Pawai Obor adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Banten di beberapa daerah. Daerah di Banten yang merayakan Pawai Obor ini adalah Serang, Rangkas Belitung, Labuan, Pandeglang, Anyer, Merak, Tangerang, dan Cilegon. Pawai Obor adalah sebuat tradisi warga Banten dimana masyarakat Banten yang beragama Islam berkumpul dan berjalan mengelilingi daerah sambil membawa obor yang menyala. Ritual ini dilakukan oleh warga Muslim untuk merayakan Tahun Baru Islam. Acara ini dilakukan untuk mengingatkan masyarakat yang mungkin sudah lupa dengan tradisi ini. Tradisi ini memiliki makna kebersamaan dan persaudaraan. Pawai Obor ini dilakukan oleh semua kalangan dengan berbagai umur dan berbagai pekerjaan. Pawai ini dipimpin oleh kepala daerah. Pawai ini dimulai dari sekitar jam 20.30. Biasanya masyarakat berkumpul di Masjid lalu berjalan dengan membawa obor ke alun-alun. Selain berjalan ada beberapa orang yang mengendarai sepeda motor yang sudah dihias. Pawai Obor in...
Seluruh penduduk Kota Tangerang pasti mengetahui Klenteng Boen Tek Bio, Pasar Lama karena berada di dekat pusat kota dan menjadi destinasi utama etnis tionghoa yang datang dariberbagai daerah di Indonesia. Namun, tak semua orang mengetahui tentang Prosesi YMS Kwam Im Hud Couw atau Arak-arakan 12 Tahunan Toapekong. Seperti nama sebutannya, arak-arakan ini dilaksanakan setiap 12 tahunan. Tradisi ini berawal pada tahun 1856, tahun Naga Tanah. Kelenteng Boen Tek Bio diperkirakan dibangun pada tahun 1684 baru dipugar untuk kedua kalinya, setelah pemugaran pertama tahun 1774. Selesai dipugar, kim-sin Yang Mulia dan Suci (YMS) Kwan Im Hud Couw, yang juga dikenal dan dimuliakan sebagai Guan Shi Yin. Pada waktu pemugaran disemayamkan sementara di Kelenteng Boen San Bio di Pasar Baru dan disambut kembali ke kelenteng yang selesai dipugar dengan arak-arakan yang sangat ramai. Sejak itulah peristiwa tersebut menjadi tradisi yang diulang kembali setiap 12 tahun sekali, yakni setiap tahun Naga....
Banten merupakan provinsi yang baru lahir pada tahun 2000 hasil pecahan dari Provinsi Jawa Barat. Sebagai provinsi yang baru terbentuk, tentu saja kebudayaannya merupakan hasil dari adaptasi kebudayaan Jawa Barat. Selain itu, budaya Banten pun juga dipengaruhi oleh daerah lain, seperti Sumatra. Hal ini dikarenakan, Banten merupakan sebuah kota pelabuhan yang sangat maju pada zaman dahulu sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran, asimilasi, dan akulturasi budaya. Baju tradisional Banten juga merupakan hasil adaptasi dari daerah lain, terutama Jawa Barat. Hal ini dapat diketahui dari motif dan corak dari pakaian adat Banten yang memiliki banyak kemiripan dengan Jawa Barat (Suku Sunda). Secara umum, busana adat Banten terbagi menjadi tiga berdasarkan fungsinya. Diantaranya adalah pakaian adat pengantin, baju pangsi, dan pakaian adat Baduy (salah satu suku yang mendiami wilayah Banten). Berikut ini penjelasannya: 1. Pakaian Adat P...
Masyarakat Tionghua yang sudah bergenerasi-generasi di Tangerang Kota sering disebut dengan panggilan Ciben yang memiliki kepanjangan Cina Benteng. Cina Benteng memiliki tradisi dan budaya yang merupakan gabungan dari tradisi Cina dan juga tradisi setempat, tradisi Betawi. Karena itu banyak budaya Ciben yang terlihat seperti campuran. Salah satunya adalah pakaian adatnya. Pakaian adat Ciben untuk pria berupa baju koko hitam dan celana panjang, juga di sertai topi yang menyerupai caping. Sedangkan untuk perempuan memiliki nama hwa kun (dari bahasa hokkien). Hwa kun merupakan blus, bawahan lengkap, hiasan kepala dan tirai penutup wajah. Selain Hwa Kun, Kebaya Encim juga sering digunakan oleh perempuan Ciben. OSKMITB2018
Sebelumnya, papeda memang bukan berasal dari banten, tetapi dari papua. Namun ada makanan yang sangat sering saya lihat di sini yaitu ciker papeda. Apakah itu? Ciker papeda merupakan campuran aci,telur,sambal, dll yang di masak sangat cepat sehingga bisa langsung di makan saat panas-panas. rasanya nikmat dan harganya juga murah, banyak sekali yang berjualan ciker papeda di depan sekolah dasar, sekolah menengah pertama (Kalau SMA saya lihat sih sudah tidak ada) Saat SMP saya sering sekali membeli jajanan ini. Bagaimana dengan bentuknya? ciker papeda berbentuk gulungan dan ditusuk oleh stik sehingga bisa dibawa kemana-mana, praktis dan mudah dibuang. Bagaimana kira-kira cara membuatnya? berikut caranya. Panaskan wajan khusus dengan lengkungan yang tidak terlalu curam Beri minyak ke wajan secukupnya Ceplok telor sesuai selera setelah itu tuangkan aci nya (campuran aci dengan hal lain, rahasia penjual) Tunggu sebentar sampai kering beri garam dan la...
