Alkisah, pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaaan Luwu. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja atau datu yang bernama La Busatana Datu Maongge, atau sering dipanggil Raja Luwu atau Datu Luwu. Ia adalah seorang raja yang adil, arif dan bijaksana, sehingga rakyatnya hidup makmur dan sentosa. Datu Luwu mempunyai seorang putri yang cantik jelita dan berperangai baik, namanya Putri Tandampalik. Berita kecantikan dan perangai baiknya tersebar sampai ke berbagai negeri di Sulawesi Selatan. Pada suatu hari, Raja Bone ingin menikahkan putranya dengan Putri Tandampalik. Ia pun mengutus beberapa pengawal istana ke Kerajaan Luwu untuk melamar sang Putri. Sesampainya di istana Luwu, utusan tersebut disambut dengan ramah oleh Datu Luwu. “Ampun, Baginda...
Aluk Tod olo atau Alukta adalah aturan tata hidup yang telah dimiliki sejak dahulu oleh masyarakat Suku Toraja, Sulawesi Selatan. Aturan tata hidup tersebut berkenaan dengan sistem pemerintahan, sistem kemasyarakatan, dan sistem kepercayaan. Dalam hal keyakinan, penduduk Suku Toraja percaya kepada satu Dewa yang tunggal. Dewa yang tunggal itu disebut dengan istilah Puang Matua (Tuhan yang maha mulia). Meski begitu, penganut Aluk Todolo relatif terbuka terhadap modernisasi dan dunia luar. Mereka meyakini, aturan yang dibuat leluhurnya akan memberikan rasa aman, mendamaikan, menyejahterakan, serta memberi kemakmuran warga. Walau terbuka bagi agama luar, warga sepakat, yang telah menganut selain Aluk Todolo wajib keluar dari Dusun Kanan. Tentu saja mereka tetap boleh berkunjung ke sana, tapi tak dapat tinggal lama. Di luar penganut Aluk Todolo , sekalipun bangsawan dan memiliki banyak uang, mereka tidak bo...
Lontaraq adalah sebutan naskah bagi rakyat Sulawesi Selatan. Kata ini diambil dari bahasa Jawa/Melayu yaitu lontar atau palem tal ( Borassus flabellifer ). Dengan begitu, lontaraq adalah naskah yang ditulis pada daun tal, tradisi yang juga dilakukan oleh orang Sunda, Jawa, dan Bali dalam menulis naskah rontal mereka. Ada pula yang berpendapat bahwa secara etimologis kata lontarak terdiri dari dua kata: raung (daun) dan talak (lontar). Kata raung talak mengalami proses evolusi menjadi lontarak . Ada sebuah lontaraq yang unik, mirip dengan pita atau kaset audio/video. Teksnya ditulis satu baris pada daun tal sempit yang digulung, hanya dapat dibaca bila gulungan diputar balik. Tulisan pada gulungan bergerak di depan mata pembaca, dari kiri ke kanan. Salah satu lontaraq gulung tersebut adalah La Galigo , sebuah epos asli masyarakat Bugis, diperkirakan ditulis pada abad ke-14, masa pra Islam. Karya sast...
Museum Kota Makassar Museum Kota Makassar terletak di Jl Balikota No. 11, hanya 500 meter dari pusat kota Makassar dan 25 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Museum ini menempati gedung balaikota lama yang terletak di jantung kota Makassar. Museum Kota Makassar didirikan atas ide yang dilontarkan oleh Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H., Msi saat mengawali masa jabatannya sebagai walikota Makassar. Museum ini menempati gedung balaikota lama yang terletak di jantung kota Makassar. Gedung yang digunakan merupakan sebuah bangunan bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda pada 1916. Museum kota Makassar yang diresmikan pada 7 Juni 2000 ini, hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas dan sejarah kota Makassar serta budaya penduduk Makassar yang pluralistik melalui program berupa seminar, pameran, dan kesejarahan. Koleksi museu...
