 
            Kalimantan memang cukup dikenal akan banyaknya ragam kesenian dan produk kebudayaannya. Keahlian akan membuat produk kesenian itu juga dimiliki oleh suku Dayak yang memiliki keahlian yang sangat unik-unik dan kreatif. Seperti halnya alat musik yang khas milik suku Dayak satu ini yang bernama "Sampe" . Alat musik yang lebih sering dilafalkan menjadi "Sapek" ini merupakan alat musik Kalimantan yang dimainkan dengan cara dipetik. Sapek memang salah satu alat musik khas yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan dan sekaligus menjadi bukti bahwa pelestarian produk kebudayaan terus berlangsung hingga saat ini. Bicara soal bentuk, alat musik Sapek Kalimantan ini tangkainya kecil dan bentuk badannya lebar. Kalau dilihat dari panjangnya bisa berkisar sekitar 1 meter dan dilengkapi dengan 2 senar saja hingga 4 atau bahkan 5 senar. Untuk memainkan alat musik Sapek jauh berbeda dari saat kita memainkan melodi pada gitar. Jari tangan kita saat memainkan Sapek harus sama dengan be...
 
                     
            Sungai Kapuas di Kalimantan Barat adalah sungai terpanjang di Indonesia dan bermuara di Kota Pontianak. Banyak kehidupan di Kalbar yang bergantung pada aliran airnya, contohnya ketika orang Dayak mendirikan rumah betang(rumah panjang, mereka akan mendirikan rumah di sepanjang aliran sungai untuk memudahkan aktivitas kehidupan, seperti mengambil air, transportasi, dan lain sebagainya. Di daerah setempat ada cerita bahwa sungai tersebut memiliki penunggunya. Berikut adalah cerita yang saya peroleh dari orang dewasa daerah kota Pontianak. Legenda Puaka Legenda tentang suatu mahluk mistis yang dinamakan puaka ini sudah tersebar luas di daerah Kalimantan Barat. Puaka ini gambarkan sebagai sosok ular / buaya yang berukuran sangat besar. Di percayai pula kepala sosok penunggu ini merupakan gerbang menuju dunia lain, dimana terdapat banyak sekali jin dan siluman yang berada disana. Ada banyak versi cerita di masyarakat mengenai cerita penunggu Sungai Kapuas yang sulit untuk dijel...
 
                     
            Jadi disini aku mau berbagi cerita tentang salah satu budaya di kampung halamanku.kampung halamanku ini masih sangat kental dengan hal hal mistis. mulai dari santet, pelet dan lain-lainnya. tapi yang aku bagikan disini bukan soal santet ataupun pelen maupun yang lainnya melainkan tentang sebuah budaya yang sangat dilarang untuk dilakukan. sebenarnya cuman hal simpel yaitu beraktivitas di luar saat waktu magrib, ya hanya sebuah larangan yang cukup simpel kalian tau kenapa di kampungku itu sangat dilarang? bukan hanya sekali kejadian atau dua kali kejadian tetapi hampir setiap ada orang yang beraktivitas di luar saat waktu magrib, mereka pasti akan mengalami suatu hal yang aneh. ada yang pingsan dan terbangun saat selesai adzan, ada yang ditemukan berjalan tanpa sadar dan masih banyak hal lainnya. penyebab? soal itu masih belum bisa ditemukan. alasan mengapa mereka yang melanggar larangan tersebut terkena fenomena seperti itu. oleh karena itu di kampung saya saat magrib jika a...
 
                     
            Tari Batu Kundur adalah tari tradisional asli dari daerah Sintang,Kalimantan Barat. Tari ini menceritakan cerita rakyat tentang seorang pemuda yang menggoyangkan sebuah batu keramat yang diletakkan di Keraton Darajuanti Al Mukarromah di Sintang,setelah beberapa saat terjadilah badai yang sangat dahsyat yang meluluhlantakkan desa pemuda tersebut. Sampai sekarang batu keramat tersebut masih disimpan di museum Keraton Darajuanti Al Mukaromah dan tidak diperkenankan untuk disentuh oleh orang sembarangan. Konon batu tersebut merupakan warisan turun temurun dari para pemimpin atau sultan Keraton Al Mukaromah yang memiliki unsur magis di dalamnya. Tari batu kundur ini dibawakan oleh 9 orang wanita dengan memakai busana melayu yang keislaman serta diiringi musik melayu yang gemulai. #OSKMITB2018
 
                     
            Bakcang saat ini telah menjadi makanan yang umum dan juga telah menjadi kuliner yang cukup disukai oleh masyarakat Jakarta dan juga daerah di Jawa Barat. Kata ”bakcang” sendiri berasal dari dialek Hokkian yang lazim dibahasakan di antara suku Tionghoa di Indonesia.Menurut legenda, Bakcang Pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou, ketika Qu Yuan yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo. Pada saat itu, bakcang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Walaupun begitu,Bakcang awalnya tetap merupakan sebuah kuliner khas yang berasal dari daerah Kalimantan Barat tepatnya di Kota Pontianak. Bakcang biasanya dibuat oleh Masyarakat Pontianak khususnya yang berasal dari suku tionghua dalam rangka untuk memperingati Hari Imlek atau Penanggalan China tanggal 5 bulan 5 setiap tahun, pada hari itu mas...
 
