×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bangunan Bersejarah

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

DI Jogjakarta

Goa Selarong

Tanggal 22 Apr 2014 oleh Roby Darisandi.

Tempat Pengaturan Strategi Perang Pangeran Diponegoro"
 
Perang Jawa tahun 1825 sampai 1830 selalu identik dengan sosok pria pejuang berkuda dengan sorban putih dan senjata keris. Siapa yang tidak kenal dengan Pangeran Diponegoro? Sejarah perjuangan beliau tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan tempat keramat yang satu ini, yaitu Goa Selarong. Pada masa tersebut, Goa Selarong menjadi salah satu tempat penting bagi beliau, tempat ini tidak hanya digunakan sebagai persembunyian melainkan untuk mengatur strategi perang dengan pihak Kolonial. 
 
Secara administratif Goa Selarong masuk dalam wilayah Dusun Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan Bantul Yogyakarta. Jarak tempuh 30 km dari pusat kota dan memakan waktu sekitar 45 menit lamanya. Berada di perbukitan kapur setinggi kurang lebih 35 m dipenuhi dengan pepohonan lebat dan rindang. Kedua sisi dari goa ini di aliri oleh air terjun yang menambah syahdu suasana Kompleks Goa Selarong ini. Letaknya sangatlah curam, kemiringan bisa sekitar 45 derajat. Untuk mencapainya, siapapun orangnya harus meniti ratusan anak tangga sejauh 400 m untuk bisa sampai ke tempat itu.
 
Goa Selarong bukanlah goa yang kita ketahui selama ini, goa ini sangat sempit dengan lebar kurang lebih 3 meter dan tinggi sekitar 1,7 meter dan panjangnya sekitar 3 meter saja. Orang Jawa biasa menyebut goa buntet alias buntu dan tidak tembus berlubang. Goa ini hanya merupakan cekungan cadas yang tidak ada tembusannya ke dalam. 
 
Menurut Bapak Sarimin sang juru kunci Kompleks Goa Selarong, secara wujud fisik mata Goa Selarong memang buntu, namun bagi Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya, Goa Selarong merupakan pintu gaib untuk masuk menuju ke dalam perut bukit kapur tersebut. 
 
“Goa Selarong merupakan pintu gaib bagi Pangeran Diponegoro dan pengawalnya untuk memasuki perut bukit kapur tersebut. Hanyalah beliau dan pengawalnya yang bisa menembus bukit kapur tersebut,” ujar Pak Sarimin. 
 
Sudah beberapa kali pasukan Belanda mengepung kawasan goa ini. Namun hasilnya tetap sama, gagal untuk menangkap pasukan Pangeran Diponegoro. Mereka hanya berputar-putar saja di lokasi dan melihat bukit batu cadas tidak berpenghuni. 
 
Tak heran jika kemudian untuk memancing seorang Diponegoro agar mau keluar dari Goa Selarong, kompeni Belanda melalui Jendral De Kock harus melakukan politik adu domba dengan cara mengajak berunding Diponegoro di Magelang pada sekitar tahun 1830, untuk kemudian menangkap dan mengasingkannya ke Makasar, Sulawesi Selatan hingga akhir hayatnya di tahun 1855. (konten aan ardian/kotajogja.com)
 

DISKUSI


TERBARU


ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...