×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Museum

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Sumatera Utara

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara ‎

Tanggal 29 Dec 2018 oleh Roro .


Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara
 

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Museum Negeri, merupakan museum umum terbesar dan terpenting di Provinsi Sumatera Utara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara.
Museum ini terletak di Jalan H.M. Joni No. 51 Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini berada sekitar 1 kilometer arah timur Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan.
Museum ini diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR. Daoed Joesoef, akan tetapi peletakan koleksi pertama yang berupa makara dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, pada tanggal 28 Oktober 1954, yang selanjutnya terkenal dengan nama Kebun Arca Medan.

Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m², yang terdiri dari bangunan induk dua lantai yang difungsikan untuk ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang audio visual/ceramah, ruang Kepala Museum, Tata Usaha, ruang seksi bimbingan, perpustakaan, ruang mikro film, ruang komputer serta tempat penyimpanan koleksi. Secara arsitektur, bentuk bangunan induk museum ini menggambarkan rumah tradisional daerah Sumatera Utara. Bangunan atap depan dipenuhi dengan ornamen dari suku Melayu, Batak (Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak) dan Nias.

Sebagian besar koleksinya berasal dari daerah Sumatera Utara berupa benda-benda peninggalan sejarah budaya mulai dari masa prasejarah, klasik (pengaruh Hindu-Buddha), Islam hingga sejarah perjuangan dan penggalian etnografi. Sebagian lainnya berasal dari beberapa daerah lain di Indonesia dan dari negara lain, seperti Thailand.

Berdasarkan koleksi yang dimilikinya hingga tahun 2013, museum ini menyimpan sekitar 7.000 koleksi. Koleksi yang dipamerkan di ruang pameran tetap diatur menurut periodisasi sejarah dan objek, seperti:
 
Ruang 1: Koleksi Masa Prasejarah
Di ruang ini ditampilkan koleksi dari kehidupan prasejarah. Koleksi yang ditampilkan meliputi replica fosil manusia purba, beberapa jenis binatang yang diawetkan, diorama kehidupan prasejarah serta beragam perkakas prasejarah antara lain kapak batu (kapak genggam), kulit kerang dan gerabah.
 
Ruang 2: Kebudayaan Sumatera Utara Kuno
Menampilkan jejak peradaban awal masyarakat Sumatera Utara, meliputi temuan budaya megalitik yang berhubungan dengan kepercayaan (benda-benda religi) berupa peti mati Nias, benda-benda religi berupa patung kayu dan patung batu, tongkat tunggal panaluan, sahan serta koleksi naskah Batak kuno yang ditulis pada kulit kayu yang disebut Pustaha Laklak.
 
Ruang 3: Masa Kerajaan Hindu-Buddha
Ruang ini menampilkan koleksi peninggalan agama Hindu-Buddha yang ditemukan di daerah Sumatera Utara, di antaranya temuan arkeologi dari situs percandian Padang Lawas sekitar abad 8 – 14 M, dan situs Kota China.
Benda koleksi meliputi arca batu, perunggu, pecahan keramik dan juga sebuah foto candi induk Bahal I.
 
Ruang 4: Masa Kerajaan Islam
Ruang Islam menampilkan berbagai artefak peninggalan masa Islam, seperti replika berbagai batu nisan dari makam Islam yang ditemukan di daerah Barus, Sumatera Utara, beberapa Al-Qur’an dan naskah Islam tua yang ditulis dengan tangan serta sebuah replika Masjid Azizi di Langkat.
 
Ruang 5: Kolonialisme di Sumatera Utara
Sebelum Pemerintah Hindia Belanda masuk dan memerintah di wilayah Sumatera, para pengusaha dari Eropa telah datang dan membuka perkebunan di Sumatera. Koleksi masa kolonial membawa kita kembali pada masa-masa tersebut, ketika kemajuan usaha perkebunan telah melahirkan Medan sebagai kota multikultur yang kaya, unik dan menarik.
Koleksi yang ditampilkan meliputi komoditas perdagangan kolonial, alat-alat dan mata uang perkebunan, foto-foto bersejarah yang langka, model figur kolonial serta replika dari kehidupan Kota Medan tempo doeloe.
 
Ruang 6: Perjuangan Rakyat Suamtera Utara
Ruang perjuangan ini menceriterakan sejarah perjuangan masyarakat Sumatera Utara sejak sebelum 1908 sampai masa revolusi fisik 1945-1949, juga ditampilkan sejarah perjuangan pers di Sumatera Utara.
Benda koleksi meliputi senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatan komunikasi yang digunakan melawan penjajah, serta ditampilkan pula lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang.
 
Ruang 7: Gubernur dan Pahlawan Sumatera Utara
Ruang ini menampilkan para Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara, dan para mantan gubernur yang telah berjasa membangun dan memajukan Provinsi Sumatera Utara.
Koleksi berupa foto-foto serta lukisan dari para pahlawan dan mantan gubernur Sumatera Utara.
 
Ruang 8: Beragam Etnis Sumatera Utara
Pada ruang ini ditampilkan latar belakang dan keseharian dari 8 kelompok etnis besar yang ada di Sumatera Utara.
Koleksi yang ditampilkan meliputi foto-foto, dan alat-alat kehidupan sehari-hari berupa alat-alat pertanian, transportasi, pertukangan, berburu, nelayan, berkebun, perdagangan, senjata, arsitektur, dan alat-alat keseharian lainnya.
 
Ruang 9: Kesenian Sumatera Utara
Pada ruang ini ditampilkan kekayaan ragam seni budaya yang terdiri dari seni kriya dan seni pertunjukan.
Benda koleksi yang ditampilkan, antara lain berupa koleksi pakaian pengantin tradisional dan tekstil, alat-alat musik tradisional, topeng dan boneka untuk pertunjukan, benda-benda dari keramik, anyaman, alat-alat permainan dan kegemaran serta beragam jenis perhiasan.
 
Ruang 10: Koleksi Khusus
Ruang ini menampilkan benda-benda koleksi khusus yang dimiliki oleh museum ini. Pada saat ruangan ini diisi oleh koleksi yang merupakan sumbangan dari Pemerintah Kerajaan Thailand. Koleksi ini memberikan gambaran mengenai kekayaan seni dan budaya bangsa dan negara Thailand, yang memiliki kedekatan kultur dengan bangsa Indonesia.
Koleksi yang ditampilkan berupa pakaian tradisional, perhiasan, keramik, wayang dan topeng tradisional Thailand, replika rumah tradisional, serta beragam arca Buddha.



Sumber :http://www.asosiasimuseumindonesia.org/provinsi-sumut/2-single-articles/29-museum-negeri-provinsi-sumatera-utara.html

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...