Sensasi rasa segar-gurih dalam balutan ayam goreng tepung renyah. Kriuk! Bahan: 50 ml air 12 buah sayap ayam 5 siung bawang putih, haluskan ½ buah jeruk lemon, ambil airnya 1 sdt garam Tepung, aduk rata: 500 g tepung terigu serbaguna 1 sdt soda kue 1 sdt bawang putih bubuk 1 sdt cabai bubuk ¼ sdt merica putih bubuk Taburan: 5 sdm kulit lemon parut 1 sdt bawang putih bubuk Pelengkap: Saus tartar, siap pakai Cara Membuat: 1. Ambil 50 g campuran tepung, tambahkan air. Aduk rata, sisihkan. 2. Campur sayap ayam dengan bawang putih, air jeruk, dan garam. Simpan di lemari es hingga bumbu meresap (± 30 menit), keluarkan. 3. Gulingkan sayap ayam ke dalam campuran tepung, angkat. Gulingkan ke dalam campuran tepung-air, angkat. Gulingkan kembali ke dalam campuran tepung, angkat.&nbs...
Bahan-bahan secukupnya Daun pepaya secukupnya Bawang lengkio 1/4 kg Tauge 1/2 kelapa parut jangan terlalu tua Bumbu halus: 6 bawang merah 4 bawang putih Setengah sdm gula merah Cabai (sesuai selera) 4 butir kemiri Segenggam kencur Setengah bks terasi (me;abc) 1/2 sdt Asam jawa Langkah Rebus daun pepaya sampai empuk, saring, peras, iris2 sisihkan. Jg...
Bahan-bahan 250 gram Udang kupas 1 bh Terong ungu 8 bh Terong mini buat lalap 2 genggam Umbi bawang batak jika mau Cabe rawit Bumbu (dihaluskan) 5 bh Cabe keriting 3 siung Bawang merah Bawang putih 2 siung yg gede 1 butir Kemiri Bahan tambahan secukupnya Gula secukupnya Garam secukupnya Air jika mau Penyedap...
Bahan-bahan 1 ikat lokio 3 buah cabai merah besar 20 buah cabai rawit orange/jablay 4 siung bawang merah 1 buah tomat merah ukuran sedang Secukupnya terasi bakar Secukupnya garam, gula dan kaldu bubuk jamur Secukupnya minyak sayur untuk menumis Langkah Bersihkan lokio dari akar-akarnya, potong-potong, cuci bersih (foto 1). Penampakan lokio saat belum dibersihkan, batang kearah atas ada semburat merah keunguan (foto ke 2, sumber dari indonesiaeats.com). Dan ingat lokio...
Resep Agar-Agar Gambar agar-agar gambar ini biasanya sering muncul di depan sekolah-sekolah di Indonesia, menjadi jajanan jalanan yang disukai oleh anak-anak karena keunikan bentuknya dan rasanya pun manis. Bahan Yang Dibutuhkan : Agar agar yang mempunyai rasa, (contoh: swallow) rasa apa saja bebas, bisa mangga coklat, mangga atau jeruk. kurang lebih 1 bungkus saja. Air bersih secukupnya sesuai kebutuhan atau kurang lebih sebanyak 1.8 liter. Susu kental manis secukupnya atau kurang lebih sebanyak 100 ml. Bisa menggunakan susu putih atau bisa coklat supaya lebih mantap. Gula pasir secukupnya sesuai selera atau kurang lebih sebanyak 4 sendok makan. Cara Membuat Agar Agar Gambar Pertama ambil panci kemudian masukkan air bersama dengan gula pasir, susu kental manis, dan agar agarnya. Aduk semua bahan agar agar milo tadi sampai tercampur rata dan tidak ada gumpalan gumpalan sampai mendidih. Setelah mendidih matikan kompor lalu aduk aduk kembali sebentar. Masukkan...
Bahan-bahan: • Jengkol (250 gr) • Kopi hitam (4 sdm) • Bawang Merah (5 butir) • Bawang putih (3 siung) • Cabai merah keriting (10 buah) • Cabai rawit (10 buah) • Cabai merah besar (3 buah) • Serai (1 batang) • Daun salam (3 lembar) • Kemiri (2 buah) • Asam jawa (2 buah) • Santan cair (100 ml) • Garam secukupnya • Gula merah • Air • Minyak goreng • Penyedap rasa Langkah - langkah: Rebus jengkol dalam panci tertutup bersama kopi hitam, sereh dan daun salam selama 30 menit, kemudian diamkan hingga dingin. Proses ini akan membuat jengkol menjadi empuk Geprek jengkol yang sudah dingin hingga terkelupas kulitnya Siapkan bumbu, blender kasar semua bahan kecuali asam dan selembar daun salam. Setelah itu bersiap untuk memasak bumbu. Masukkan jengkol yang sudah bersih dari kulitnya ke dalam bumbu kemudian tambahkan air dan masak semuanya selama sekitar 15 menit Angkat jengkol, bakar sebentar di atas api atau stone pan yang panas Masukkan jengkol kembali ke dalam bumbu, tambahk...
SILAT BEKSI PETUKANGAN WARISAN BUDAYA TAK BENDA PROVINSI DKI JAKARTA Sejarah Singkat Silat Beksi merupakan penangkal utama saat Gerakan 30 September 1965. Ketika itu, dengan kekuatan Silat Beksi yang dibawa oleh Hadji Godjali bersama murid-muridnya, Haji Hasbullah, Kong Noer, Kong Simin, Mandor Minggu, beserta masyarakat Petukangan dapat menjadi benteng untuk menghadang segala gangguan dan teror membabibuta secara massiv. Warisan Budaya Tak Benda Selanjutnya, perlu diketahui bersama bahwa pada tahun 2015 Lembaga Kebudayaan Betawi telah mengusulkan Silat Beksi sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Provinsi DKI Jakarta. Kita terus berupaya, sedikit demi sedikit untuk terus mengajukan Silat Betawi ditahun berikutnya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi DKI Jakarta. Peranan Silat Beksi Selain itu pula, silat telah banyak mengilhami lahirnya berbagai macam gerak seni tari. Bahkan pada jaman Haji Hasbullah dulu beliau sudah menjadi bintang film yang diperankan oleh Haj...
BUKU SILAT BEKSI PETUKANGAN SEJARAH SINGKAT TRADISI MAENPUKULAN, TOKOH-TOKOH DAN UPAYA PELESTARIANNYA DI PETUKANGAN Asal Usul Silat Beksi DiPetukangan Toponim Daerah Petukangan Nama Petukangan, diyakini berasal dari penyebutan sebuah tempat, dimana para pekerja atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh warga asli. Petukangan berasal dari kata tukang. Imbuhan “pe” dan “an” pada kata tukang, menghasilkan redaksi Petukangan. Redaksi tersebut kemudian merujuk pada pernyataan bahwa di tempat tersebut, terdapat subyek dan aktifitas yang berhubungan dengan pertukangan. Peta Ulujami tahun 1840 (Sumber peta: https://upload.wikimedia.org ) Menurut buku karya Zaenuddin HM, toponimi Petukangan berasal dari aktifitas pertukangan seperti: pembuatan kusen dan mebelserta perkakas berbahan dasar kayu. Pada peta Jakarta di tahun 1943, terdapat dua nama daerah yang disebut Petukangan, pertama, terletak di Ulujami, kedua, ada di daerah yang sekarang letaknya antara Jatinegara dan Pulogad...
Buku Silat Beksi Petukangan Februari 22, 2019 Mandor Minggu Mandor Minggu adalah salah satu murid dari H. Godjali, yang juga meneruskan dan membuka perguruan silat Beksi. Ayah Mandor Minggu bernama Sinan dan ibunya bernama Julia binti Sidi. Tahun kelahiran Mandor Minggu tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sekitar tahun 1890-1900, dimana secara usia, tidak terpaut jauh dari usia M. Nur. Menurut penuturan keluarga, tahun wafatnya sekitar tahun 1970. Hingga saat ini, makamnya tidak diberi nisan dan hanya berupa gundukan tanah pada lahan kecil di tengah pemukiman. Lahan kecil yang digunakan sebagai tempat peristirahatannya yang terakhirnya saat ini, dahulu merupakan halaman rumahnya yang megah dan berarsitektur khas Betawi. Secara fisik, perawakannya tinggi besar dan berkulit putih. Selama hidupnya, menurut narasumber, Mandor Minggu telah memiliki 5 istri, yang bernama Asenah, Juriah, Yani, Mardiah dan satu lagi tidak diketahui namanya. Menurut penuturan, selama hidu...