Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Siapa yang tak kenal Parapat ? Lokasi wisata pantai tersebut kerap dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daerah wisata tersebut terdapat di daerah Simalungun, Sumatera Utara. Selain Parapat, di Simalungun juga terdapat obyek wisata Dolok Simarjarunjung dan Museum Simalungun. Namun tampaknya nasib baik tak berpihak pada Museum Simalungun yang terdapat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Kota Pematang Siantar, Simalungun itu. Padahal museum tersebut cukup kaya akan koleksi barang-barang peninggalan sejarah dan budaya Simalungun, baik itu peninggalan arkeologi maupun etnografi yang berumur ratusan tahun seperti samborik (alat rumah tanggayang terbuat dari kuningan untuk tempat sirih persembahan dan makanan adat), losung (alat menumbuk padi), baluhat (tempat air dari bambu), sapah (piring kayu) dan patiman (mangkok kayu tempat lauk-pauk), parlobong (kayu untuk membuat lobang untuk menanam padi), hudali (cangkul tem...
Tari Tandok Tari Tandok adalah tarian dari Sumatera Utara yang erat kaitannya dengan budaya tanam masyarakat Batak. Tarian ini mengisahkan tentang kegiatan panen beras memakai tandok yang dikerjakan para ibu di ladang. Tarian Sumatera Utara ini juga memiliki arti akan nilai kekeluargaan antar sesama masyarakat. Tarian ini biasanya dilakukan para wanita yang memakai pakaian tradisional Batak dengan dominasi warna hitam dan merah. Sementara properti yang dipakai adalah tandok, ulos dan juga kain sarung yang biasanya dilakukan empat orang penari akan tetapi juga bisa dilakukan lebih dari empat orang asalkan jumlahnya gena Sementara untuk musik yang digunakan adalah musik Gondang yakni alat musik ansambel yang memiliki tangga nada beragam. Jika pada gamelan Bali dan Jawa variasi musik dihasilkan dari kehandalan pemain Salendro, dalam Gondang akan tergantung dari pemain Sarune dan Taganing. https://budayalokal.id/tarian-sumatera-utara/
LISOI Lagu Lisoi merupakan salah satu lagu daerah yang di kembangkan kembali oleh Grup Band Seringgai. Lagu ini asalnya dari Tanah Batak, Sumatera dan diciptakan oleh Nahum Situmorang, seorang pencipta lagu-lagu batak yang sangat legendaris. Makna lagu Lisoi adalah penggambaran pergaulan sosial orang-orang Batak. https://www.silontong.com/2017/12/10/lagu-daerah-sumatera-utara/
Dewi Bibit Sejauh ini cerita lengkap tentang Siraso ditemukan dalam buku Fondrakö Ono Niha, Agama Purba – Hukum Adat – Mitologi – Hikayat Masyarakat Nias (1981) karya Sökhiaro Welther Mendröfa (Ama Rozaman). Dalam bab IV buku tersebut diceritakan tentang Atumbukha Ziraha Wangahalö (Lahirnya Dewa Dewi Pertanian) dalam bentuk narasi dan hoho . Buruti Siraso (Siraso) adalah putri dari Raja Balugu Silaride Ana’a di Teteholi Ana’a . Balugu Silaride Ana’a adalah keturunan lebih dari sepuluh setelah Balugu Luo Mewöna. Siraso memiliki saudara kembar laki-laki bernama Silögu Mbanua (Silögu). Di Teteholi Ana’a , Siraso rajin mendatangi rakyat saat penaburan bibit sehingga tanaman subur dan berbuah lebat. Sedang Silögu gemar mendatangi rakyat saat panen sehing...
Mitos teogonis dewa-dewi pertanian kini menjelma menjadi legenda (dianggap benar-benar terjadi, tapi tidak sakral). Ketika agama modern datang, terjadi iconoclasm (pemusnahan patung-patung berhala) di Nias. Masyarakat diharamkan menyembah patung ( fanömba adu ), sehingga mite dewa-dewi pertanian kehilangan sarana pewarisannya. Dewa-dewi pertanian tidak dianggap sakral lagi oleh orang Nias, kini diganti mitos modern bertema teknologi: traktor, pestisida, pupuk, dan bibit unggul. Bagi folk (orang Nias zaman sekarang) cerita itu bukan lagi sebuah lore (kebudayaan yang diwariskan). Cerita itu hanyalah sebuah mite kuno (mite milik orang Nias kuno, bukan milik orang Nias kini) yang lambat-laun kian dilupakan. Namun keturunan Siraso yang telah tersebar di Tanö Niha tentu tidak mudah dilupakan. Generasi ketiga dari Siraso-Silögu adalah anak kembar: Silaheche Walaroi dan Silaheche Walatua . Mereka pi...
