gotong royong
423 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Alat musik Angklung : alat musik dari Jawa Barat yang mengajarkan kita arti Kerja Sama @DaftarSB19
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Angklung adalah  alat musik  multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat  Sunda  di  Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari  bambu , dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia  ( The Intangible Heritage ) oleh UNESCO. Penetapan alat musik angklung ini menyusul Wayang, Keris, dan Batik yang telah terlebih dulu ditetapkan sebagai  warisan budaya dunia &nbs...

avatar
Rafly Kristantra
Gambar Entri
Konstruksi dan Material/Simbolisme Rumoh Aceh #DaftarSB19
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Rumoh Aceh ini merupakan rumah adat tradisional Aceh yang dibuat besar karena mempunyai fungsi sosial sebagai tempat berkomunikasi, bermufakat tempat mengadakan kenduri, peresmian pernikahan, khitanan dan sebagainya (Saleh., 1970). Rumah ini masih ada beberapa di sekitar masyarakat sekarang. Tetapi bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan rumah yang di buat pada saat kejayaan Aceh dulu. Selain itu seni ukir yang terdapat disini sudah mulai kurang diperhatikan. Konstruksi dan Simbolisme Rumoh Aceh Dalam membangun Rumoh Aceh ini diperlukan jenis kayu tertentu yang ditemukan di dalam hutan belantara. Kayu-kayu tertentu ini harus yang umur kayunya diperkirakan telah cukup tua, lurus serta dapat berdiri dengan tegak. Penebangan kayu ini dilakukan oleh penebang kayu yang mempunyai pengetahuan tentang perjalanan bulan. Karena menebang kayu sudah ada waktu yang ditentukan yaitu tidak boleh saat waktu air pasang. Jika saat terjadi air pasang maka kayu-kayu yang sudah d...

avatar
Trixila Putri Anindya
Gambar Entri
Batik Singa Barong Cirebon
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

Batik Singa Barong dari Cirebon memiliki makna berdasarkan nama dan sejarahnya singa barong merupakan sejenis binatang mitologis atau ajaib karena dalam budaya Jawa maupun Bali kata “barong” memiliki arti ajaib. Keajaiban wujud singa tersebut dapat dilihat dari berbagai unsur yang merupakan penggabungan antara singa atau macan (tubuh, kaki, mata), garuda (bersayap), gajah (berbelalai), dan naga (mulut menyeringai dengan lidah yang menjulur). Dalam hal ini Singa Barong terbentuk dari penggabungan keempat jenis binatang yang berdasar pada makna kekuatan atau keperkasaan. Hal ini dipertegas dengan belalai yang melingkarkan belalainya ke atas keningnya dengan “memegang” senjata trisula (3 mata-tombak, terdapat di kedua bagian ujung depan dan belakang), yang menambahkan ekspresi atas kekuatan dan pengaruhnya. Jika dimaknai dari sisi budayawan kontemporer yaitu lebih kepada pendekatan alam: api (singa), angin (sayap), bumi (gajah), serta air (naga). Terlepas dari...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Mengawah
Ritual Ritual
Kalimantan Selatan

Tidak semua tradisi kearifan lokal tersebut menghilang, masih tersisa proses gotong royong menyiapkan masakan, masak bersama hingga yang masih ada adalah budaya "mengawah" atau memasak di sebuah wajan berukuran besar. Mengawah bukan hanya dilaksanakan di acara resepsi pernikahan, namun bisa juga dilaksanakan pada acara lainnya, seperti selamatan, maulid nabi, acara budaya, mengumpulkan orang banyak, dan lain sebagainya, yang dalam prosesnya mengundang orang banyak untuk makan bersama. Uniknya, proses mengawah di acara resepsi pernikahan dilaksanakan subuh dini hari, mulai pukul 02.00 WITA, bahkan hingga pagi jam 08.00 WITA, tergantung kebutuhan. Dari lima kawah bahkan lebih dalam memasak nasi, yang dilakukan oleh kaum laki-laki yang mahir menggunakannya, karena jika tidak terlatih dan tidak tahu cara memasaknya, nasi akan mentah, atau bahkan jadi bubur. Setelah itu proses memasak sayur mayur dan lauk yang juga menggunakan kawah, khususnya bagi tuan rumah yang masih m...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Lampu Colok Bengkalis
Ritual Ritual
Riau

