pakelem adalah upacara butha hita sebagai media permohonan kepada Tuhan agar sumber - sumber air dapat berfungsi dengan baik, menjadi sumber kehidupan di alam nyata ini. Upacaranya biasanya dilaksanakan di hutan, danau, laut, samudra dll. Dalam Lontar Purana Bali, sumber air tersebut dijelaskan perlu dijaga kelestariannya sehingga upacara ini yang merupakan bagian dari upacara bhuta yadnya sebagai implementasi dari ajaran Sad Kerti yang bertujuan untuk menanamkan jiwa cinta kasih kepada sumber-sumber alam. Kedudukan air dalam hidup ini tampaknya yang menyebabkan dalam Manawa Dharmasastra IV.56, sangat dilarang membuang air kencing, kotoran, barang yang beracun ke sungai. sangat dilarang berludah, membuang darah, hal-hal yang berbisa serta tidak boleh melemparkan kata-kata yang tidak suci ke sungai.
Begitu pula dalam Bhagavad Gita III.14 disebutkan bahwa, Dari makanan makhluk hidup menjelma, makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, tumbuh-tumbuhan datangnya dari hujan, dari yadnya lahirnya hujan/air yadnya lahir dari karma. Demikian pentingnya air atau hujan. Karena tanpa hujan bumi ini tidak akan dapat melahirkan tumbuh-tumbuhan yang menjadi bahan pokok makanan makhluk hidup seperti manusia dan hewan.
Jadi kedudukan air dalam kehidupan makhluk hidup ini sangat penting. Air yang berasal dari hujan itu ditampung oleh hutan dan dari hutan itu mengalir menjadi sumber-sumber air seperti danau dan terus menjadi sungai yang akhirnya ditampung di laut. Karena adanya laut akan menimbulkan hujan, merupakan tempat hidup flora dan fauna dan menciptakan iklim yang kondusip bagi kehidupan ini yang dalam kearifan lokal masyarakat bali dalam pelestarian lingkungan hidup maka perlunya sumber air tersebut senantiasa harus dijaga kebersihannya jangan sampai tercemar.
Hal ini diaplikasikan dalam kehidupan beragama oleh masyarakat di Bali dengan upacara Mapekelem, yang mempunyai makna memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dalam manifestasi Dewa Baruna sebagai penjaga samudra, semoga kehidupan di laut yang berfungsi untuk kehidupan ini berjalan dengan baik.
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.