7.615 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Gambyong, Legendanya, dan Sebelum "Naik Takhta"
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Tari Gambyong, Legendanya, dan Sebelum “Naik Takhta”               Tari Gambyong yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah ini merupakan tarian yang sering ditampilkan untuk memeriahkan acara resepsi perkawinan atau menyambut para tamu. Tarian yang konon menggambarkan seorang wanita remaja yang sedang berdandan ini populer dalam kalangan kerajaan jawa. Walaupun begitu,  akar tari gambyong tidak terlepas dari pengaruh kesenian rakyat jawa itu sendiri.             Banyak pendapat mengenai akar tarian gambyong ini. Salah satunya adalah dari pesindhen yang menyanyi dan menari bersamaan dan akhirnya lahir sebuah tradisi bernama tayuban . Apa sebenarnya tayuban itu?             Tayuban mungkin bisa diibaratkan sebagai clubbing dan saweran , sekaligus ajang prostitusi. Dengan satu...

avatar
Nikennoor
Gambar Entri
kebaya
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Jawa Tengah

Pendeknya busana kebaya yang hampir tidak dimiliki oleh bangsa lain ternyata mampu membuat perempuan dalam ukuran apapun terlihat seksi dan elegan. Anda hanya perlu memperhatikan  pemilihan bahan, model yang tepat dengan postur tubuh dan warna kulit.   Kebaya yang dulunya hanya dipandang sebagai busana tradisional kini semakin mendapat tempat di hati kaum perempuan. Bukan hanya istri pejabat yang mengenakannya tapi juga kaum selebritis dan masyarakat awam. Bahkan banyak perempuan sekarang tidak hanya mengenakan kebaya sebagai busana formal tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kebaya tradisionalpun banyak diminati.   Namun apapun bentuk dan modelnya, kebaya tradisional maupun modern , satu yang tidak boleh ditinggalkan dari kebaya yakni soal pakem atau sileut yang membentuk bagian tubuh. Siluet ini merupakan dasar dari kebaya dan ada tiga macam yang melegenda di kalangan masyarakat Indonesia yakni Jawa, Sunda dan Kurung.   Konon b...

avatar
Borip X7
Gambar Entri
Tokoh Wayang Bagong
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Ki Lurah Bagong  adalah nama salah satu tokoh  punakawan  dalam kisah  pewayangan  yang berkembang di  Jawa Tengah  dan  Jawa Timur . Tokoh ini dikisahkan sebagai anak bungsu  Semar . Dalam  pewayangan   Sunda  juga terdapat tokoh panakawan yang identik dengan Bagong, yaitu  Cepot atau  Astrajingga . Namun bedanya, menurut versi ini, Cepot adalah anak tertua Semar. Dalam wayang banyumasan Bagong lebih dikenal dengan sebutan  Bawor . Ciri fisik Sebagai seorang  panakawan  yang sifatnya menghibur penonton  wayang , tokoh Bagong pun dilukiskan dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan. Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal dan terkesan  memble . Dalam figur wayang kulit, Bagong membawa senjata  kudi . Gaya bicara Bagong terkesan semaunya sendiri. Dibandingkan dengan ketiga panakawan lainnya, yaitu  Semar ,  Gareng , dan  Petruk , ma...

avatar
Borip X7
Gambar Entri
Bahasa Ngapak
Ritual Ritual
Jawa Tengah

"...bahasa ku ora ilang" Bahasa banyumas yang menurut sejarah menjadi bahasa ibu dari bahasa jawa menjadikan satu kekuatan tersendiri yang tidak bisa hilang. Kemudian yang paling utama adalah kefasihan dari logat ynag keluar menjadi titik keunikan dari bahasa ini, dimana dengan seiring bergesernya geografis semakin lama semakin hilang, dan mereka yang tidak mengetahui jalannya sejarah bahasa ngapak dan bahasa Jawa, mereka akan menghina dan mengejeknya. Akan tetapi bagi yang faham sejarah, akan menghormati bagaimana keunggulan bahasa jawa nagpa, dan akhirnya saai ini muncul satu kalimat "ORA NGAPAK ORA KEPENAK"  ( di Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Brebes, Tegal).

avatar
Meftah
Gambar Entri
Cublak-cublak Suweng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

Bukan rahasia lagi kalau orang Jawa pada dasarnya memiliki budaya senang berkumpul, meski dalam kegiatan tersebut sekedar duduk-duduk dan mengobrolkan hal yang ‘tak penting’. Dari kebiasaan suka berkumpul itu bisa ditebak kalau mungkin dulu permainan-permaian tradisional Jawa juga muncul dari kebiasaan berkumpul. Hal itu bisa dilihat dari berbagai permainan dalam masyarakat Jawa yang kebanyakan melibatkan banyak anak. Salah satunya ya cublak-cublak suweng yang sudah saya sebutkan di atas.  Permainan anak tradisional dilakukan tak hanya untuk mencari kesenangan, melainkan juga memberi dampak positif dan media belajar bagi anak-anak. Dampak yang paling jelas dengan melakukan permainan tradisional yaitu mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan teman. Selain itu, permainan tradisional juga mampu: melatih gerak motorik dan kreatifitas, melatih kemandirian, mengajarkan arti kesetiakawanan, mengajarkan bagaimana cara mengendalikan diri dan emosi, belajar sali...

