masyarakat adat
949 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Makanan Cenil
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Cenil  atau  cetil  adalah makanan yang terbuat dari  pati   ketela pohon . Makanan ini bisa dibentuk bulat-bulat kecil atau kotak kemudian diberi warna sesuai selera sebelum direbus. Cenil biasanya disajikan dengan parutan  kelapa  dan ditaburi  gula pasir . Zaman dahulu cenil merupakan makanan alternatif bagi masyarakat pacitan, karena saat itu terjadi kelangkaan bahan baku beras sehingga masyarakat pacitan sehingga masyakat berfikir untuk mengolah sagu menjadi sebuah makanan, saat itu masyarakat behasil membuat sebuah makanan yang di sebut dengan cenil yang artinya menurut masyakat adalah “centil” karena makanan itu berwarna-warni senghingga menggoda para peminat makanan ini. Dalam proses penyajian makanan cenil ini, biasanya dicampur dengan sari kelapa yang diparut, beberapa pisang yang dipotong kecil, dan lontong ketan yang manis. Sedangkan cara makannya adalah dengan diberi parutan kelapa dengan ditabur...

avatar
Vivielvani elvani
Gambar Entri
Makanan Rawon
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

RAWON dikenal masyarakat sebagai makanan khas dari khas Jawa Timur. Hanya saja, makanan serupa juga dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (Surakarta). Makanan Betawi di Jakarta juga ada yang mirip sekali dengan rawon, meski menggunakan ikan, yang dikenal dengan nama kuah pucung. Begitu juga di Pekalongan yang disebut garang asem. Sementara,  penampilan serupa juga hadir di Makassar dengan nama palu kalua.   JIKA DILIHAT DARI SEJARAHNYA, RAWON BELUM MEMILIKI ASAL USUL YANG JELAS. BANYAK PENJUAL YANG TIDAK TAHU BAGAIMANA AWAL MULA RAWON. NAMUN, BEBERAPA ORANG MENCOBA BERSPEKULASI BAHWA MAKANAN INI ADALAH MAKANAN RAJA-RAJA DAHULU YANG JUSTRU BERMULA DARI MAKANAN INI ADALAH MAKANAN RAKYAT JELATA. SEBAB, MAKANAN RAKYAT BIASANYA LEBIH MUDAH MENJADI POPULAR KARENA MENJADI BAGIAN DARI BANYAK KALANGAN. Meskipun peruntukan nasi rawon pada mulanya masih kabur, yang jelas makanan tersebut memiliki peminat dari banyak kalangan. Dan rawon sendiri sudah me...

avatar
Vivielvani elvani
Gambar Entri
Upacara Ruwatan
Ritual Ritual
Jawa Timur

Ruwatan, sebagai salah satu warisan upacara tradisional Jawa sampai sekarang masih terlestarikan. Terlestarikannya upacara ini oleh karena keberadaaannya memang dianggap masih bermanfaat bagi pelestarinya. Lepas dari itu, menurut beberapa ahli Ruwatan semula berkembang di dalam suatu cerita Jawa kuno yang pada pokoknya memuat masalah penyucian. Penyucian ini menyangkut pembebasan para dewa yang terkena kutukan atau tidak suci (diturunkan derajatnya) menjadi binatang, raksasa, manusia, dan sebagainya. Ruwatan ini dilakukan untuk membebaskan dewa-dewa bernoda itu agar menjadi dewa kembali. Ruwat juga sering diartikan sebagai upaya untuk mengatasi atau menghindarkan sesuatu kesulitan (batin) yang mungkin akan diterima seseorang di dalam mengarungi kehidupannya. Ruwatan biasanya selalu diikuti dengan pertunjukan wayang kulit yang mengambil lakon tertentu (misalnya Murwakala atau Sudamala). Munculnya Ruwatan juga disebabkan oleh adanya keyakinan bahwa manusia yang dianggap cacat...

avatar
Vivielvani elvani
Gambar Entri
Upacara Pelet Kandhung
Ritual Ritual
Jawa Timur

Upacara pelet kandhung atau pelet bettang adalah sebuah upacara ritual orang hamil yang biasa dilakukan oleh penduduk yang berdiam di daerah Bangkalan dan Sampang Madura. Sebenarnya upacara pelet khandung ini mirip dengan tradisi yang biasa dilaksanakan oleh beberapa tempat di nusantara ketika masa kehamilan telah mencapai usia 7 bulan. Tapi seperti halnya pepatah lama yang berbunyi lain lubuk lain belalang, maka meskipun upacara ini sama-sama dilakukan oleh orang yang sedang hamil, tapi tentu saja cara dan prosesi yang dilakukan berbeda-beda. Sebelum upacara pelet kandhung dilaksanakan, si ibu yang tahu bahwa dirinya hamil akan mengadakan upacara nandai yaitu sebagai penanda bahwa dirinya hamil. Setelah upacara nandai usai, maka akan ditaruh sebiji bigilan atau beton (biji dari buah nangka) di atas sebuah leper (tatakan cangkir) dan diletakkan di atas meja. Setiap bulannya, di leper itu ditambah satu biji bigilan sesuai dengan hitungan usia kandungan perempuan tersebut. Dan, pa...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Sumpah Pocong
Ritual Ritual
Jawa Timur

