tari
635 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Monumen Jalasveva Jayamahe
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya adalah sebuah monumen yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Monumen ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya.   Jalesveva Jayamahe memiliki makna “ di lautan kita jaya ” juga menjadi motto dari TNI Angkatan Laut. Keberadaan monumen ini sebagai pengingat bahwa sejak dulu Indonesia cukup berjaya pada bidang kemaritiman, yang bahkan telah dimulai sejak masa Kerajaan Sriwijaya hingga Majapahit. Monumen Jalesveva Jayamahe berada di kawasan Tanjung Perak, pelabuhan utama di Kota Surabaya, tepatnya di ujung barat Dermaga Madura.   Patung yang tingginya 31 meter tersebut berdiri di atas gedung setinggi 29 meter. Pada sebagian dinding gedung ini dibuat d...

avatar
OSKM18_16818181_Viola
Gambar Entri
Batik Gedog dari Tuban
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Dari judul nya, saya yakin beberapa dari anda mungkin belum tahu apa itu Batik Gedog. Batik yang kaya motif, warna, dan fungsi ini merupakan batik khas asli dari Tuban, Jawa Timur. Sudah ada 40 dari 100 ragam motif batik (seperti ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan, kothong, guntingan, panjiori, kenongo uleren, pnaji krentil, panji serong) dipatenkan pemerintah daerah setempat sebagai upaya pelestarian budaya. Batik ini dibuat dengan metode batik tulis, dan dilapisi oleh kain tenun hingga katun yang membuat batik gedog mudah untuk dibedakan dari batik-batik lainnya.  Asal - usul dari nama unik "gedog" diperoleh dari cara membuat batik itu sendiri. Gedog berasal dari bunyi dog-dog yang berasal dari alat menenun batik. Sudah turun temurun para perajin batik di Tuban membatik pada kain tenun. Proses pembuatan batik itu sendiri membutuhkan waktu sekitar tiga bulan lamanya. Perajin harus melewati proses panjang memin...

avatar
OSKM_16918180_Chatarina Palma Puspaningtyas
Gambar Entri
Tjikar, Truk Tradisional
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Tjikar merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum pada zaman bapak saya di pedesaannya. Biasa digunakan untuk mengangkut hasil paska panen kacang tanah, jagung, padi, kedelai, tebu, buah buahan, dan produk agrikultural dan lain lain. Tjikar dibuat dengan konstruksi kayu dengan lebar kira kira 2 meter dan panjang 3-4 meter, tinggi baknya sendiri sekitar 1,5 meter dari lantai bak, biasa ditutup dengan atap rumbia, rodanya sendiri juga terbuat dari kayu dan bagian yang kontak dengan tanah diberi lempengan besi melingkar roda yg tipis untuk membantu melindungi struktur kayu menjadi lebih kuat, kemudia tjikar ditarik sapi biasanya 2 ekor, jika ditarik hanya satu tidak kuat dan tidak stabil dikarenakan jalan tanah tidak selalu halus. Tjikar ini sendiri sering digunakan bapak saya waktu masa kecilnya untuk membantu petani lokal mengumpulkan hasil panennya.

avatar
OSKM_19718368_Fauzan Ariwandono
Gambar Entri
Tari Topeng Kaliwungu
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Topeng Kaliwungu merupakan tarian tradisional yang berasal dari Lumajang, tepatnya di Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh. Tari ini merupakan adopsi dari tarian madura yang kemudian dikreasikan oleh Mbah Senemo yang merupakan seniman tari asal Kaliwungu. Tari ini memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh tari di kabupaten lain yaitu gerakan cakilan yang berasal dari budaya mataraman. Sehingga tari ini merupakan akulturasi 2 budaya yaitu jawa dan madura(budaya Pandhalungan). Hal ini bisa dilihat dari gerakan tariannya yang terkadang lembut seperti tari dari jawa serta tegas yang berasal dari madura. Tari Topeng Kaliwungu ini menceritakan Arya Wiraraja, seorang Bupati Sumenep dari Kerajaan Majapahit, yang melakukan perjalanan ke Kabupaten Lumajang. Makna filosofis dari tari ini adalah seburuk-buruknya manusia pasti memiliki kelembutan dalam hatinya. Tari Topeng Kaliwungu biasa ditampilkan dalam peran tunggal dan pada panggung yang berbentuk proscenium. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16318266_ayyubi
Gambar Entri
Larung Tumpeng
Ritual Ritual
Jawa Timur

Larung Tumpeng merupakan tradisi masyarakat yang berada di Telaga Sarangan. Tradisi ini merupakan tradisi tahunan yang diadakan pada hari Jumat Pon dengan tujuan mengucap syukur dan memohon keselamatan kepada penunggu Telaga Sarangan. Selain tujuran ritual, Larung Tumpeng ini juga memiliki tujuan agar menambah daya tarik pengunjung Telaga Sarangan sebagai salah satu objek wisata alam yang terletak di Jawa Timur. Perlengkapan yang dibawa pada tradisi Larung Tumpeng ini adalah tumpeng nasi raksasa dan beberapa sayuran dan buah-buahan yang ditumbuhkan di Sarangan. Tumpeng raksasa ini memiliki tinggi sekitar 3 meter yang diletakkan pada wadah kayu yang sangat besar. Prosesi Larung Tumpeng di Telaga Sarangan ini biasanya diawali dengan memikul tumpeng beserta sesaji-sesaji lainnya dari Balai Kelurahan Sarangan menuju Punden Desa Sarangan. Di punden desa inilah sesepuh desa membacakan doa. Setelah itu, tumpeng dibawa mengelilingi Telaga Sarangan menggunakan perahu untuk dilarungka...