Monumen Mandala adalah monumen yang berdiri kokoh di pusat kota Makassar. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 11 Januari 1994 oleh Soesilo Sudarman yang menjabat sebagai Menko Polkam saat itu. Sementara peresmiannya dilakukan langsung oleh Presiden Republik indonesia era Orde Baru, Soeharto pada tanggal 19 Desember 1995. Monumen yang dibangun di atas lahan seluar satu hektar ini juga dikenal sebagai monumen pembebasan Irian Barat. Meskipun kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan sudah diproklamasikan sejak tahun 1945, Irian Barat masih dikuasai oleh Belanda. Irian Barat baru bergabung kembali dalam NKRI setelah hampir 20 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1962 Irian Barat atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Papua berhasil direbut dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Oleh karena itu, alasan mengapa monumen ini dibuat setinggi 62 meter adalah sebagai simbol bahwa Irian barat kembali menjadi bagian dari Indonesia di tahun 1962. Kota Makassar dipilih s...
Museum Balla Lompoa Museum Balla Lompoa tidak dapat dipisahkan dengan upacara adat Accera Kalompong , upacara untuk membersihkan benda benda ber- sejarah, pusaka kerajaan Goa yang tersimpan dalam museum Balla Lompoa. Di Museum Balla Lompoa ini setiap selesai Shalat Id Adha sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Goa melakukan pencucian benda-benda pusaka tersebut Museum Balla Lompoa terletak di Jl. Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan Museum Balla Lompoa didirikan pada masa pemerintahan Raja Goawa XXXI , Mangngi Mangngi Daeng Mattutu pada tahun 1936 , Museum ini dulunya sebagai tempat raja-raja gowa. Balla Lompoa dalam bahasa makassar berarti rumah besar atau rumah kebesaran . Di dalam Museum Balla Lompoa terdapat berbagai macam peninggalan kerajaan termasuk benda2 pu...
Terletak di Desa Londa, sekitar satu jam perjalanan dari kota Makale, ibukota dari Tana Toraja. Obyek budaya kuburan batu alam Londa, disinilah teman-teman sobat budaya makassar melanjutkan ekspedisi berikutnya (27/12/14). Sepanjang perjalanan, mata kami dimanjakan dengan berbagai macam arsitektur khas Toraja. Seperti rumah tongkonan, alang (lumbung padi),kuburan batu,berbagai ukiran, dll. Inilah khas dari Tana Toraja, inilah kebudayaan toraja yang masih kental dengan tradisi nenek moyang. Kebudayaan yang masih asli dan belum terjamah dari luar. Hal ini diapresiasi sangat tinggi oleh komunitas sobat budaya makassar yang jauh-jauh hari mempersiapkan ekspedisi Toraja. Saat memasuki obyek wisata Londa, terlebih dahulu saudara akan dimanjakan oleh souvenir khas Toraja. Seperti baju, gelang, sarung toraja, tau-tau (miniatur jenasah), badik, parang, bahkan kopi Toraja juga dijual disini. Tentunya saudara harus mengorek koceknya jika tidak ingin ketinggalan souvenir. Jangan takut untuk ber...
Pernikahan adalah satu ritual sakral dimana dua insan dipertemukan dalam satu ikatan. Laki-laki dan perempuan dinikahkan menggunakan syariat agama dan juga dikaitkan dengan adat budaya setempat. Dalam budaya Bugis Makassar, proses Perkawinan atau pernikahan dimulai dari : A'manu'-manu'. Keluarga pihak laki-laki berkunjung kerumah pihak perempuan untuk meminang gadisnya. Acara ini merupakan rangkaian awal dari pernikahan, dalam bahasa Indonesia sama dengan kata "Melamar". Appanai Pesa'-pesa'. Pada hari yang telah ditentukan pihak keluarga "Bajuang Bunting Buru'nea" (calon pengantin laki-laki) berkunjung kembali kerumah 'Bajuang Bunting Bainea" (calon pengantin perempuan) untuk membuat kesepakatan dalam hal pesta perkawinan (mahar,dll). Appanai' Roko'. Berselang beberapa hari setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, kerabat keluarga dipimpin seorang "Tau Toata" (orang yang dituakan) berpakaian Baju Bodo, mengantar "Doi Ripanai" (uang belanja) kerumah pihak perempuan dan selanjutnya m...
Rambang Pulo L : Nalamatepa inakke aringku Lingka mange ri anjayya Ampa mukua 2X Mallang tojengki anngai Terjemahan : Jikala aku mati adikku &nbs...