yogyakarta
1.013 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ornamen Yogyakarta
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ornamen Yogyakarta terdiri dari lung-lung panjang dan bunga ceplok khas Yogyakarta.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Monumen serangan umum 1 Maret 1949, merupakan bangunan bersejarah saksi dari perjuangan rakyat Yogyakarta dan Indonesia melawan Belanda, serangan yang dipimpin oleh jendral Soeharto ini membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Anda bisa melihat monumen serangan umum 1 maret 1949 yang masih berdiri kokoh di nol kilometer Yogyakarta. Didepan monumen ini anda akan menjumpai suatu karya dari seniman Yogyakarta, berupa kaki raksasa, karya seniman ini biasanya dirubah dalam beberapa waktu tertentu.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Kantor Bank BI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bank Indonesia Yogyakarta awal mulanya adalah sebuah kantor cabang De Javasche Bank Djogdjakarta. Keberadaan Kantor Cabang De Javasche Bank Yogyakarta ini merupakan usulan dari Firma Dorrepaal and Co Semarang. Dengan beberapa pertimbangan diantaranya dengan melihat Volume perdagangan di Yogyakarta yang semakin meningkat dan perputaran uang yang ada di Yogyakarta mencapai 2 hingga 3,5 juta gulden yang dilihat melalui Kantor Cabang De javasche Bank  Soerakarta serta nilai produksi gula yang mencapai kurang lebih 2.580 ton per tahun maka preseiden De Javasche Bank ke -7 yakni MR. N P Van den Berg beserta jajaran direksi menyetujui usulan tersebut. Dan pada tahun 1879 dibnagunlah sebuah bangunan sebagai Kantor Cabang De Javasche Bank di Yogyakarta dengan menempati area seluas 300 meter dan tanah yang dipergunakan  tanah berstatus eigendom atau bukan merupakan tanah milik Sultan Yogyakarta lagi melainkan milik De Javasche Bank sendiri. Rancangan  Bangunan Kantor Cabang D...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Monumen Jogja Kembali (Monjali)
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Monumen ini dibangun pada 29 Juni 1985. Ditandai dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.   Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan Kolonel Sugiarto. Saat itu beliau Wali kota madya Jogjakarta. Pelontaran gagasan ini bersamaan dalam Peringatan Jogja Kembali yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983. Dipilihnya nama Jogja Kembali dengan maksud sebagai tetenger atau penanda peristiwa sejarah. Yaitu ditariknya tentara pendudukan Belanda dari Ibu kota Jogjakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Hal ini sebagai tanda awal bebasnya Bangsa Indonesia secara nyata dari kekuasaan pemerintahan Belanda. Pembangunan monument ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 tahun. Diresmikan dan dibuka pada tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden RI pada waktu itu, Soeharto.   Monumen setinggi kurang lebih 31.8 m ini terletak di Dusun Jongka...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Goa Selarong
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tempat Pengaturan Strategi Perang Pangeran Diponegoro"   Perang Jawa tahun 1825 sampai 1830 selalu identik dengan sosok pria pejuang berkuda dengan sorban putih dan senjata keris. Siapa yang tidak kenal dengan Pangeran Diponegoro? Sejarah perjuangan beliau tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan tempat keramat yang satu ini, yaitu Goa Selarong. Pada masa tersebut, Goa Selarong menjadi salah satu tempat penting bagi beliau, tempat ini tidak hanya digunakan sebagai persembunyian melainkan untuk mengatur strategi perang dengan pihak Kolonial.    Secara administratif Goa Selarong masuk dalam wilayah Dusun Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan Bantul Yogyakarta. Jarak tempuh 30 km dari pusat kota dan memakan waktu sekitar 45 menit lamanya. Berada di perbukitan kapur setinggi kurang lebih 35 m dipenuhi dengan pepohonan lebat dan rindang. Kedua sisi dari goa ini di aliri oleh air terjun yang menambah syahdu suasana Kompleks Goa Selarong ini. Letaknya sangatlah...