Masyarakat Maluku mengenal suatu kesenian tradisi unik yang erat hubungannya dengan nuansa mistis bernama bambu gila. Permainan bambu gila yang memiliki nama asli Baramasewel konon sudah ada sebelum tersebarnya agama Islam dan Kristen di tanah Maluku. Cara memainkan bambu gila sangat sederhana, para pemain hanya memeluk dan menahan laju bambu yang bergerak melonjak sesuai kemauan sang pawang. Sebelum permainan bambu gila dimulai, sang pawang bertugas membakar kemenyan yang dibawanya menggunakan wadah dari tempurung kelapa. Asap dari pembakaran menyan kemudian "dimasukkan" ke dalam bilah bambu. Proses ini menjadi penting dalam permainan tradisional bambu gila, karena proses ini merupakan upaya untuk mengundang sesuatu yang gaib untuk masuk dan menggerakan bambu. Ketika pawang sudah berhasil memasukan sesuatu yang gaib ke dalam bilah bambu, maka bambu dengan sendirinya akan bergerak. Para pemain harus memeluk dan menahan laju bambu di bawah kuasa sang pawang. Sepanjang permainan,...
Buka pintu buka pintu, beta mau masuke siolah nona nona beta, adalah di mukae beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga tidak mau siolah nona beta mau masuke he he he he buka pintu buka pintu, beta mau masuke siolah nona nona beta, adalah di mukae ada anjing gonggong betae, ada hujan basah betae siolah nona beta mau masuke he he he he Sumber: https://www.tradisikita.my.id/2014/10/25-lirik-lagu-daerah-maluku.html
D ahulu kala terdapat kerajaan besar di Pulau Halmahera. Rajanya belum lama meninggal dunia. Ia meninggalkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka bernama Baginda Arif, Putra Baginda Binaut, dan Putri Baginda Nuri. Putra Baginda Binaut sangat menginginkan kedudukan sebagai raja untuk menggantikan ayahnya. Keinginan itu disampaikan kepada patih kerajaan. “Aku harus menggantikan kedudukan ayahku.” Kata Binaut kepada sang Patih dengan penuh keyakinan. Agar sang Patih ikut mendukung rencana tersebut, maka Binaut memberi janji bahwa jabatan sang Patih akan tetap dipertahankan, dan ia akan diberi hadiah emas berlian. Berkat bujuk rayu dan janji itulah, Sang Patih bersedia mendukung Binaut menjadi raja. Sang Patih segera mengatur para pengawal kerajaan untuk menangkap Sri Baginda Ratu, Putra Baginda Arif dan Putri Baginda Nuri. Setelah ditangkap, mereka dijebloskan di penjara bawah tanah. “Kanda Binaut benar-benar kejam! Tamak...
CERITERA tentang Nenek Luhu di Pulau Ambon sangat terkenal dan selalu dituturkan dari orang tua kepada anak-anak. Nenek Luhu dianggap sebagai tokoh perempuan yang pada waktu-waktu tertentu muncul di tengah-tengah keramaian kota dengan membuat hal-hal gaib (sering menculik atau menyembunyikan seseorang) sehingga bagi orang yang telah tahu kisah Nenek Luhu menjadi takut. Adapun kisah hidupnya diceriterakan dengan berbagai versi dan salah satu di antaranya dituturkan sebagai berikut. Pada mulanya Nenek Luhu adalah putri raja Soya di Ambon. Soya adalah sebuah kerajaan besar yang terletak di daerah pegunungan. Ketika Belanda sedang berkuasa di Ambon, Soya sebagai sebuah kerajaan besar memiliki pengaruh yang kuat sehingga turut diperhitungkan oleh Belanda. Oleh karena itu maka Belanda menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan Soya ini. Dalam mengambil suatu keputusan yang menyangkut kepentingan penduduk misalnya, Belanda harus minta pertimbangan dari Raja Negeri Soya. ...
Pada zaman dahulu di sebuah daerah di pegunungan di Maluku hiduplah seorang anak laki-laki bernama Yongki. Dia hidup sebatang kara dan sebenarnya berasal dari daerah Manipa. Namun, sejak kedua orang tuanya meninggal, ia kemudian pindah dan menetap di Benteng. Setiap hari Yongki mencari kayu bakar di hutan untuk dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dahan kayu yang masih basah itu tetap dibiarkan di tempat itu hingga beberapa hari dan baru dibawa pulang setelah kering. Lama-kelamaan, pepohonan di hutan itu menjadi gundul karena dahannya telah habis dipangkasnya.Di suatu pagi, Yongki mendayung perahunya menuju Pantai Latulahat untuk mencari kayu bakar di gunung yang ada di sekitar pantai itu. Sesampainya di Pantai Latulahat, Yongki menambatkan perahunya di akar sebuah pohon yang tumbuh di pinggir pantai. Sambil membawa bekalnya, ia berjalan mendaki gunung. Setibanya di puncak, Yongki mulai bekerja, Ia tidak hanya mengumpulkan ranting kayu kering, tetapi ju...
