×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Legenda

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Maluku

Putri Boki

Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM_16618238_Jeremiah Yusak.

Di daerah Maluku Utara ada bukit terjal yang diapit oleh Gunung Gamalama , Gunung Kiematubo , Gunung Ternate , dan Gunung Tidore yang membentuk keindahan alam yang sangat mempesona dan sangat indah. Dahulu kala, terdapat sebuah kisah cinta yang menarik.

Pada suatu sore, di kampung Salero,Ternate. Terdapat tujuh bidadari yang hendak singgah untuk mandi di kaki air sentosa. Dengan suasana alam yang asri, burung-burung berkicauan dan hembusan angin yang sejuk para bidadari melepaskan sayapnya untuk mandi di kaki air Sentosa. Saat sedang asik-asiknya menikmati kaki air Sentosa para bidadari akhirnya hendak untuk kembali ke kahyangan tetapi salah satu dari mereka yaitu Putri Boki Nursyafeah kehilangan salah satu sayapnya dan terpaksa untuk tetap tinggal di bumi. Di sisi lain, seorang pemuda yang sedang merantau bernama Jafar Sidik, melihat para bidadari dan menyukai salah satu dari mereka yang tidak lain adalah Putri Boki. Jafar mengambil salah satu sayap dari Putri Boki. Jafar hendak menemani sang putri dan berkata jika ia menemukan sayap sang putri maka sang putri harus menikah dengannya. Putri Boki hampir menolak syarat dari Jafar Sidik tetapi setelah ia berpikir akan lebih baik ia menerimanya daripada ia sendiri dan kedinginan di hutan serta dapat dimangsa, alangkah baiknya ia menerima tawaran Jafar Sidik. Setelah berpikir, sang putri pun menerima tawarannya. Jafar Sidik pun merasa senang mendengar sang putri setuju dengan persyaratannya.

Setelah itu, Jafar membawa sang putri pergi ke Ternate untuk diperkenalkan oleh orang tuanya dan kedua orang tua Jafar pun setuju untuk menikahi mereka secara resmi. Sejak itu, Jafar dan Putri Boki hidup bahagia dan dikaruniakan empat orang anak. Namun, sang putri masih berpikir bahwa hidup di bumi lebih susah, ia harus menghidupkan anak-anaknya dan harus bekerja keras. Tidak seperti di kahyangan, semua yang ia butuhkan telah dipersiapkan sang pelayan.

Sampai suatu ketika, sang putri melihat pelangi diatas tempat tinggalnya bersama Jafar dan ke-empat anak mereka dengan sepasang sayap yang turun. Segera ia menghampirinya dan mengenakan sepasang sayap itu kepadanya. Ia berpamitan kepada ke-empat anaknya yang berlinangkan air mata melihat kepergian ibu mereka. Sang Putri berkata kepada anak-anaknya supaya tidak khawatir karena ia akan mengunjungi mereka setiap bulan purnama. Tidak lama setelah berkata itu, ia mulai terbang kembali ke kahyangan.

Setelah peristiwa tersebut , Jafar Sidik menceritakan kembali cerita itu dan menambah kesedihan serta tangisan yang memilukan. Jafar Sidik tetap mendidik anaknya dengan sungguh – sungguh ditengah kerinduan yang cukup dalam kepada sang istrinya , Putri Boki. Hari silih berganti dengan cepat dan Jafar Sidik pun semakin tua, anak – anaknya pun semakin dewasa dan taat beragama memliki jiwa yang besar serta beriman kuat. Pendidikan bukan hanya diberikan kepada anak – anaknya saja melainkan kepada masyarakat di Maluku Utara , Jafar Sidik juga sangat dihormati sebagai tetua diseluruh masyarakat Maluku.

Agar anak-anaknya hidup rukun dalam perdamaian ia membagi daerah Maluku menjadi beberapa bagian, putra pertama di Bacan sedangkan putra kedua di Jailolo dan putra ketiga di Tidore serta putra keempat di Tidore. Keempat putra Jafar Sidik menjabat sebagai sultan. Demikianlah asal-usul kesultanan di Maluku

 

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...