avatar
Edasia Initiative Movement
Gambar Entri
Gedrik / Ingklik
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

“Gedrik” atau “Ingklik”. Begitulah permainan ini disebut. Permainan ini harus dimainkan dengan sebelah kaki. Biasa dimainkan oleh 2 orang atau lebih. “Gacuk,” adalah sebutan senjata yang harus di edarkan dari A ke D. Setiap orang memiliki gilirannya masing-masing. Selama tidak melanggar peraturan orang tersebut akan terus bermain. Peraturannya : tidak menginjak garis, tetap bermain dengan satu kaki, dan ketika melempar “gacuk” ke masing-masing kotak, tidak keluar dari kotak atau menyentuh garis di kotak tersebut. Jadi harus tepat didalam kotak. Setelah sukses mengedarkan “gacuk” dari A ke D, maka orang tersebut mendapat jackpot atau dalam permainan ini disebutnya sawah. Orang tersebut melemparkan “gacuk” nya dan jatuh ke sebuah kotak, maka kotak tersebut menjadi “sawah” miliknya. Orang lain tidak boleh menginjak “sawah” tersebut dalam giliran selanjutnya. Ada beberapa metode melem...

avatar
Edasia Initiative Movement
Gambar Entri
Tekongan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

Tekongan adalah permainan sangat sederhana namun menarik dan tentu saja tidak membutuhkan dana. Hanya berbekal beberapa plastik bekas yang dibentuk bola atau beberapa tongkat kayu, permainan ini sudah bisa dimainkan. Selain itu permainan ini lebih asik dimainkan di tempat yang agak lapang misalnya halaman rumah yang cukup luas, bahkan jalanan kampung pun bisa. Laki-laki maupun perempuan bisa bergabung di permainan ini. Minimal membutuhkan 3 orang untuk bermain tekongan, semakin banyak pesertanya semakin seru permainannya. Tekongan dimainkan dengan memakai pecahan genting, ranting atau dahan kayu yang dipotong kurang lebih 25-30 cm sebanyak 4-5 batang. Itupun bisa disesuaikan, tidak harus sama panjang dan sejumlah itu. Ranting kayu itu akan disatukan salah satu ujung dengan ujung yang lainnya sehingga membentuk piramida. Apabila memakai pecahan genting, membutuhkan sekitar 10-15 pecahan yang nantinya disusun. Selanjutnya, semua peserta akan melemparkan tongkat kayu atau bola dari...

avatar
Edasia Initiative Movement
Gambar Entri
Jek-Jek'an
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

Jek-jek'an adalam merupakan permainan kelompok, yang terbagi menjadi dua kelompok atau dua kubu yang saling berhadap-hadapan. Masing-masing kelompok bisa terdiri dari lebih 3 orang dengan masing-masing kubu jumlahnya sama banyak. Setelah terbagi sama banyak, masing-masing kelompok menempatkan diri di pohon yang sudah ditentukan. Pohon satu dengan pohon yang lainnya yang dijadikan kerajaan bagi kelompoknya masing-masing jaraknya bisa bervariasi, namun idelanya kurang lebih 20-25 m. Masing-masing kubu harus mempertahankan kerjaannya (pohonnya) agar tak disentuh (“dijek”) oleh kubu seberang. Untuk dapat merebut kerajaan musuh, maka diperlukan strategi untuk memancing lawan agar meninggalkan kerajaannya(pohon). Cara memancingnya dengan cara memberi umpan kepada lawannya. Umpannya yaitu salah satu dari kelompok kita maju berlari kedepan supaya dikejar oleh kelompok musuh. Untuk teman yang memancing keluar saat musuh hendak mengejar, lalu usahakan berlari sekenca...

avatar
Edasia Initiative Movement
Gambar Entri
Candi Pawon
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi Pawon terletak tak jauh dari Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini masuk dalam kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sebagai World Heritage Lists asal Indonesia pada tahun 1991 dengan nama Borobudur Temple Compounds . Pendirian Candi Pawon diperkirakan pada pertengahan abad VIII, hampir bersamaan dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur. Nama "Pawon" sendiri, menurut sebagian orang berasal dari kata "pa-awu-an" yang berarti tempat menyimpan awu atau abu. Pada bilik candi ( central cella ) di tubuh candi semula diperkirakan terdapat Arca Bodhisattva sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra. Berdasarkan prasasti Karang tengah (824 M), arca tersebut mengeluarkan "vajra" (sinar), sehingga arca Bodhisattva tersebut kemungkinan terbuat dari logam perunggu. Menurut Poerbatjaraka, Candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Borobudur, karena adanya kemiripan motif pahatan pada Candi Powan dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur.

avatar
Gandung Aryopratomo