Semakin kaya budaya ambon, karena salah satu adat pernikahan ambon tetap lestari hingga kini, perkawinan ambon yang sederhana membuat acara pernikahan semakin mudah dilaksanakan, walaupun begitu ada kemiripipan antara adat pernikahan ambon ini dengan pernikahan adat lainnya, yaitu adanya acara pra nikah atau lamaran yang sering disebut Perkawinan Masuk Minta. Perkawinan Masuk Minta Adalah hubungan pertunangan antara kedua calon pasangan suami – istri telah diketahui oleh orang tua kedua belah pihak dimana usia mereka telah cukup dewasa dalam bertunangan ( berpacaran ).Pada umumnya orang tua dari keluarga laki-laki sebelum terjadi mereka akan berunding untuk menentukan waktu perkawinan dengan jelas “ masuk minta “ calon pengantin perempuan yang didahului dengan sepotong surat dan disampaikan oleh keluarga laki-laki dengan waktu yang telah ditentukan untuk masuk minta calon pengantin perempuan. Setelah adanya persetujuan dari keluarga perempuan bahwa mereka setuj...
Buka Pintu merupakan sebuah lagu anak-anak yang terkenal di daerah Maluku. Iringan lagu yang sangat menarik dan menyenangkan, membuat anak-anak sering menyanyikan lagu daerah tersebut. Selain itu, lagu tersebut memiliki lirik yang sangat mudah dipahami dan dihafal. Jika bosan atau ingin bermain lagu tersebut bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk dinyanyikan bagi anak-anak, terutama daerah Maluku. Lagu Buka Pintu ini memiliki penggunaan bahasa yang unik, yaitu campuran bahasa Indonesia dengan bahasa Maluku. Di dalam lagu ini terdapat kata "beta" yang berarti saya dalam bahasa Indonesia. Berikut merupakan lirik dari lagu Buka Pintu. Buka pintu buka pintu, Beta mau mau masuke Siolah nona nona beta, Adalah di mukae Beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga tidak mau Siolah nona, beta mau masuke Beta panggil tidak menyahut, buka pintu juga tidak mau Siolah nona, beta mau masuke Buka pintu buka pintu, beta mau...
Di daerah Maluku Utara ada bukit terjal yang diapit oleh Gunung Gamalama , Gunung Kiematubo , Gunung Ternate , dan Gunung Tidore yang membentuk keindahan alam yang sangat mempesona dan sangat indah. Dahulu kala, terdapat sebuah kisah cinta yang menarik. Pada suatu sore, di kampung Salero,Ternate. Terdapat tujuh bidadari yang hendak singgah untuk mandi di kaki air sentosa. Dengan suasana alam yang asri, burung-burung berkicauan dan hembusan angin yang sejuk para bidadari melepaskan sayapnya untuk mandi di kaki air Sentosa. Saat sedang asik-asiknya menikmati kaki air Sentosa para bidadari akhirnya hendak untuk kembali ke kahyangan tetapi salah satu dari mereka yaitu Putri Boki Nursyafeah kehilangan salah satu sayapnya dan terpaksa untuk tetap tinggal di bumi. Di sisi lain, seorang pemuda yang sedang merantau bernama Jafar Sidik, melihat para bidadari dan menyukai salah satu dari mereka yang tidak lain adalah Putri Boki. Jafar mengambil salah satu sayap dari Putri Boki. Jaf...
Cerita tentang manusia yang dapat terbang di Pulau Seram, Maluku sangat terkenal dan selalu dituturkan dari orang tua kepada anak-anak di sekitar daerah tersebut. Makhluk misterius yang tinggal di hutan itu dapat terbang seperti seekor kelelawar yang berukuran sama dengan manusia. Sekumpulan manusia supranatural tersebut diyakini masyarakat mendiami Pegunungan Kairatu. Pegunungan Kairatu sendiri dipercaya masyarakat sebagai daerah yang menyimpan banyak kisah mistis. Orang terbang sendiri dalam Bahasa Seram adalah 'Orang Bati'. Suku Bati dapat terbang sangat cepat sehingga mereka bisa pergi ke semua tempat yang ingin dituju hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Suku Bati dikisahkan memiliki tujuh desa yang tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui letak dari desa tersebut. Tidak hanya itu, penduduk dari satu desa juga tidak mengetahui lokasi 6 desa yang lainnya. Salah satu pensiunan polisi yang pernah ditugaskan di Seram bagian Timur sempat menceritakan...