|
|
|
|
Menawannya Busana Tradisional Banten Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16618166_Jehant Fatra Hadi. |
Banten merupakan provinsi yang baru lahir pada tahun 2000 hasil pecahan dari Provinsi Jawa Barat. Sebagai provinsi yang baru terbentuk, tentu saja kebudayaannya merupakan hasil dari adaptasi kebudayaan Jawa Barat. Selain itu, budaya Banten pun juga dipengaruhi oleh daerah lain, seperti Sumatra. Hal ini dikarenakan, Banten merupakan sebuah kota pelabuhan yang sangat maju pada zaman dahulu sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran, asimilasi, dan akulturasi budaya.
Baju tradisional Banten juga merupakan hasil adaptasi dari daerah lain, terutama Jawa Barat. Hal ini dapat diketahui dari motif dan corak dari pakaian adat Banten yang memiliki banyak kemiripan dengan Jawa Barat (Suku Sunda). Secara umum, busana adat Banten terbagi menjadi tiga berdasarkan fungsinya. Diantaranya adalah pakaian adat pengantin, baju pangsi, dan pakaian adat Baduy (salah satu suku yang mendiami wilayah Banten). Berikut ini penjelasannya:
1. Pakaian Adat Pengantin
Pakaian ini merupakan pakaian yang khusus dipakai oleh mempelai pria dan wanita pada acara-acara pernikahan. Dilihat dari desain, corak, dan atribut yang dipakai, busana pengantin ini sangat mirip dengan busana pengantin dari Jawa Barat. Secara umum, mempelai pria menggunakan atasan berupa baju koko dengan kerah, bawahan berupa kain batik khas Banten, sabuk dari kain batik dengan motif yang sama dengan bawahan, selop, penutup kepala, dan sebilah parang/golok/keris.
Mempelai wanita biasanya akan menggunakan atasan berupa kebaya, bawahan berupa kain batik, selendang yang disampirkan dibahu, kembang goyang berwarna keemasan, dan rangkaian bunga melati yang diselipkan pada sanggul.
2. Baju pangsi
Tak hanya Jawa Barat saja yang mengenal baju pangsi, namun Banten pun juga memakai baju ini yang dipadupadankan dengan celana komprang. Biasanya baju ini dikenakan untuk latihan silat tradisional Banten dan Debus.
3. Pakaian Adat Baduy
Suku Baduy seringkali dianggap sebagai suku utama Banten. Suku ini sekarang terbagi menjadi dua berdasarkan penerimaan mereka terhadap dunia luar, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Perbedaan pun muncul diantara mereka, baik dalam kebiasaan, dan termasuk busananya.
a. Pakaian Baduy Dalam
Suku Baduy Dalam adalah suku yang sangat memegang teguh adat dan aturan yang berlaku sejak zaman nenek moyang mereka sehingga mereka cenderung menolak pengaruh-pengaruh dari dunia luar. Suku ini biasanya memakai baju putih polos yang dinamakan "Jamang Sangsang" karena baju ini disangsangkan atau digantung di badan kita. Baju ini tidak memiliki kancing, kerah, dan kantong serta hanya ada lubang untuk lengan dan leher. Baju ini pun dijahit dengan tangan dan menggunakan bahan berupa pintalan kapas asli yang didapat langsung di hutan. Sebagai bawahannya, mereka menggunakan sarung hitam atau biru tua yang dililit dibagian pinggang. Selain itu, mereka juga memakai ikat kepala dari kain putih sebagai pembatas rambut yang biasanya terurai panjang.
b. Pakaian Baduy Luar
Suku Baduy Luar adalah suku yang cenderung terbuka terhadap kemajuan dunia luar sehingga bersifat lebih dinamis, baik dalam sikap dan busananya. Mereka biasanya memakai baju serba hitam yang sering disebut baju kampret (kelelawar). Pada busana ini pun dapat ditemukan jahitan mesin, kancing, dan kantong. Bahannya pun tak harus dari kapas asli. Mereka juga biasanya memakai ikat kepala bercorak batik yang berwarna biru tua.
sumber: https://www.kamerabudaya.com/2017/10/inilah-3-pakaian-adat-dari-provinsi-banten.html
http://bundahega.blogspot.com/2013/07/pakaian-adat-suku-baduy.html
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |