bendrong Lesung adalah kesenian tradisional yang menggunakan lesung dan alu sebagai property pertunjukannya. Lesung dan alu yaitu alat penumbuk padi tradisional yang terbuat dari kayu. Kesenian ini merupakan salah satu kesenian tradisional dari daerah Cilegon, Banten . Kesenian bedrong lesung ini menggambarkan tentang kegembiraan dan suka cita masyarakat dalam menyambut musim panen mereka. Asal Mula Bendrong Lesung Kesenian berong lesung ini tumbuh dan berkembang secara turun-temurun di daerah Cilegon, Banten. Pada mulanya, kesenian ini merupakan sebuah tradisi masyarakat setempat untuk menyambut datangnya musim panen. Mereka membuat pertunjukan Bendrong Lesung sebagai wujud kegembiran dan rasa mereka terhadap hasil panen yang mereka dapatkan. Tradisi tersebut masih terus berlanjut hingga sekarang, bahkan tidak hanya menjadi bagian dari musim panen saja, kesenian Bendrong Lesung ini menjadi salah satu kesenian khas dari kota Cilegon, Banten...
Dogdog Lojor adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari daerah Banten selatan. Alat musik satu ini memiliki bentuk seperti bedug , hanya saja memiliki bentuk yang lebih kecil dan memanjang. Dogdog Lojor ini biasanya digunakan untuk mengiringi berbagai acara adat seperti seren taun, ruwatan dan lain-lain. Asal Mula Dogdog Lojor Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Dogdog Lojor ini muncul pertama kali dan berkembang di Kabupaten Lebak, Daerah Banten Selatan . Di sana alat musik ini menjadi salah satu pengiring dan bagian dari ritual adat masyarakat setempat seperti seren taun atau ruwatan . Bagi masyarakat Banten khususnya masyarakat baduy , alat musik Dogdog Lojor ini memiliki peran penting dan dianggap sebagai salah satu pusaka kesenian yang mengandung nilai-nilai magis dan sejarah di dalamya. Alat musik ini dinamakan Dogdog Lojor karena apabila ditabuh akan berbunyi “ dog..dog..dog ”. Se...
"Jereh Bu Guru" atau yang artinya (kata bu guru) merupakan sebuah lagu yang berasal daerah Banten, lagu yang di ciptakan oleh A.Syahri Aliman berisi muatan nilai moral yang sangat baik. Dimana seorang anak atau siswa yang dinasehati oleh ibu gurunya untuk berprilaku baik dan santun, ini juga merupakan gambaran dari masyarakat Banten yang terkenal dengan nuansa agamisnya. Disaat masyarakat Banten sepi dengan alunan musik dengan bahasa asli Banten, "Jereh Bu Guru" menjadi penghilang dahaga atas kurangnya lagu asli daerah Banten. Lagu "Jereh Bu Guru" dapat dikatakan fenomenal karena dapat dengan mudah diterima oleh telinga masyarakat Banten, apalagi dengan nilai moral dari lagu tersebu t. A.Syahri Aliman yang juga salah satu guru seni di SMAN 2 kota Serang ini dapat di katakan musisi yang sangat menjunjung tinggi bahasa asli Banten, yang membuat karya-karya ciptaannya dapat dengan mudah di terima oleh Wong B...
Alkisah hiduplah seorang pengembara bernama Raden Budog. Ia dipercaya berasal dari Laut Selatan. Suatu ketika Raden Budog bermimpi bertemu dengan seorang gadis. Sangat cantik wajah gadis itu. Raden Budog sangat terpesona dan langsung jatuh hati. Ia lalu memutuskan untuk kembali mengembara untuk mencari keberadaan si gadis berwajah sangat jelita itu. Dengan menunggangi kuda kesayangannya, Raden Budog menuju arah utara. Anjing miliknya turut pula menemani kepergiannya. Mereka terus menuju arah utara hingga tiba di Gunung Walang. Di tempat itu pelana Raden Budog robek hingga ia tidak lagi menunggung kuda. Raden Budog menuntun kudanya dan anjingnya tetap setia menemani pengembaraan Raden Budog. Mereka akhirnya tiba di pantai Cawar. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, Raden Budog berniat mandi di pantai yang indah itu. Setelah puas mandi dan membersihkan dirinya, Raden Budog berniat melanjutkan perjalanannya kembali. Diajaknya kuda dan anjingnya itu untuk ke...
