Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Sumatera Utara Bukit Barisan
Museum Perjuangan TNI Kodam I
- 29 Desember 2018


Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara

Sejarah heroik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan kebanggaan tersendiri bagi para generasi penerus. Untuk itulah, keberadaan museum sanggup memotret kisah-kisah heroik tersebut untuk diberikan sebagai warisan bagi para “pejuang” muda. Ketika Anda berada di Medan, sempatkanlah untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ‘45 TNI yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menengok sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang merangkum perjungan Tentara Nasional Indonesia menghalau para penjajah sekaligus memuliakan sejarah yang turut membangun citra bangsa Indonesia. Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Bukit Barisan.

Menurut sejarahnya, bangunan museum ini didirikan pada tahun 1928. Sebelum menjadi museum, bangunan ini merupakan kantor Perusahaan Asuransi Belanda. Kemudian pada tahun 1942, ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia, bangunan ini kemudian menjadi Markas Kementai Jepang. Pada tahun 1950, bangunan ini menjadi Markas Komando Teritorium I. Tidak berselang lama, pada tahun 1959 hingga 1971, bangunan ini dialihfungsikan sebagai Kantor Kodam I/BB. Sejak 1971 hingga sekarang, bangunan ini kemudian difungsikan sebagai Museum Perjuangan ’45 TNI.
Museum Perjuangan ‘45 TNI memamerkan kisah perjuangan tentara beserta peralatan perangnya. Terdapat sedikitnya 555 koleksi benda-benda bersejarah terkait dengan perjuangan revolusi fisik tahun 1945 hingga 1948. Uniknya, senjata-senjata yang dipamerkan di museum ini rata-rata merupakan senjata rampasan yang diambil dari tangan penjajah. Senjata yang diunggulkan sebagai koleksi dari museum ini antara lain SMR Medzen No. 1463 buatan Swedia, Brengun MK-1 (White Barrel) No.K-4057 buatan Inggris, Laras Meriam Kanon/Tank No. 52170 buatan USA, SMB No.6888, dan SP Bazoka 5 Inchi M20 A1 B1, No.7140681. Sedangkan senjata asli buatan Indonesia hanya sedikit bila dibandingkan dengan senjata-senjata rampasan tersebut. Salah satu senjata asli buatan Indonesia yang menjadi koleksi berharga dari museum ini adalah senapan locok atau disebut juga senjata “tunggu dulu”. Senjata “tunggu dulu” ini dibuat di Bandung dan digunakan oleh tentara beserta laskar rakyat Sumatera Utara untuk menghadapi Agresi Militer Belanda I dan II di Medan Area dan pada perang gerilya tahun 1945 hingga 1949.

Selain senapan locok atau senjata”tunggu dulu” tersebut, terdapat pula koleksi lainnya berupa meriam tomong, yaitu meriam yang dibuat di Brayan, dibuat dari tiang listrik yang ada ketika itu. Dari senjata-senjata asli buatan rakyat Indonesia tersebut menggambarkan betapa bangsa Indonesia berjuang dengan kesederhanaannya. Senjata ala kadarnya tidak membuat gentar para pejuang kala itu untuk terus berjuang merebut hak kemerdekaan bangsanya. Uniknya lagi, senjata merupakan suatu prestasi tersendiri di massanya.
Museum ini terletak di Jln. Zainul Arifin No. 8 Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara. Lokasi museum ini cukup dekat dari Bandara Polonia, yaitu kurang dari 4 km atau sekitar 10 – 15 menit berkendara. Jika Anda ingin mengunjungi museum ini, ada waktu kunjung yang perlu diperhatikan. Musuem ini dibuka untuk umum pada hari Senin – Jumat pukul 07.00 – 15.00. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, Anda harus melakukan reservasi terlebih dahulu (Tel. +62 621 455-6927).

Museum ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Medan. Maka dari itu, walaupun dimiliki oleh TNI, namun museum ini juga dibuka sebagai objek wisata untuk umum karena museum ini dapat memberikan nilai pengetahuan sejarah yang tinggi tentang perjuangan rakyat dan TNI di Sumatera Utara. Tidak diharuskan membayar tiket masuk untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ’45 TNI. Namun pengunjung dapat memberikan sumbangan yang bersifat sukarela yang nantinya akan digunakan untuk membantu mendanai biaya perawatan dan pemeliharaan museum ini.

 

 


Sumber :http://andespure.blogspot.com/2014/11/museum-perjuangan-tni-kodam-i-bukit.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline