Anak
459 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Engku Kapalo Batu Kambing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Negeri Batu Kambing terletak beberapa kilometer di sebelah Utara negeri Lubik Basung, di dalam daerah Kabupaten Agam.Pada masa penjajahan Belanda, negeri ini belumlah maju, penduduknya masih bodoh dan belum beberapa orang yang bisa menulis serta membaca. Disamping kebodohan yang menimpa penduduk kampung ini, merekapun msikin karena hidup mereka hanya bertani dan menakik gatah di ladang. Negeri Batu Kambing di kala itu diperintahi oleh seorang engkau Kapalo yang sangat kejam terhadap rakyat. Segala tindak tanduknya ditujukannya semata-mata hendak meniliat pada induk semangnya. Tidaklah bisa disangkal lagi bilamana ada perintah dari atasannya berupa rodi dan blasten yang segera pula dilaksanakannya terhadap penduduk. Tidaklah pernah ia berusaha hendak menolong penduduk terlepas dari kesengsaraan serta kemiskinan. Ia tidak pernah berfikir untuk hal-hal yang demikian. Yang difikirkannya setiap hari bagaimana ia beserta anak dan isterinya bisa senang dan tidak diperhentikan jadi peng...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Gadih Basanai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita ini terjadi di daerah Batang Kapas diwaktu zaman dulunya. Ada orang beranggapan cerita ini mitos dan ada juga beranggapan cerita ini memang benar-benar terjadi, dibuktikan adanya kuburan Gadih Basanai di Gunung Ledang. Cerita ini menceritakan percintaan yang gagal dan diakhiri dengan kematian Gadih Basanai bersama tuangannya Aliamat. Gadih Basanai anak tunggal dari orang tuanya, setelah berumur 17 tahun orang tuanya meninggal dunia. Sejak itu dia menumang tinggal di rumah mamaknya Sutan Basyarudin. Mamaknya ini mempunyai anak tunggal laki-laki bersama Aliamat. Kedua insan ini terjadilah percintaan dan langsung dipertuangkan oleh mamaknya. Aliamat sebelum kawin pergi bertapa di gunug Ledang. Hasil dari pertapaannya, berupa benda-benda yang mujizat seperti minyak dalam botol, cdrmin sebuah dan sisir sebuah. Ketiga benda-benda ini tidak boleh dipakai oleh Gadih Basanai, bila dipakai berbahaya atau bisa berakibatkan maut. Aliamat minta izin pada mandenya akan pergi merant...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Nan Gombang Pituanan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita ini merupakan cerita yang populer di daerah Pesisir Selatan. Ada orang yang berangapan bahwa cerita ini memang terjadi di daerah Pesisir Selatan. Ada juga orang yang beranggapan bahwa cerita ini termasuk mitos/dongeng, tidak masuk di akal manusia, sebab manusia meninggal tidak dikuburkan, diletakkan saja dianjung peranginan rumah gadang. Dan arwahnya tetap hidup dan menjelma kepada anaknya, Sutan Lembak Tuah dan Sutan Pengaduan. Secara ringkas kami kemukakan di sini, jalan cerita Nan Gombang Pituanan. Nan Gombang di sini dianggap orang keramat dan begitu pula orang tuanya. Nan Gombang tidak dimakan peluru, tahan besi tahan ilmu bathin, pandai berperang. Peluru tiba ditubuhnya berobah menjadi panau, tahan pedang jenawi, pandai pencak silat dan sebagainya. Nan Gombang memerintah sebagai raja di daerah Batang Kapas yang bernama Taluek Sunyi Air Batu. Lawannya yang terkuat Rajo Unge Layang berkuasa di daerah Carocok Tarusan yang bernama waktu itu Kualo Gadueng Intan. Nan Gomb...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Kisah Bujang Jibun
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita ini terjadi di negeri Surantih daerah Pesisir Selatan. Cerita ini populer di daerah Surantih, sampai saat ini. Cerita ini bertenden, Anak Durhaka terhadap mandenya. Jalan cerita ini membahayakan kehidupan orang yang suka berjudi menyabung ayam. Ayah Bujang Jibun adalah seorang pemain besar atau jago main. Bujang Jibun sewaktu kecilnya dibuaikan oleh mandenya di ruangan rumah, agar bujang Jibun tertidur, mandenya pergi ke dapur untuk memasak dan sementara itu ayahnya pulang dari gelanggang dengan membawa seekor ayam. Sesampainya ayah Bujang Jibun di rumah, langsung dipanggilnya mande Bujang Jibun, dengan menyampaikan kata pada mande Bujang Jibun. Tidaklah dapat uang dengan cara berlagu saja, langsung mande Bujang Jibun menjawab dengan perkataan meminta maaf pada ayah Bujang Jibun, sambil menyusun jari nan sepulih, lalu ayah Bujang Jibun berkata: Itu sudah jelas memang banca juga yang berair. Air gelanggang  jangan sampai lama tinggal, saya akan pergi menyabung aya...