Lampu colok merupakan sebuah tradisi masyarakat Bengkalis turun temurun. Lampu colok ini biasanya dipasang serentak tiap-tiap 27 Ramadan atau sering disebut malam 7 likur jelang hari raya Idul Fitri. Lampu colok memiliki arti tersendiri bagi warga Bengkalis. Dahulunya, lampu colok merupakan sarana penerang jalan bagi warga yang ingin membayar Fitrah tiap malam 27 Ramadan ke rumah masyarakat atau Pak Lebai. Kala itu, infrastruktur di Bengkalis tidak sepesat saat ini. Jalan-jalan masih berbentuk lorong diselimuti semak kiri kanan. Lampu coloklah penerang jalan, penghindar bahaya terhadap warga membayar zakat fitrah.   Lampu Colok, ketika itu tidak berbentuk atau terbuat dari kaleng bekas. Colok terbuat dari bambu atau buluh, namanya waktu itu disebut dengan obor. Kemajuan Tradisi Colok saat ini sudah sangat luar biasa. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya menggelar Festival Colok agar pelestarian lampu tetap terjaga.   Lampu col...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Gemohing
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

     Gemohing merupakan budaya tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Lamaholot dan Titen Hena selama ratusan tahun. Gemohing membantu masyarakat mengatasi kesulitan pekerjaan. Mereka bekerja sambil berpantun dan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Di kalangan masyarakat Lamaholot yang meliputi warga Flores Timur daratan, Pulau Adonara, Solor, Lembata, dan Pulau Alor-Pantar, gotong royong tradisional ini dilakukan untuk membersihkan ladang, menanam, memanen, dan membangun rumah. Adapun pembangunan kantor desa, sarana sanitasi, air bersih, jalan, jembatan, dan penguburan warga desa masuk kategori bakti desa. Jumlah peserta gemohing antara 10 dan 50 orang. Satu keluarga bisa mengirim 2-5 orang di mana jenis pekerjaan tergantung dari kebutuhan anggota. Sebagai contoh, membersihkan ladang seluas 1-2 hektar tidak mungkin dilakukan sendirian. Namun dengan jumlah anggota gemohing 50 orang, pekerjaan dapat dilakukan dalam sehari.  &nbs...

avatar
Monica91
Gambar Entri
Song Osong Lombhung
Ritual Ritual
Jawa Timur

     Song osong lombhung merupakan istilah gotong royong yang ada di lingkungan masyarakat Madura. Gotong royong dapat terwujud dalam semangat kebersamaan. Gotong royong juga menunjukkan akan adanya kehidupan yang rukun dan damai dalam masyarakat. Kehidupan gotong royong yang masih kental dapat ditemukan pada masyarakat Desa Patereman Madura, Bangkalan. Dalam kehidupan masyarakat ini terdapat berbagai bentuk gotong royong yang meliputi berbagai bidang kehidupan.        Latar belakang munculnya song osong lombhung di Desa Patereman, Madura adalah rasa persaudaraan yang sangat kental, serta tingginya rasa sosial yang ada di lingkungan masyarakat Desa Patereman. Prinsip gotong royong yang ada di Madura adalah tanpa adanya upah, untuk kepentingan pribadi atau bersama. Song osong lombhung dalam masyarakat Desa Patereman dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan yang meliputi empat bidang. Pertama adalah bidang ekonomi dan mata pencaharian, yaitu...

avatar
Monica91
Gambar Entri
Liliuran
Ritual Ritual
Jawa Barat

     Di Gehol atau Jetak sendiri, salah satu tradisi gotong royong adalah liliuran yang dikhususkan untuk membantu salah satu warga dalam menggarap sawah. Tradisi ini merupakan seni saling membantu sesama warga atas dasar ikhlas. Liliuran sendiri tentu sangat membantu, mengingat sebagian besar warga Gehol adalah petani.         Keunikan dari aktivitas budaya tersebut dilihat kontinuitas dalam pelaksanaannya. Jika peserta liliuran adalah sepuluh orang, maka bisa dipastikan dalam waktu tertentu – biasanya dalam masa tanam – kesepuluh orang tersebut akan berkeliling ke ladang atau sawah mereka. Jika hari Senin kesepuluh orang tersebut menggarap sawah si A, maka sembilan hari kemudian mereka akan menggilir sawah masing-masing. Kontinuitas dalam waktu berdekatan memang sangat unik dan menguntungkan. Dengan demikian, masa tanam serta masa panen sawah atau ladang mereka akan terhitung serentak. Senada dengan masa tanam, masa panen...

avatar
Monica91
Gambar Entri
Batik Motif Gula Sakojor
Motif Kain Motif Kain
Banten

Unsur-Unsur Motif : 1. Tenun Baduy 2. Buah Aren 3. Bambu 4. Gula Aren Filosofi Motif Batik Gula Sakojor : Melambangkan sifat kegotongroyongan dalam ikatan kekeluargaan yang saling melindungi dan saling menjaga. https://multatulifm.lebakkab.go.id/2017/10/16/12-motif-batik-lebak-dan-filosofinya/

avatar
Nicky Ria Azizman