Dahulu kala di Pulau Morotai berdiri sebuah kerajaan. Kerajaan ini adalah bagian dari Kerajaan Moro yang ada di Halmahera Utara. Rajanya memerintah dengan adil dan bijaksana. Negeri ini sangat subur. Rakyat hidup dengan tenteram, damai, dan sangat makmur. Mereka hidup dengan bertani. Menanam padi dan palawija. Mereka juga menanami kebun dengan tanaman kelapa. Pohon kelapa sangat cocok tumbuh di daratan Morotai seingga tidak mengherankan jika negeri ini san gat terkenal dengan hasil kelapanya. Selain bertani, penduduk Morotai juga nelayan yang ulet. Hal ini karena perairan di sekitar Morotai sangat berlimpah hasil lautnya, terutama ikan, sehingga rakyat Morotai hidup dalam kecukupan. Raja Morotai mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik. Putri Dewi namanya. Namun, rakyat memanggilnya dengan Putri Dei. Selain memiliki paras yang cantik, Putri Dei juga berbudi luhur, tutur katanya halus, dan san gat ramah kepada siapa saja yang ditemuinya. Dalam bergaul, Putri Dei tidak...
Pada zaman dahulu di daratan Pulau Halmahera bagian utara, tepatnya di daerah Tobelo dan Galela sekarang, terdapat sebuah kerajaan yang dikenal dengan nama Kerajaan Moro. Kekuasaan Kerajaan Moro sangat besar, terbentang dari ujung utara sampai dengan ujung selatan Pulau Halmahera dan beberapa pulau di sekitarnya. Penduduk Kerajaan Moro hidup dalam keadaan makmur karena hasil buminya yang melimpah. Tanahnya sangat subur sehingga selain berladang, rakyat Moro menanam kebun dengan berbagai palawija dan sayur-sayuran. Di samping itu, Kerajaan Moro terkenal dengan tanaman kelapanya. Hampir sepanjang mata memandang hanyalah pohon kelapa yang terbentang mulai dari pantai hingga ke pegunungan. Tanaman kelapa tumbuh dengan sangat subur. Masyarakat Moro sangat gemar mengadakan perjalanan jauh antarpulau guna membuka perkebunan yang baru. Tidak heran hingga sampai saat ini komunitas masyarakat Moro yang lebih dikenal dengan orang Tobelo dan Galela tersebar hampir di seluruh kawasan Jaz...
Dahulu kala di Pulau Halmahera, tepatnya di bagian paling utara pulau, terbentang perkampungan nelayan yang penduduknya menggantungkan hid up dari hasil tangkapan ikan di laut. Keadaan ini berlangsung selama berabadabad. Masyarakat pun hidup dengan keadaan yang sangat sejahtera. Mereka bahu-membahu, bantu-membantu, serta tolong-menolong dalam melakukan berbagai hal, mulai dari membuat perahu-perahu besar hingga mendirikan rumah adat yang mereka anggap sebagai simbol persatuan. Di antara perkampungan nelayan tersebut yang paling dikenal adalah perkampungan Tobelo dan Galela. Uniknya, meskipun dua perkampungan nelayan ini memiliki budaya, kepercayaan, pemimpin, serta rumah adat yang berbeda, mereka terlihat seakan seperti satu komunitas perkampungan yang padu walaupun terkadang timbul perseteruan antara dua perkampungan ini. Masyarakat kedua kampung tersebut umumnya percaya bahwa nenek moyang mereka adalah satu yang diciptakan oleh Jou Giki Moi. Karena kepercayaan itulah, setiap p...
Danau Tolire Temate sarat dengan legenda dan punya keunikan tersendiri. Salah satu keunikan yang tercipta di alam Temate yakni danau Tolire yang biasa disebut tolire gam jaha yang berarti 'lubang kampung tenggelam'. Disebut gam jaha karena menurut legenda, danau Tolire pada ratusan tahun silam berdiri kerajaan Temate adalah sebuah perkampungan. Panaroma indah yang tersaji di kawasan danau tolire, membuat danau ini menjadi salah satu jualan wisata di kota Temate. Hamparan pepohonan kelapa yang terdapat di sisi kiri danau. Di depan gunung Gamalama, berdiri dengan kokohnya, sementara di sisi kanan hamparan tanaman jati emas dan pepohonan jambulang (buah khas Temate) di depannya. Di sisi barat, atau di belakang saat menghadap danau, deretan pohon kelapa dan luasnya laut, ketika menjelang sore hari, pemandangan indah tersendiri muncul menghiasi danau tolire gam jaha. Namun ada sebagian wisatawan yang datang di danau tolire ini bukan untuk menikmati pemandangan indah danau, te...