Sumpah pocong merupakan satu tradisi masyarakat Jawa dan Madura yang beragama Islam dan biasanya dilaksanakan di masjid dengan beberapa saksi. Dalam sumpah ini si ‘terdakwa’ dalam melakukan sumpahnya dibalut kain kafan layaknya orang yang sudah meninggal. Sumpah ini sendiri dilakukan biasanya untuk memecahkan sebuah kasus dengan sedikit bukti atau tak dapat dibuktikan sama sekali seperti tuduhan santet, harta warisan, dan lain-lain.    Dalam sistem peradilan di Indonesia sendiri sumpah pocong dikenal sebagai sumpah mimbar yakni sebuah sistem peradilan untuk memeriksa dan memutuskan kasus-kasus perdata. Meski tak tersirat dalam peraturan hukum perdata dan hukum acara perdata sumpah pocong bisa dikategorikan sebagai sumpah mimbar karena dalam pelaksanaannya sumpah ini untuk menyelesaikan perselisihan antara kedua belah pihak, yang satu sebagai tergugat melawan pihak lain sebagai penggugat.    Karena seperti yang kita ketahui bersama bahw...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Malam Selawe
Ritual Ritual
Jawa Timur

Malam selawe merujuk pada kata selawe atau 25 dalam bahasa Jawa. Ini adalah tradisi khas masyarakat Gresik, Jawa Timur, yang berlangsung pada malam ke-25 Ramadhan. Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Sunan Giri, salah satu dari Walisongo yang termasyhur.   Pada 10 hari terakhir bulan puasa, orang Islam meyakini bahwa malam lailatul qodar atau malam seribu bulan akan datang. Maka itu, banyak muslim yang menjalankan itikaf atau menyepi di mesjid agar lebih khusyuk beribadah. Nah, masyarakat Gresik dan sekitarnya banyak yang memilih menyepi di mesjid Giri, di daerah perbukitan di Selatan kota pantai utara Jawa itu.   Semakin lama semakin banyak orang yang datang ke mesjid Giri untuk beribadah sampai jalanan di sepanjang arah mesjid menjadi ramai. Keramaian ini mengundang kedatangan para pedagang hingga akhirnya sampai saat ini, setiap malam 25 di bulan puasa, digelar tradisi malam selawe di Gresik. Sepanjang jalan Sunan Giri ramai dikunjungi pengunjung y...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Cerita Rakyat Bangkalan Ke’Lesap
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Menurut Cerita dahulu di Bangkalan ada seorang Raja yang suka berkelana, Keluar masuk desa-desa. Suatu ketika Baginda Raja Pangeran Sosro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat III / Pangeran Cakraningrat III (1707-1718) pergi ke desa Pocong. Ia pergi keluar masuk Desa bertujuan untuk mengetahui keadaan desa. Ketika sampai di suatu tempat, Beliau bertemu dengan gadis desa yang menjadi bunga desa di desa tersebut. Masyarakat Desa Pocong menyebutnya Nyi Pocong. Setelah Sang Raja tau rumah Nyi Pocong maka Sang Raja melamar Nyi Pocong kepada orang tuanya untuk di jadikan Istri (Selir) nya. Tentu saja Orang tua Nyi Pocong tidak berpikir panjang, Mereka langsung menerima lamaran Sang Raja yang tampan. Setelah beberapa lama Baginda Raja menjalani kehidupan suami istri dengan Nyi Pocong. Pada suatu hari ketika Nyi Pocong dalam keadaan hamil, Baginda Raja pergi kembali ke kraton. Tapi sebelum pergi Baginda Raja berpesan apabila Nyi Pocong melahirkan anak laki-laki agar di beri nama Ke’...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Usul Gunung Geger Bangkalan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Beberapa literature tentang sejarah Madura baik yang dikupas sejarawan Madura, Zainal Fatah dan Drs.Abdurahman, secara lengkap memaparkan perjalanan lahirnya nama Madura ini. Kelahiran nama Madura berkaitan erat dengan dua tempat yang ada di pulau Garam tersebut. Yakni gunung Geger di Bangkalan dan hutan Nepa di Desa Batioh, kecamatan Banyuates, Sampang.   Dari dua tempat ini babak awal perjalanan sejarah Madura bermuara. Mengapa dimulai dari dua tempat ini? Sebab disanalah orang pertama Madura menginjakkan kaki, membentuk system pemerintahan social dan perjalan hidup yang mengandung epos.     Konon ceritanya, pada zaman purbakala di kaki gunung Semeru, berdiri kerajaan Medangkemulan yang dipimpin rajanya bernama Sang Hyang Tunggal. Di dalam keraton yang disebut Giling Wesi, Sang Hyang Tunggal hidup bersama permaisuri dan putrinya bernama Raden Ayu Ratna Doro Gung. Dibawah pemerintahan raja yang arif dan bijaksana itu, Medangk...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kisah Putri Sedah Merah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sampai saat ini di daerah Banyuwangi masih banyak dongeng rakyat yang hidup dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Pada umumnya dongeng rakyat atau cerita rakyat itu hanya berfungsi sebagai pelipur lara. Hal ini disebabkan ceritera atau dongeng rakyat bukan peristiwa sejarah murni, tegasnya ceritera rakyat tidak dapat dijadikan pedoman atau penetapan sesuatu hal yang penting, seperti: Penetapan Hari Jadi suatu kota atau daerah. Dalam kenyataan masyarakat di tanah air masih banyak yang awam dan berpola pikir tradisional yang lebih cenderung menonjolkan nilai-nilai mithologi dari pada nilai yang historisnya, sehingga sering mengkaburkan pemahaman mereka terhadap peristiwa sejarah yang sebenarnya, bahkan dapat mempengaruhi pandangan hidup sehingga dapat merugikan kepentingan masyarakat itu sendiri. Meskipun demikian, ceritera rakyat atau dongeng rakyat perlu dilestarikan dan dipertahankan guna menambah khasanah kebudayaan nasional kita, khususnya yang berlatar belakang pe...

avatar
Deni Andrian