avatar
OSKM18_16518258_Tony Eko Yuwono
Gambar Entri
GERAK GEMULAI PENARI SALIPUK
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Salipuk adalah tarian asli dari kota Nganjuk, tarian ini ditarikan oleh sepasang muda mudi yang berarti tarian pergaulan Tari Salipuk adalah pengembangan dari Tari Tayub yang sebelumnya sudah ada di Nganjuk, Tari ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang berawal dari pengamen yang bernama Salipuk, pekerjaan setiap hari adalah berkeliling kampung untuk menghibur orang sambil membawa kendang. Orang-orang sangat menyukai hiburan yang diberikan oleh Salipuk, sehingga dia sering dipanggil ke kampung-kampung untuk menghibur orang. Lalu dia akhirnya mengembangkannya menjadi tari yang berpasangan. Sampai saat ini tari Salipuk masih banyak ditarikan pada acara-acara tertentu seperti acara resmi, acara perkawinan atau pada saat upacara adat. Meskipun tarian ini hanya melibatkan dua orang, tetapi atraksi tari ini membutuhkan tempat yang luas karena gerakannya sangat dinamis dan penarinya harus berlari kesana-kemari. Tari Salipuk menggunakan iringan musik tradisional Jawa dengan te...

avatar
OSKM18_16818165_SAFI''I ABDUL KARIM
Gambar Entri
TARI MUNG DHE
Tarian Tarian
Jawa Timur

Kali ini saya akan menceritakan tentang tarian yang berasal dari nganjuk “Mung Dhe”, seni tari yang sangat terkenal di dunia kesenian, dan selalu di tampilkan saat ada pagelaran kesenian di jawa timur. Saya sudah sangat sering melihat seni tari ini ditampilkan dimana mana. Mulai dari pencarian bakat dan berbagai festival di jawa timur.Lama sudah nggak posting lagi, moga postingan ini bermanfaat bagi anda.   Mung dhe merupakan salah satu seni tari yang berasal dari Desa Garu yang ada di Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sedikit cerita dari muncul tari ini. Kelahiran kesenian tari Mung Dhe ini terkait erat dengan ontran-ontran di Jawa Tengah pada awal abad ke-19, pada saat terjadinya peperangan Diponegoro (1923-1930). Perjuangan Pangeran Diponegoro saat melawan bangsa kolonial di Jawa Tengah waktu itu mendapat kegagalan. Pengikut Diponegoro terpecah belah dan menyebar di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Para prajurit yang masih tersisa berupaya meny...

avatar
OSKM18_16818165_SAFI''I ABDUL KARIM
Gambar Entri
Tari Penthul Tembem
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Penthul Tembem adalah tari khas Kota Madiun yang kurang terekspos keberadaannya dan masih belum diakui secara hukum oleh pemerintah Kota Madiun.Tari ini menceritakan tentang sejarah perjalanan Raden Ngabehi Ronggowarsito atau disebut Bagus Burhan. Tari ini memakai topeng sebagai ciri khasnya, topeng berwarna putih sering disebut Penthul sedangkan topeng berwarna hitam sering disebut Tembem. Tari ini merupakan tari berpasangan karena ditilik dari sejarahnya dahulu tari ini dimainkan oleh dua orang bernama Kromoleya dan Onggoleya, tarian ini awalnya digunakan sebagai komunikasi untuk menyampaikan berita rahasia dari Kyai Ageng Kasan Besari yang berisi untuk memanggil kembali Bagus Burhan ke Desa Tegalsari karena banyak terjadi wabah penyakit sepeninggal Bagus Burhan di desa itu. Kramoleya adalah utusan dari Kyai Ageng Kasan Besari, ia mencoba bertahan hidup dengan ngamen untuk memenuhi kebutuhan hidup selama mencari Bagus Burhan. Pada saat ia ngamen di Alun-alun Kota Madiun, secara...

avatar
Oskm18_16018377_Raditya Dipa Pramukti
Gambar Entri
JARANAN
Tarian Tarian
Jawa Timur

Seperti diketahui banyak orang, jaranan merupakan salah satu tarian tradisional khas Kediri. Selain sebagai hiburan, seni jaranan juga dikenal sebagai alat pemersatu masyarakat di Kediri. Meski berupa tarian, jaranan memiliki ciri tersendiri, baik dari tarian, pakaian yang dikenakan, serta irama yang mengiringinya. Kesenian ja­ranan asli Kediri, biasa diiringi dengan berbagai alat musik, seperti gamelan, gong, kendang, kenong. Sedangkan, dilihat dari tariannya, ada 2 macam tarian yang digunakan, yaitu tarian pegon atau jawa, dan tarian senterewe yakni gabungan antara tarian jawa dengan tarian kreasi baru. Jaranan, sebenarnya menggambarkan cerita masa lalu, ketika Raja Bantar Angin, seorang raja dari Ponorogo bermaksud melamar Dewi Songgolangit, putri cantik dari kerajaan Kediri, atau yang biasa disebut juga dengan Dewi Sekartaji atau Galuh Candra Kirana. Konon, karena wajahnya jelek, Raja Bantar Angin akhirnya menyuruh Patihnya, yang bernama Pujangga Anom, seorang pat...

avatar
OSKM18_16818165_SAFI''I ABDUL KARIM