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Bujang Lengong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita Bujang Lengong di Painan merupakan cerita mitos yang populer, di kalangan masyarakat di Painan. Cerita ini bertemakan Anak Durhaka terhadap orang tuanya. Hampir sama dengan cerita Malin Kundang. Jalan ceritanya pun hampir sama, yang berlainan tempat kejadiannya. Banyak pula orang beranggapan, bahwa cerita Bujang Lengong ini, memang benar-benar terjadi, karena ada sampai sekarang pencalangnya jadi batu dan kain muatan pencalang tersebut juga menjadi batu, yang sekarang bernama batu kodi. Batu yang berlipat-lipat, seperti lipatan kain berkodi, yang terletak di tepi pantai. Sedangkan pencalangnya agak jauh ke tengah sedikit. Waktu pasang surut, pencalang ini kelihatan dari tepi pantai, dan di dalamnya ada sebahagian badan Bujang Lengong yang telah menjadi batu. Di zaman dahulu, ada berkepala, sekarang tidak ada lagi, tanggal dihempas oleh ombak. Bujang Lengong adalah anak tunggal dari orang tuanya. Ayahnya sudah lama meninggal dunia, ketika dia masih kecil. Sejak itu dia dia...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Batu Menangis Asal Sumatera Barat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Tersebutlah cerita Batu Menengis di sebuah kampung di pinggiran danau Minanjau. Kampung itu bernama Bayur. Dan batu yang akan diceritakan itu terletak di sebelah kiri jalan ke Lubuk Basung menjelang negeri Koto Baru. Dahulu kala kampung ini didiami oleh penduduk yang kerjanya bertani menangkap ikan ke danau. Penduduk yang berjiwa gotong-royong ini bisa mendirikan rumah-rumah besar yang bergonjong dan di antaranya ada yang bernama rumah gadang Gajah Maharam. Rumah-rumah yang didirikan oleh penduduk ini sangatlah rapatnya, sehingga atap rumah yang satu dengan yang lain hampir bersambungan. Pada suatu hari terjadilah kebakaran yang sangat banyak memusnahkan rumah-rumah penduduk itu. Hampir seluruh kampung itu habis dilanda api. Penduduk kampung banyak yang jatuh melarat karena tidak bisa menyelamatkan harta benda. Dan bahkan padi di lumpung pun turut terbakar. Dengan kejadian yang menakutkan ini banyaklah penduduk kampung berniat kembali mendirikan rumahnya di tempat-tempat...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Si Lebai Plin Plan Yang Malang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Dahulu, hiduplah seorang guru agama yang tinggal di tepian sungai di daerah Sumatera Barat. Lebai, begitulah namanya. Karena profesinya itu, ia sangat dikenal di seluruh kampung yang berada di hulu sampai hilir sungai tersebut. Suatu hari, Lebai mendapatkan sebuah undangan pesta pernikahan anak salah seorang kenalannya yang berada di hulu sungai. Ia pun membaca isi undangan tersebut satu-persatu. Tidak berapa lama, datanglah tetangganya. "Pak Lebai, besok sore ada undangan pernikahan salah seorang anak didik Bapak Lebai. Rumahnya ada di hilir sungai. Ia berpesan agar Pak Lebai bisa hadir di acaranya tersebut," ucap salah seorang tetangganya. "Baiklah. Jika aku tidak berhalangan, aku akan datang," jawab Pak Lebai. Tetangga itu pun pergi setelah menyampaikan pesan. Tapi, Pak Lebai teringat akan undangan yang ia dapatkan sebelumnya. Ternyata, kedua undangan tersebut waktunya bersamaan. Hanya, rumah kedua undangan berjauhan. Undangan pertama letaknya ada di hulu sungai, seda...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Museum Mande Rubiah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Museum Mande Rubiah Alamat  : Kampung Lubuk Sitepung, Nagari Lunang Kec. Lunang Silaut, Kab. Pesisir Selatan Museum Mande Rubiah atau yang lebih dikenal dengan Rumah Gadang Mande Rubiah, berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka peninggalan Bundo Kanduang (konon di Lunang berganti nama dengan Mande Rubiah) dan benda-benda peninggalan keturunan atau pewarisnya. Sejarah berdirinya museum ini tidak terlepas dari sejarah hijrahnya Bundo Kanduang berserta keluarganya serta pengikutnya sekitar tahun 1520 M dari Pagarruyung ke Lunang. Ratusan tahun keberadaan rumah dan penghuninya ini sengaja disembunyikan untuk memegang amanah yang mereka terima dan harus dirahasiakan secara turun temurun. Barulah sekitar tahun 70an, mulai terbetik berita bahwa di Lunang masih ada keturunan dari Kerajaan Pagarruyung yang disertai dengan peninggalan-peninggalan kerajaan serta terdapat pula makam Bundo Kanduang, dan Tuanku, Puti Bungsu, Cindua Mato dan pengikutnya. Setelah m...

avatar
Roro
Gambar Entri
Benteng Fort de Cock
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Benteng ini terletak di kota bukit tinggi. Zaman dulu juga bukittinggi di kenal dengan sebutan fort den cock. Benteng ini didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer di atas Bukit Jirek Negeri, Bukit Tinggi. Sebagai antisipasi terhadap serangan rakyat pada masa perang paderi. Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih menjadi saksi bisu angkuhnya penjajahan Belanda pada saat itu untuk berkuasa atas Minangkabau dan sisa-sisa keangkuhannya masih tersirat dalam bangunan setinggi 20 meter dengan warna cat putih dan hijau ini. Saat ini, Kawasan sekitar benteng sudah diubah oleh pemerintah Bukittinggi menjadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak.Benteng ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukittinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang.

avatar
Roro