Tradisi memburu kepala manusia setidaknya berhasil membuat orang-orang asing berpikir seribu kali jika ingin mengusik masyarakat Nias. Stefan Anitei (2007) dalam The Island of the Head Hunters menceritakan, nyali para saudagar dari Arab ciut begitu mendengar kebiasaan aneh ini sehingga mereka lari tunggang-langgang meninggalkan daratan Nias dan kembali ke kapalnya. Namun, mangai binu tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Hanya mereka yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi, serta punya kekuasaan dan kekayaan, yang boleh berperan sebagai emali, atau setidaknya meninggalkan pesan terakhir sebelum wafat seperti yang pernah dilakukan oleh Awuwukha dulu. “Adalah seorang raja, bangsawan, kepala suku, atau tetua adat yang akan meninggal, ia akan berpesan kepada anak dan keturunannya,” jelas Hezatulö Nduru, seorang kurator di Museum Pusaka Nias, seperti dikutip dari Liputan6 . “Apabila meningg...
Sungai Asahan merupakan sungai terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Hulu sungai Asahan berada di Danau Toba, mengalir melalui pintu Bendungan Sigura-gura dan berakhir hingga Teluk Nibung di selat Malaka. Panjang sungai Asahan adalah 147 km dengan 6 buah anak sungai utama. Kota-kota yang dilalui oleh sungai Asahan diantaranya Parapat, Porsea, Balige, Kisaran, dan Tanjung Balai. Sungai Asahan sangat terkenal dengan arusnya yang deras berbatu ditambah keasrian hutan di sepanjang sungai sehingga di bidang pariwisata, sungai Asahan digunakan sebagai kegiatan arung jeram. Terdapat sebuah cerita rakyat terkait sungai Asahan yaitu Lubuk Emas. Legenda ini menceritakan kisah cinta Sri Pandan putri kerajaan Teluk Dalam dengan pembantu setia kerajaan yang bernama Hobatan. Sri Pandan akhirnya memilih terjun ke sebuah lubuk sungai Asahan demi mempertahankan cinta pada kekasihnya. Berikut ini kisahnya. Kerajaan Teluk Dalam Alkisah Raja Simangolon...
Bukit Katarina adalah nama sebuah bukit kecil di kawasan Kelurahan Sei Renggas, Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan, Sumatera Utara. Lokasi ini tidak jauh dari RS. Ibu Kartini, dan berada di dalam areal HGU PT. Bakrie Sumatera Plantations (BPS) di tepi Sungai Silau. Oleh sebab itu, dibukit ini terdadapat tanaman pohon karet perkebunan milik PT. BPS. Nama bukit Katarina itu sendiri menurut cerita dari mulut kemulut diambil dari nama RS. Ibu Kartini yang dulunya sering disebut dengan nama RS. Katarina. Konon, untuk pertama kalinya dokter di RS itu bernama Dokter Chatherine yang ditugaskan dari negeri Belanda. Jika dilihat sepintas, bukit Katerina merupakan gundukan tanah biasa yang tingginya mencapai kurang lebih 50 meter. Tempat ini sepertinya tidak terdapat hal-hal yang aneh atau luar biasa. Bahkan, ketika terjadi gempa Nias, Sumatera Utara pada malam hari, sekitar pukul 23.00 wib, beberapa tahun yang lalu, terdengar pula isu tsunami di wilayah Asahan. Tak ayal, bukit...
Alkisah, pada zaman dahulu kala di daerah Padang Bolak, hiduplah di sebuah gubuk reot seorang janda tua dengan seorang anak laki-lakinya yang bernama Sampuraga. Meskipun hidup miskin, mereka tetap saling menyayangi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka setiap hari bekerja sebagai tenaga upahan di ladang milik orang lain. Keduanya sangat rajin bekerja dan jujur, sehingga banyak orang kaya yang suka kepada mereka. Pada suatu siang, Sampuraga bersama majikannya beristirahat di bawah sebuah pohon yang rindang setelah bekerja sejak pagi. Sambil menikmati makan siang, mereka berbincang-bincang dalam suasana akrab. Seakan tidak ada jarak antara majikan dan buruh. “Wahai, Sampuraga! Usiamu masih sangat muda. Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya kamu pergi ke sebuah negeri yang sangat subur dan peduduknya hidup makmur,” kata sang Majikan. “Negeri manakah yang Tuan maksud?” tanya Sampuraga penasaran, “Negeri Mandailing na...