Horja Siulaon adalah upacara adat memulai suatu bekerja (berkarya) secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti : mendirikan rumah baru, membuka sawah, dan lain-lain. Horja Siulaon merupakan kearifan-kearifan lokal (Local Genius) pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pembentukan jari diri suku bangsa secara nasional. Kearifan-kearifan lokal itulah yang membuat budaya lokal memiliki akar. Budaya etnik lokal seringkali berfungsi sebagai sumber atau acuan sebagai sumber atau acuan bagi penciptaan-penciptaan baru. Pada dasarnya kearifan lokal yang dapat dilihat dengan mata (Tangible), seperti obyek-obyek budaya, warisan budaya bersejarah dan kegiatan keagamaan dan kearifan lokal yang tidak dapat dilihat oleh mata (Intangible) yang berupa nilai atau makna dari suatu obyek atau kegiatan budaya. Kearifan lokal Mandailing adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh masyarakat Mandailing di daerah tertentu yang merupakan ciri keaslian dan kekhasan daerah t...
Rebu api ini merupakan larangan bersetubuh antara suami istri yang baru melahirkan atau baru “Dumberat” (Tidur dekat perapian karena baru melahirkan), jika larangan ini di langgar akibatnya sangat fatal bisa menyebabkan perceraian.itu adalah menurut mitos. Namun menurut pendekatan medis, hal in adalah wajar karena perempuan yang baru melahirkan masih akan mengeluarkan darah kotor pasca melahirkan selama 40 hari. Seandainya bersetubuh maka akan berdampak pada kesehatan reproduksi ibu yang baru melahirkan. Dalam kehidupan masyarkat adat Karo, adat rebu masih berlaku di sebagian daerah hingga saat ini. Sumber : https://bataksiana.blogspot.com/2017/07/ini-mitos-mitos-dalam-kehidupan-orang.html
Berabad-abad lamanya, orang Batak memiliki agama asli Batak yang dikenal dengan Parmalim atau Ugamo Malim. Setiap tahunnya mereka mengadakan dua kali upacara besar. Tetapi mereka juga mengadakan upacara-upaca lainnya. Diantara upacara ritual Ugamo Malim tersebut yaitu, Marari Sabtu, Martutuaek, Mardebata, Pasahat Tondi, dan Mangan Napaet. Sementara dua upacara besarnya yaitu Upacara Sipaha Sada dan Upacara Sipaha Lima. Marari Sabtu merupakan ibadah atau upacara yang dilakukan setiap hari sabtu. Mereka melakukan sembah dan puji kepada Mulajadi Na Bolon di Bale Pasogit (tempat ibadah) pusat maupun cabang/daerah. Dalam upacara tersebut penganut Ugamo Malim diberikan poda atau bimbingan agar lebih tekun berprilaku menghayati Ugamonya. Martutuaek adalah upacara yang dilakukan di rumah atas kelahiran anak sekaligus pemberian nama terhadap anak tersebut. Mardebata adalah upacara yang dilakukan masing-masing penganut Ugamo Malim, upacara ini tidak melibatkan orang lain. Pasaha...
Bahan-bahan Tepung terigu Tepung maizena Gula Garam Santan kelapa Air Langkah-langkah 1.Tepung terigu dan tepung maizena aduk rata buat seperti adonan setelah itu bentukan adonan menjadi bulat seperti bulat bakso 2.Rebus air lalu setelah air direbuskan masukan adonan yang sudah dibentuk bulat tadi tunggu sampai mendidih 3.Setelah mendidih masukkan kecap santan kelapa dan masukkan gula sesuai selera terus kasih garam sedikit baru hidupkan kompor aduk sama dia mendidih atau sampai masak dia tambahkan daun pandan agar wangi 4.Setelah mendidih atau masak siap disajikan Sumber : https://cookpad.com/id/resep/5032826-bubur-chaca-ala-mandailing
sumber : Arsip resep makanan khas batak toba Bahan-bahan 275 gram beras,cuci bersih dan rendam semalaman 1,5 butir kelapa muda parut(kerok kulit dan parut kasar) 150 gram gula merah cincang kasar 3 sdm gula pasir Sejumput garam Daun pandan Langkah 1.Setelah merendam beras selama semalaman,segera tiriskan hingga air betul betul kering.meniriskannya butuh waktu agak lama,sekitar 3 jam.lalu giling dan tapis hingga menjadi butiran tepung yang halus.seperti yang sudah saya tulis di atas,jika di tempat kamu ada penggilingan beras,itu akan sangat menyingkat waktu. 2.Didihkan air dalam dandang.Lapisi permukaan dandang dengan daun pisang,lalu kukus tepung beras tadi dengan daun pandan hingga matang dan agak bergumpal.tunggu hangat dan pisahkan gumpalan h...
Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Museum Negeri, merupakan museum umum terbesar dan terpenting di Provinsi Sumatera Utara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Museum ini terletak di Jalan H.M. Joni No. 51 Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini berada sekitar 1 kilometer arah timur Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR. Daoed Joesoef, akan tetapi peletakan koleksi pertama yang berupa makara dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, pada tanggal 28 Oktober 1954, yang selanjutnya terkenal dengan nama Kebun Arca Medan. Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m², yang terdiri dari bangunan induk dua lantai yang difungsikan untuk ruang pamera...
Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Yayaasan Museum Karo Lingga, demikian bunyi papan nama yang membuat saya turun dari mobil. Saya melongok ke dalam dan tampak sebuah rumah panggung sederhana dengan atap bertumpuk khas Karo. Saat saya disana musik dari organ tunggal berbunyi nyaring. Telinga saya sibuk mencari asal suara. Rupanya sedang ada pesta pernikahan di sebuah jambur tidak jauh dari museum. Saya abaikan keramaian itu meski saya cukup penasaran dengan prosesi pernikahan adat Karo. Bangunan seperti rumah adat yang berada di depan museum rupanya sebuah gereja. Tepatnya sebuah gereja Katholik bernama Gereja Santo Petrus Lingga. Bangunan utama gereja menyerupai rumah adat Karo dilengkapi dengan menara lonceng dengan lambang salib di puncaknya. Museum Karo Lingga menempati sebuah rumah sederhana. Saya perlu menaiki tangga kayu dan melintasi beranda berlantai bambu. Memasuki museum, tampak di hadapan sebuah ruangan sangat sederhana menyerupai...
Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Sejarah heroik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan kebanggaan tersendiri bagi para generasi penerus. Untuk itulah, keberadaan museum sanggup memotret kisah-kisah heroik tersebut untuk diberikan sebagai warisan bagi para “pejuang” muda. Ketika Anda berada di Medan, sempatkanlah untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ‘45 TNI yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menengok sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang merangkum perjungan Tentara Nasional Indonesia menghalau para penjajah sekaligus memuliakan sejarah yang turut membangun citra bangsa Indonesia. Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Bukit Barisan. Menurut sejarahnya, bangunan museum ini didirikan pada tahun 1928. Sebelum menjadi museum, bangunan ini merupakan kantor Perusahaan Asuransi Belanda. Kemudian pada tahun 1942, ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia, bangunan ini kem...
Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Siapa yang tak kenal Parapat ? Lokasi wisata pantai tersebut kerap dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daerah wisata tersebut terdapat di daerah Simalungun, Sumatera Utara. Selain Parapat, di Simalungun juga terdapat obyek wisata Dolok Simarjarunjung dan Museum Simalungun. Namun tampaknya nasib baik tak berpihak pada Museum Simalungun yang terdapat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Kota Pematang Siantar, Simalungun itu. Padahal museum tersebut cukup kaya akan koleksi barang-barang peninggalan sejarah dan budaya Simalungun, baik itu peninggalan arkeologi maupun etnografi yang berumur ratusan tahun seperti samborik (alat rumah tanggayang terbuat dari kuningan untuk tempat sirih persembahan dan makanan adat), losung (alat menumbuk padi), baluhat (tempat air dari bambu), sapah (piring kayu) dan patiman (mangkok kayu tempat lauk-pauk), parlobong (kayu untuk membuat lobang untuk menanam padi), hudali (cangkul tem...