×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian dan Legendanya

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Surakarta

Tari Gambyong, Legendanya, dan Sebelum "Naik Takhta"

Tanggal 24 Aug 2013 oleh Nikennoor . Revisi 3 oleh Nikennoor pada 24 Aug 2013.

Tari Gambyong, Legendanya, dan Sebelum “Naik Takhta”

 

            Tari Gambyong yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah ini merupakan tarian yang sering ditampilkan untuk memeriahkan acara resepsi perkawinan atau menyambut para tamu. Tarian yang konon menggambarkan seorang wanita remaja yang sedang berdandan ini populer dalam kalangan kerajaan jawa. Walaupun begitu,  akar tari gambyong tidak terlepas dari pengaruh kesenian rakyat jawa itu sendiri.

            Banyak pendapat mengenai akar tarian gambyong ini. Salah satunya adalah dari pesindhen yang menyanyi dan menari bersamaan dan akhirnya lahir sebuah tradisi bernama tayuban. Apa sebenarnya tayuban itu?

            Tayuban mungkin bisa diibaratkan sebagai clubbing dan saweran, sekaligus ajang prostitusi. Dengan satu tokoh utama wanita, yang disebut taledhek atau tanjhak atau sekarang lebih dikenal sebagai ronggeng, menari bersama pria-pria sambil menyanyi diiringi musik gamelan. Disamping itu sering disediakan minuman keras bagi penonton. Ronggeng sendiri diperkirakan sudah ada dari abad ke-8, ditunjukkan oleh adanya relief penari wanita di candi Borobudur. Walaupun begitu, ada juga yang berpendapat bahwa tayuban ini dianggap sebagai upacara kesuburan saat musim kering melanda tanah jawa. Keberadaan tradisi tayuban ini dipandang buruk pada masa kepemimpinan Stamford Raffles di Pulau Jawa karena banyak menyebabkan keretakan rumah tangga.

            Ada pula sebuah legenda rakyat mengenai asal-usul ronggeng yang mungkin muncul seiring dengan berkembangnya Islam dan perdagangan di pulau Jawa. Cerita ini mirip dengan cerita Pygmalion dari Siprus.

Three artisans, a wood carver, a goldsmith, and a tailor, were instruments of the divine will. The Lord Allah ordered the wood carver to make a statue of a beautiful woman and install it beside a little-traveled path. Passing by, the tailor took pity on the statue’s nakedness and dressed it with his unsold wares, a sarong, a chest cloth, and a kebaya (blouse). Later, the goldsmith came by and adorned the statue with rings, bracelets, earrings, and a necklace. All three, upon return home, fasted and prayed arduously that the figure might be imbued with life. After forty days, a wali (one of the nine legendary holy men who introduced Islam to Java) came upon the statue and to him Allah’s will was revealed by an angel. The statue became animated. The wali led the beautiful woman to the house of the wood carver. The goldsmith and the tailor had already arrived here having been told by a tjitjak (household lizard) to do so. Each of the three men, seeing the lovely woman, recognized his share in her creation and claimed her for himself. But the wali ordered all three to accompany the woman, who was to dance and sing, wandering through the country. The wood carver was to play rebab (one-string violin), the tailor was to beat the drum, and the goldsmith was to play the gong, ketjrek, and ketuk (all percussion instruments). They obeyed and the four wandered out and on to Majapahit. And thus it was shown that the dance girl does not belong to one but to many (Holt 1967:113).

                Tradisi tayuban ini juga sudah dikenal pada zaman kerajaan Mataram abad ke-16, masa kepemimpinan Panembahan Senapati. Putrinya, Pembayun Sekar, adalah seorang ronggeng yang berkeliling Mataram  dengan tujuan menggoda Ki Ageng Mangir, saingan Mataram. Cerita mengenai ronggeng Pembayun Sekar ini akhirnya melahirkan mitos bahwa wanita yang menjadi ronggeng harus bersiarah ke makam Pembayun Sekar.

            Pada abad ke-18, seorang penari ronggeng bernama Maya Gambyong Mas yang dipuja-puja dan sangat terkenal namanya karena kepiawaiannya dalam menari dan menyanyi. Dari sinilah asal nama tari Gambyong yang kita kenal saat ini. Konon, menurut cerita masyarakat, Maya Gambyong Mas ini juga dapat menyembuhkan penyakit seseorang dengan menari.

Di zaman ini pula, pesona tari ronggeng menyebar hingga ke keraton. Mangkunegara I selalu menggelar pertunjukan tari ronggeng di tiap hari kelahirannya yaitu Minggu Pahing. Selain itu sering pula dikirim penari ronggeng untuk mengibur prajurit di peperangan. Ronggeng juga sering ditampilkan pada acara-acara pernikahan di keraton, misalnya pada pernikahan putra dari Pakubuwana IV. Masuknya budaya tari ronggeng ke keraton inilah yang mungkin menyebabkan adanya pencampuran gerakan tari rakyat dan tari keraton hingga menjadi tari Gambyong yang dikenal sekarang dan kemudian dikembangkan menjadi bermacam jenis.

Niken Noor Triastuti Murty Vijaya

Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa – Institut Teknologi Bandung

           

Sumber:

Foto oleh: Ryan Dwi WA, PSTK ITB, 2012

Brakel-Papenhuijzen, Clara. 1995. Classical Javanese Dance: The Surakarta Tradition and its Terminology. http://books.google.co.id/books?id=kvJkF0x_8T4C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false. KITLV Press. Diakses 15 Juni 2013.

Geertz, Clifford. 1976. The Religion of Java. Jakarta: Komunitas Bambu

Hidajat, Robby. 2010. History of Ronggeng Java. http://www.studiotari.com/2010/01/history-ronggeng-java.html. Diakses 15 Juni 2013

Koskoff, Ellen. 1987. Women and Music in Cross-Cultural Perspective. http://books.google.co.id/books?id=LVaT02NNw7oC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false. University of Illinois Press. Diakses 15 Juni 2013.

 

 

 

DISKUSI


TERBARU


Candi Ijo - Sej...

Oleh Dewiarya | 02 May 2024.
Bangunan Bersejarah

Candi ijo terletak di kecamatan Prambanan Sleman DIY , kita harus melewati perbukitan Boko yang berbatu cadas, Candi Ijo merupakan situs seja...

Lumpia

Oleh Kyaya | 28 Apr 2024.
Makanan khas

Lumpia merupakan salah satu kuliner khas semarang yang banyak di gemari masyarakat. Ciri khas dari lumpia semarang yaitu berada pada isianya, rebun...

Kolintang: Alat...

Oleh Klasiktoto | 27 Apr 2024.
Alat Musik Tradisional

Sulawesi Tenggara, surganya keberagaman budaya, telah menjadi tempat bagi berbagai suku yang membentuk kehidupan dan kebudayaan yang kaya. Dalam jurn...

Bubur Pedas

Oleh Sherly_lewinsky | 25 Apr 2024.
Makanan khas Kalimantan Barat

Bubur pedas adalah salah satu makanan khas dari Kalimantan Barat. Biasanya, bubur ini akan dilengkapi dengan berbagai macam sayuran seperti daun kuny...

ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...