Festival Perahu Naga di Cisadane, Tangerang, Banten. Festival ini diikuti peserta dari seluruh Banten. Awalnya, festival ini merupakan perayaan etnis Tionghoa.Tapi kini telah berubah menjadi ajang bagi semua kalangan, tanpa memandang etnis dan agama. Bahkan dijadikan sebagai salah satu penarik wisatawan lokal. Penyelenggaraan awal, hanya sebuah lomba perahu naga, tapi sekarang sudah dibarengi dengan pertunjukan seni lintas etnis. Penyelenggaraan Festival Cisadane, selain menarik wisatawan, dan memelihara budaya leluhur, juga menjaga lingkungan sungai, serta memberdayakan usaha kecil dan menengah. Penyelenggaraan ini berlangsung dari 22 Juli sampai 29 Juli 2017. Lomba perahu naga asalnya dari Tiongkok, bertepatan dengan perayaan Peh Cun atau Festival Bakcang. #NirmalaPembangun Bangsa #OSKMITB2018 #BudayakanMengarsipBudaya
Terlokasi di Desa Cidaresi,Pandeglang,Banten terdapat sebuah batu yang disebut Batu tumbung ,Batu tumbung sendiri berarti kemaluan wanita yang dianggap sebagai simbol kesuburan dan kesucian oleh penduduk setempat. Batu tumbung memiliki banyak ukiran diatasnya yang berbentuk segitiga dengan lubang" yang juga berjumlah sama dengan jumlah gunung yang meletus di saat itu. Batu tumbung menceritakan tentang sebuah kerajaan yang mengalami konflik di antara anggota keluarga.Konon dahulu seorang pangeran bernama Pangeran Makukuhan dan Prabu Dewaesa.Sang Prabu ingin sang pangeran untuk menggantikan posisi Prabu sebagai Adipati sementara Prabu lengser keprabon untuk menjadi raja kerajaan itu.Sang Pangeran menolak dan mencari cara agar Prabu tidak menjadi raja.Hal tersebut membuat Prabu marah. Prabu lalu bermoksa/membebaskan ikatan dunianya di atas gunung krakatau menyebabkan jatuhnya meteor dan meletusnya gunung".Letusan-Letusan tersebut menyebabkan terpisahnya daratan jawa dan s...
Suku Badui tak jarang kita temui di wilayah Banten. Biasanya mereka berpakaian hitam dan berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Mereka menyebut diri mereka Urang Kanekes atau Orang Kanekes yang mengacu pada nama wilayah mereka “Kanekes”. Bermukim di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Banten, populasi Urang Kanekes berjumlah sebesar 26.000 jiwa. Mereka hidup dengan mengisolasi diri dari pengaruh dunia luar dan menjaga cara hidup tradisional mereka. Suku yang termasuk dari etnis Sunda ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Badui Luar dan Badui Dalam. Suku Badui Luar lebih membuka dirinya terhadap pengaruh dari luar. Mereka sudah mengenal teknologi berupa barang elektronik, berpakaian lebih modern, dan beberapa sudah memeluk agama Islam. Masyarakat Badui Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Sementara itu, Orang Kanekes Dalam adalah mereka yang masih sangat memegang adat istiadat dari nenek moyang m...
keceprek merupakan makanan khas daerah pandeglang yang berasal dari tumbuhan melinjo atau dalam bahasa sunda disebut tangkil. Makanan ini biasanya dijadikan camilan saat lebaran bisa juga dibawa sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara. Berikut adalah tata cara pembuatan keceprek : melinjo dikupas kemudian melinjo yang sudah dikupas disangrai menggunakan pasir setelah matang kulit melinjo tersebut dibersihkan setelah itu, melinjo langsung ditumbuk/digeprek hingga pipih namun tidak setipis emping lalu melinjo yang sudah pipih diasapkan diatas bara api terakhir melinjo tersebut digoreng jika sudah cukup matang bisa diangkat dan tiriskan. keceprekpun siap dihidangkan. untuk rasa bisa disesuaikan dengan selera dengan menambahkan rasa asin, pedas ataupun manis. sekian. OSKMITB2018