Bale Beleq Bencingah biasa digunakan pada masa kerajaan dahulu. Fungsinya yaitu sebagai tempat acara-acara penting kerajaan, diantaranya pelantikan pejabat kerajaan, pengukuhan putra mahkota kerajaan dan para Kiai penghulu kerajaan, tempat penyimpanan benda pusaka kerajaan, dan sebagainya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-nusa-tenggara-barat-ntb/
Bale tajuk memiliki bentuk segi lima dan ditopang oleh lima tiang . Bale Tajuk adalah sarana pendukung bagi rumah yang memiliki keluarga besar. Tempat ini digunakan sebagai tempat pertemuan keluarga besar dan pelatihan macapat takepan, untuk menambah wawasan dan tata krama. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-nusa-tenggara-barat-ntb/
Bale Gunung Rate dan bale Balaq merupakan jenis hunian yang didirikan pada daerah dengan kondisi geografis tertentu. Bale Gunung Rate didirikan oleh warga yang bermukim di lereng pegunungan sedangkan bale Balaq didirikan berupa rumah panggung untuk menghindari bencana banjir. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-nusa-tenggara-barat-ntb/
Bale Kodong memiliki ukurann yang sangat kecil dan rendah, tingginya kira-kira seukuran orang dewasa. Bale ini umumnya digunakan oleh para pengantin baru atau orang lanjut usia yang tinggal bersama cucu-cucunya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-nusa-tenggara-barat-ntb/
Dalam Loka merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan yang berlokasi di kota Sumbawa Besar. Dalam Loka dibangun pada tahun 1885 oleh Sultan Muhammad Jalalludin III (1883-1931) untuk menggantikan bangunan-bangunan istana yang telah dibangun di tanah tersebut sebelumnya karena telah lapuk dimakan usia bahkan hangus terbakar. Istana-istana itu diantaranya Istana Bala Balong, Istana Bala Sawo dan Istana Gunung Setia. Dalam Loka sendiri berasal dari dua kata yakni dalam yang berarti istana atau rumah-rumah di dalam istana dan loka yang berarti dunia atau tempat. Jadi, Dalam Loka bermakna istana tempat tinggal raja. Bangunan Dalam Loka disusun oleh bangunan kembar yang disokong atau ditahan oleh 98 pilar kayu jati dan 1 pilar pendek (pilar guru) yang dibuat dari pohon cabe. Jumlah dari seluruh tiang penyokong adalah 99 tiang yang mewakili 99 sifat Allah dalam Al-Qur'an (Asmaul Husna). Di Dalam Loka ini terdapat ukiran-ukiran yang merupakan ukiran khas daerah Pulau Sumbawa atau disebu...
Gendang Beleq atau Gendang Besar dalam bahasa Indonesia adalah salah satu kesenian berupa instrumen musik yang berupa Gendang besar yang berjumlah dua buah atau lebih. Alat musik ini biasanya dimainkan bersama dengan alat musik lainnya berupa suling, Gong, Kencrengan, dan sebagainya dalam personil yg berjumlah lebih dari 10 orang. Gendang Beleq biasanya digunakan dalam acara Nyongkolan (Mengantar Pengantin) atau pun sebagai Musik penyambut tamu.
Suku sasak merupakan suku bangsa yang mendiami pulau lombok, Nusa Tenggara Barat. Seperti daerah lain di Indonesia, masyarakat suku sasak juga memiliki berbagai tradisi dan kebudayaan yang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang tertanam dalam kehidupan masyarakat suku sasak. Salah satunya terdapat pada pakaian adat tradisional suku sasak yang biasa dikenakan pada berbagai upacara atau ritual adat tertentu. Berbagai kelengkapan yang terdapat pada pakaian adat kaum pria suku sasak diantaranya sapuk, baju pegon, leang, kain dalam dengan wiron, keris serta selendang umbak. Pakaian Adat Pria Suku Sasak Capuq atau Sapuk Sapuk merupakan mahkota yang digunakan sebagai lambang penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjaga pemikiran pemakainya dari hal-hal yang kotor dan tidak baik. Sekilas bentuk sapuk yang dikenakan oleh masyarakat suku sasak tidak jauh berbeda dengan ikat kepala dari Bali. Untuk penggunaan sehari-hari jenis sapuk yang digunakan yaitu...
Alat musik tradisional Cungklik yaitu kayu dan logam. Cungklik merupakan alat musik silofan yang artinya adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan 2 pemukul. Cara memainkan alat musik ini biasanya pemain akan duduk dengan kaki diluruskan kedepan lalu alat musik diletakkan di atas paha pemain karena rongga yang berada dibawah digunakan sebagai lubang resonansi. Alat musik tradisional Cungklik dulu sering dimainkan secara solo dan hanya dimainkan oleh laki-laki saja pada saat bosan disawah. Lalu dengan perkembangan zaman, Cungklik sekarang dimainkan oleh perempuan juga dan sudah menjadi bagian dari orkestra musik yang sering dimainkan untuk mengiringi tari-tarian yang berirama cukup cepat. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-ntb/
ukuran kayu yang digunakan ada yang panjang ada ada yang kecil yang disebut anak kayu, atau bisa disebut main kayu. Ada tiga tehnik yang dipakai dalam permainan ini; disungkit, dipantok , dan dikandik . Tiga tehnik ini dimainkan oleh yang punya giliran, sedang yang lainnya harus menjaga. Ada point yang didapatkan dalam permainan ini. O ya, saat disungkit , penjaga harus bergegas menangkap dan melempar ke arah ibu kayu, dan berusaha dikenai. Jika dikenai, maka permainan akan disetop dan digantikan oleh yang jaga. Dan... apalagi, ya? Yang sudah main ini pasti sudah paham. sumber : budaya.kampung-media.com/2018/03/06/sudah-pupuskah-permainan-tradisional-lombok-23220