Sultan Hasanudin Banten atau yang bernama lengkap Sultan Maulana Hasanuddin memiliki peran penting menyebarkan agama Islam di Banten. Ia pendiri kesultanan Banten, sekaligus menjadi penguasa pertama kerajaan islam di Banten . Sultan Hasanudin adalah putra kedua dari Nyi Kawunganten, putri dari Prabu Surasowan yang saat itu menjabat sebagai bupati Banten dan Syaikh Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan sebutan sunan gunung jati, salah satu dari walisongo. Sejak kecil Sultan Hasanudin telah diberi gelar Pangeran Sabakingking atau Seda Kikin oleh kakeknya, Prabu Surasowan. Begitu sang prabu wafat, kedudukannya diwariskan pada putranya yang bernama Arya Surajaya atau Prabu Pucuk Umun yang kemudian memerintah di wilayah Banten Girang, di bawah kekuasaan kerajaan Pajajaran. Pada masa itu agama yang diakui secara resmi masihlah hindu. Sementara itu, Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon untuk menduduki posisi bupati Cirebon menggantikan pangeran Cakra...
Menilik sejarah Suku Baduy tentunya tidak terlepas dari asal-usul masyarakat etnis itu sendiri. Suku Baduy atau Badui, dan biasa juga menyebut masyarakatnya sebagai “urang Kanekes” disinyalir merupakan sebutan yang mengacu pada nama wilayah atau tempat asal mereka, yaitu Kanekes. Menurut pendapat lain, sebutan “Baduy” merupakan sebutan masyarakat luar untuk menyebut etnis tersebut yang diawali dari sebutan para peneliti Belanda untuk menamakan masyarakat nomaden (masyarakat yang hidup berpindah-pindah) di sekitaran gunung dan sungai Baduy yang terletak di bagian utara wilayah Kanekes. Suku Baduy termasuk ke dalam etnis Sunda yang tinggal di Kabupaten Lebak Banten . Hingga saat ini sebagian besar masyarakatnya, terutama yang terdapat di pedalaman Baduy, masih sangat menutup diri dari dunia luar serta memegang kuat nilai adat-istiadat secara turun-temurun. Asal-usul Suku Baduy Secara garis besar, ada tiga pendapat berbeda...
Sultan Ageng Tirtayasa yang ketika kecil ber-nama Abdul Fatah lahir pada tahun 1631. Ketika beliau baru lahir, kerajaan Banten diperintah oleh Pangeran MANGKUBUMI. Dalam memerintah kerajaan Banten, Pangeran Mangkubumi banyak melakukan kerjasama dengan VOC yang dikendalikan oleh penjajah Belanda. Tetapi setelah Abdul Fatah naik tahta pada tahun 1661 dan bergelar Sultan Ageng Tirtayasa, suasana kerajaan berubah seratus delapan puluh derajat. Jika raja sebelumnya melakukan kerjasama dalam banyak hal dengan VOC, Sultan Ageng Tirtayasa adalah sebaliknya. Sultan Ageng Tirtayasa tidak suka sama sekali dengan sikap bangsa Belanda yang bersikap sebagai bangsa penjajah bagi kerajaan Banten. Sebagai bukti nyata bahwa Sultan Ageng Tirtayasa tidak suka de-ngan tingkah laku bangsa Belanda sebagai bangsa penjajah, dengan cara bergerilya Sultan Ageng Tirtayasa melakukan penyerangan-penyerangan terhadap VOC dan benteng-benteng Belanda di mana berada. Penyerang-an-penyerangan bergerilya...
Menceritakan tentang Ki Agung Ireng yang memimpin warga untuk pindah ke pinggir danau karena terjadi letusan gunung. Tetapi lama-kelamaan danau tersebut meluap dan menengelamkan desa, dan tumbuhlah bunga teratai putih yang harum di atasnya
Memangut adalah masakan khas banten dengan bahan dasar berupa daging. Sekilas memangut sama seperti rendang yang berasal dari padang, yang membedakan adalah memangut tidak menggunakan santan pada masakannya tetapi menggunakan air asam. Bahan-Bahan : · 500 gr daging sapi tetelan atau daging sup · 2 lembar daun salam · 1 batang serai bagian putihnya, potong jadi 2, memarkan · 1 cm lengkuas, iris tipis atau memarkan · 1 sdt asam (dilarutkan dengan 2 sdm air) · 250 ml air panas · 1 sdt gula · minyak goreng untuk menumis...