                     
            Bakcang saat ini telah menjadi makanan yang umum dan juga telah menjadi kuliner yang cukup disukai oleh masyarakat Jakarta dan juga daerah di Jawa Barat. Kata ”bakcang” sendiri berasal dari dialek Hokkian yang lazim dibahasakan di antara suku Tionghoa di Indonesia.Menurut legenda, Bakcang Pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou, ketika Qu Yuan yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo. Pada saat itu, bakcang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Walaupun begitu,Bakcang awalnya tetap merupakan sebuah kuliner khas yang berasal dari daerah Kalimantan Barat tepatnya di Kota Pontianak. Bakcang biasanya dibuat oleh Masyarakat Pontianak khususnya yang berasal dari suku tionghua dalam rangka untuk memperingati Hari Imlek atau Penanggalan China tanggal 5 bulan 5 setiap tahun, pada hari itu mas...
 
                    Jeruk Pontianak (citrus nobilis var. microcarpa) merupakan jenis jeruk siam dengan ciri fisik kulitnya tipis dan licin mengkilat. Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan merupakan salah satu komoditas unggulan Kota Pontianak. Sebenarnya jeruk ini bukanlah hasil produksi pertanian Kota Pontianak. Sentra tanaman jeruk justru berasal dari Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Namun sejak lama jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang "Jeruk Pontianak". Dalam istilah bahasa Melayu, "Tebas punye jeruk, Pontianak punye name". Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di Kalimantan Barat sejak tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari negara Republik Rakyat Tiongkok. Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha. Tahun 1960 sebagian besar pohon jeruk ini ditebangi karena terserang penyakit. Pada tahun 1979 perkebunan Jeruk Siam dikembangkan kembali dan sampai...
 
                     
            burung ruai ? burung apa itu. burung ruai adalah salah satu hewan endemik yang berasal dari kalimantan barat. burung ini terkenal akan keindahannya. seperti apasih burungnya ? jadi ada sebuah legenda dari mana burung ruai berasal. mau baca ? silahkan baca cerita di bawah ini. pada zaman dahulu tinggallah seorang raja yang memiliki tujuh orang putri. raja tersebut suda tidak memiliki istri lagi semenjak terakhirkali ia ditingga oleh permaisurinya di istana. dari seluruh putrinya, sang raja sangat menyayangi si bungsu. sang raja sangat menyayangi putri bungsunya dikarenakan si bungsu merupakan pribadi yang rajin, baik, suka menolong dan taat kepada orang tuanya. hal tersebutlah yang membedakannya dari keenak kakaknya. karena kasih sayang sang raja, keenam putri itupun iri dan merasa tidak senang dengan si bungsu dan perlahan lahan perasaan itu pun berubah menjadi rasa benci. suatu hari raja sedang pergi dan tidak ada di tempat. pada saat itu kebencian dari para sau...
 
                     
            Asal-Usul Danau Sebedang Terdapat sebuah keraton kerajaan Sambas, dimana daerah sekitar keraton sangat damai, tenang, dan juga banyak pepohonan yang menyejukkan serta asri sehingga memperindah keraton kerajaan sambas. Suatu hari, keluarlah seseorang dari keraton tersebut dan orang yang keluar tersebut ternyata adalah seorang Sultan yang bernama Syarifiudin. Sultan tersebut berjalan-jalan di halaman keraton yang indah dan tenang. Saat berjalan-jalan, terlintas dipikiran Sultan Syarifiudin untuk memiliki sebuah tempat peristirahatan yang asri, indah, tenang dan diselingi banyak gunung dan pohon serta dialiri oleh danau. Sultan juga ingin suatu tempat dimana ia bisa mendengar kicauan burung-burung. Setelah itu, Sultan memanggil menteri-menteri dan bawahannya ke keraton istana. Sang Sultan meminta kepada semua menteri dan bawahannya untuk dicarikan sebuah tempat peristirahatan seperti yang diinginkannya. Kemudian, para menteri itu pun bergegas mengumpulkan orang-orang...