Telaga Lina adalah sebuah danau di Galela, Pulau Halmahera. Danau ini memiliki panorama yang sangat indah. Aimya jemih kebiru-biruan. Di tepinya tumbuh pepohonan yang rindang sehingga menambah kesejukan jika kita berada di sekitamya. Dahulu kala danau ini belum ada. Di tempat danau sekarang ini dahulunya adalah hutan rimba. Banyak binatang buas yang menghuni rimba ini. Manusia sangat jarang melewatinya. Kalau terpaksa hams melintasi hutan rimba ini, pastilah terdiri dari beberapa orang. Mereka takut jika berjalan seorang diri. Karena selain babi hutan dan ular-ular yang besar, di dalam hutan ini juga dihuni oleh makhluk hal us. Mereka sering mengganggu setiap orang yang lewat. Para makhluk halus sering menampakkan diri mereka kepada orang lewat dengan bentuk yang amat menyeramkan. lni membuat orang-orang itu akan lari tunggang-langgang karena ketakutan. Setibanya di rumah, orang terse but akan sakit dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Jika tidak menampakkan diri mere...
Indonesia kaya akan seni dan kebudayaan, termasuk senjata tradisional. Seperti di Maluku mempunyai beragam senjata tradisional, salah satunya merupakan Parang Salawaku. Parang Salawaku yakni sepasang senjata tradisional yang terdiri dari Parang (pisau tidak pendek) dan Salawaku (perisai). Pada masa kemudian senjata ini digunakan untuk berperang. Selain itu Parang Salawaku juga sering kita jumpai pada lambang pemerintah Kota Ambon. Bagi masyarakat setempat Parang dan Salawaku adalah simbol kemerdekan rakyat. Parang dan Salawaku mempunyai arti tersendiri. Parang berarti pisau gede biasanya memiliki ukuran yang tidak jauh lebih gede dari pisau dan lebih pendek dari pedang. Sawalaku sendiri mempunyai arti perisai. Perisai adalah alat yang dipergunakan untuk melindungi diri dan untuk menangkis serangan senjata lawan. Parang bertindak sebagai senjata. Invasi terhadap lawan dilakukan oleh hal ini digunakan sebagai senjata untuk. Sedangkan Salawaku digunakan sebagai perisa...
Nakamura adalah prajurit Jepang yang paling terakhir dan menyerah pada akhir tahun 1974. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai mendirikan Monumen Teruo Nakamura untuk mengenang sejarah dimana Pulau Morotai dulu memiliki peran strategis sebagai salah satu basis pada Perang Dunia II. Cerita ini dimulai dari pasukan Jepang yang menguasai Pulau Morotai dengan kekuatan sebanyak satu batalyon atau sekitar 1000 orang personel. Namun, Pasukan Sekutu yang terdiri dari Amerika Serikat dan Australia mengirimkan sembilan divisi atau sekitar 90 ribu pasukan untuk merebut pulau itu dari Jepang pada 1944. Pasukan Jepang kewalahan dan beberapa berhasil lari bersembunyi, salah satunya adalah Teuro Nakamura. Pada umumnya, prajurit Jepang yang bersembunyi itu tak mau menyerah oleh pihak sekutu. Nakamura berasal dari penduduk asli Taiwan dan saat itu Taiwan menjadi koloni Jepang. Lahir pada tahun 1919, ia terkena wajib militer dan dimasukkan ke dalam sebuah Unit Sukarela T...
Pembakaran obor atau ela-Ela telah menjadi kegiatan rutin tersebut ditampilkan ritual penyambutan malam lailatulkadar. Diawali dengan pembacaan doa di Kedaton Kesultanan Ternate selesai pelaksanaan shalat tarawih di Masjid Kesultanan Ternate. Dalam tradisi ela-ela itu, diisi menggunakan 10 batang pisang, yang merupakan simbol dari 10 objek pemajuan kebudayaan, yang di antaranya permainan rakyat, sastra lisan, hingga adat istiadat. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak berkreasi, mencari cara terbaik untuk tetap melestarikan tradisi tersebut. Sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi satu-satunya kekhasan masyarakat Ternate dalam menyambut malam lailatulkadar. Dalam kegiatan itu, pemkot setempat menggelar lomba tradisi malam ela-ela yang diikuti sebagian besar kelurahan yang tersebar di Kota Ternate dengan menyiapkan berbagai obor dan meriam bambu. sumber: https://www.liputan6.com/regional/read/3981889/ela-ela-tradisi-menyambut-malam-lailatulkadar-di-ternate