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Situs Payak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Payak terletak di Dusun Payak , Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Merupakan peninggalan sejarah dari hindhu, situ payak sangat menarik untuk dilihat dan dipelajari asal usulnya. Ditemukan sekitar  tahun 1970an ini  menurut penelitian para arkeologi situs ini merupakan pertitaan atau secara umum sebagai bangunan pemandian. Bangunan ini situs payak ini mempunyai ukuran 312 x 124 Cm yang dilengkapi dengan dinding Berbentuk huruf U, dan didalam situsnya terdapat saluaran air yang berukuran 25 x 25 Cm. jika anda berkunjung  dab berwisata ke Yogyakarta terutama didaerah Bantul, jadikan situs payak ini menjadi alternatif tujuan wiasta anda, dengan berkunjung ke situs ini, secara tidak langsung anda bisa membuat situs ini bisa dikenal oleh para wisatawan.   Situs Payak yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 ini mempunyai berberapa arca sebelum akhirnya disimpan BP3 Yogyakarta, pernah ditemukan disitus ini arca siwa dengan p...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Grebeg Maulud Yogyakarta
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gerebeg  atau  grebeg  mempunyai arti "suara angin". Garebeg merupakan salah satu adat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Sultan Hamengku Buwana I. Upacara kerajaan ini melibatkan seluruh Kraton, segenap aparat kerajaan serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Secara formal, garebeg bersifat keagamaan yang dikaitkan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW serta kedua hari raya Islam (Idul Fitri dan Idhul Adha). Garebeg secara politik juga menjabarkan gelar Sultan yang bersifat kemuslimatan ( Ngabdurrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah ). Selama satu tahun terdapat tiga kali upacara garebeg yaitu Garebeg Mulud, Garebeg Besar, dan Garebeg Sawal yang diselenggarakan di kompleks Kraton dan lingkungan sekitarnya, seperti di Alun-alun Utara. Garebeg Mulud diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran ( maulid ) Nabi Muhammad SAW yang jatuh tepat pada tanggal 12 Rabiul awal. Bulan Rab...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Bas-Basan Sepur
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dolanan/ permainan yang sering disebut Bas-Basan Sepur lebih ini dekat dengan dunia mainan anak laki-laki daripada anak perempuan. Permainan ini tidak hanya berfungsi sebagai mainan tetapi juga mengajak kepada pemainnya untuk berlatih olah pikir. Artinya, tidak hanya sekedar bermain, tetapi pemain juga dituntut untuk mengasah otak agar dapat memainkan permainan dengan membuat strategi jitu yang brilian sehingga memperoleh kemenangan yang gemilang. Biar pun termasuk permainan tradisional, Bas-Basan Sepur bisa digolongkan sebagai permainan "pertandingan", bukan "perlombaan". Setiap pemain yang bermain akan saling berhadapan dan harus ada yang kalah atau menang.   Walaupun permainan ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak, tetapi di sekitar tahun 1980-an beberapa daerah di Yogyakarta, seperti di daerah Imogiri, Bantul, permainan ini masih sering dimainkan oleh anak-anak masyarakat Jawa (Soekirman, 2004). Seiring perkembangan zaman, permainan ini mulai dilupakan oleh anak...

avatar
M Luthfi Fathurrahman
Gambar Entri
Besek
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Hingga saat ini, besek masih sering dipakai oleh masyarakat Jawa, yang salah satunya difungsikan sebagai tempat bumbu dapur. Namun sering pula besek dalam partai besar digunakan untuk keperluan kenduri. Besek lengkap, wadah dan tutupnya,  koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta Namanya cukup mudah diingat, yakni besek. Begitulah masyarakat Jawa menyebutnya. Salah satu fungsi alat ini adalah untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kunyit, dan sebagainya. Barang ini hadir di dapur tradisional. Dalam kamus Jawa “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta (terbitan tahun 1939), halaman 37 disebutkan, “besek yaiku araning wadhah saemper tumbu nanging cilik sarta nganggo tutup”. Dalam bahasa Indonesia, artinya besek adalah wadah sejenis tumbu/wakul wujudnya kecil serta ada tutupnya. Dalam kenyataannya, bentuk besek lebih seperti kub...

avatar
M Luthfi Fathurrahman