Keladi yang sudah dicabut, kemudian di bersihkan. Setelah itu disiapkan tungku api untuk membakar keladi (keladi bete atau keladi isi satu). Selanjutnya keladi dirau ( dipanaskan dengan cara ditaruh diatas bara api hingga kering). Bila sudah kering, keladi lalu diisi dibawah abu panas kurang lebih setengah jam hingga satu jam. Bila keladi sudah masak, maka segera semua keladi dikeluarkan dari abu panas dan dibersihkan dengan cara dikikis hingga bersih lalu dihidangkan. Keladi bakar ini, biasa dihidangkan untuk acara pengucapan syukur dan acara-acara besar lainnya seperti peresmian gereja dan lain sebagainya, dengan menggunakan Pakul atau keranjang (Surah). Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=3205
Sebelum memasak, terlebih dahulu harus disiapkan bambu sebagai wadah memasak. Bambu yang digunakan adalah bambu yang cukup umur, artinya tidak muda dan tidak terlalu tua agar bila dipakai memasak bambu tidak mudah rusak dan makanan matang dengan baik. Bambu yang telah dibersihkan dan dicuci kemudian dipotong salah satu ujungnya di bawah ruas/sekat bambu, sehingga ada lubang yang menjadi bagian atas wadah masak untuk memasukkan bahan yang akan dimasak. Lalu pada beberapa ruas dipotong dibawah sekatnya lagi sehingga menjadi dasar/alas tempat menaruh bahan makanan. Setelah bambu siap, daun keladi dimasukkan ke dalamnya kemudian ditutupi atau disumbat dengan daun-daun yang tersisa di bagian atasnya. Bambu kemudian diletakkan atau disandarkan miring diatas api dengan jarak kurang lebih 70 cm yang disanggah dengan kayu. Bila bambu sudah terlihat menyusut dan berwarna sedikit kecoklatan serta air tidak lagi keluar dari bagian atas bambu, itu berarti daun keladi yang dimasak dirasa telah cu...
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang dibiasa konsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Papua adalah sebuah propinsi terluas indonesia yang terletak dibagian tengah pulau papua atau bagian paling timur. Membicarakan tentang papua tentu tidak lengkap tanpa kuliner makanan khas papua. Masyarakat kaimana sendiri memiliki makan tradisional yaitu Keladi bakar dalam bahasa yaitu wangse sususn. Pengelolahannya wangse sususn atau keladi bakar sangat simpel, diambil dari kebun lalu dibersihkan dengan cara dicuci setelah keladi bersih dimasukan dalam potongan bambu yang telah disediakan setelah itu dibakar dalam bara api. Menurut informan bapak Asef nyai membakar keladi dalam bambu cita rasanya lain dengan cara membakar keladi secara langsung, menurutnya bakar keladi dalam bambu memiliki citarasa yang lebih enak, dan keladinyapun tidak mudah gosong. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&deta...
Tau adalah Makanan Tradisional Suku Wamesa, dari Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat Tau, atau juga ada yang menyebutnya Aries adalah makanan tradisional suku Wamesa. Makanan ini terbuat dari sagu dan kelapa parut yang dibungkus dengan daun sagu dan kemudian dibakar di atas bara api. Bahan: *. Sagu Mentah *. Kelapa parut *. Garam *. Daun Sagu Proses Pembuatan Tau: *. Pertama, sagu di tapis, setelah itu sagu dicampur dengan buah kelapa yang sudah diparut isinya dan tambahkan garam secukupnya, kemudian diaduk menjadi satu sampai tercampur merata. *. Kedua, masukan kedalam daun sagu yang sudah dipersiapkan. Ambil adonan sagu yang sudah dicampur dengan kelapa parut di letakan diatas daun sagu secukupnya, kemudian daun sagu dilipat atau digulung setelah itu kedua ujung daun sagu dijepit dengan batang lidi. *. Setelah itu adonan sagu yang dibungkus dengan daun sagu siap di bakar diatas bara api (yang sebelumnya kayu dibakar sampai sisa arangnya). W...
Para peneliti khususnya di bidang kebudayaan dan antropologi memang sangat gencar dalam meneliti kebudayaan di wilayah Papua Barat. Salah satu kesenian khas yang menarik untuk diteliti ialah mengenai sejarah tari perang Papua. Dalam sebuah sumber disebutkan bahwa keberadaan tarian klasik ini telah ditemukan ribuan tahun yang lalu. Tak sedikit para sejarawan dan antropologi menyimpulkan bahwa tari perang yang berasal dan dikenal oleh masyarakat Papua Barat merupakan tarian peninggalan masa prasejarah Indonesia. Jika kita telisik lebih jauh mengenai manfaat dan fungsi tarian khas dari Papua barat ini konon menjadi perlambang untuk memperlihatkan betapa kuat dan gagahnya orang Papua. Tarian ini juga disinyalir dilakukan dalam sebuah upacara adat ketika hendak melangsungkan peperangan antar suku dan kelompok. ( http://www.senitari.com/2015/08/sejarah-tari-perang.html ) Sejarah Tari Perang Konon Tari Perang dulunya dilakukan oleh masyarakat Papua barat,...
Tari Wutukala adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Moy di Papua Barat. Tarian ini menggambarkan aktivitas masyarakat saat berburu ikan. Biasanya tarian ini dilakukan secara berkelompok atau berpasangan antara penari pria dan penari wanita. Tari Wutukala merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Papua Barat, khususnya daerah pesisir Sorong dimana masyarakat Suku Moy tinggal. Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara seremonial adat di sana. Sejarah Tari Wutukala Tari Wutukala ini merupakan tarian yang menggambarkan aktivitas masyarakat Suku Moy saat berburu ikan. Suku Moy sendiri merupakan salah satu suku yang tinggal di wilayah pesisir Sorong, Papua Barat. Sejak dulu sebagian besar masyarakat di sana memang berprofesi sebagai nelayan atau pemburu ikan. Menurut sejarahnya, pada zaman dahulu masyarakat Suku Moy hanya menggunakan tombak sebagai alat untuk mencari ikan. Namun seiring dengan semakin susa...
Tari Suanggi salah satu tarian dari Papua tepatnya di Papua Barat, sejarah singkatnya tarian ini menceritakan tentang suami yang ditinggal mati oleh istrinya. Konon tarian tradisional yang satu ini sangat bernuansa magis karena seperti ritual. Terlihat dari namanya ‘Suanggi’ yang mengandung arti roh jahat, konon roh tersebut memiliki janji yang belum ditebus semasa ia hidup, dan ketika mati ia akan menjadi roh penasaran. Roh tersebut akan memasuki jiwa perempuan yang masih hidup dan mencelakakan orang lain. Tidak banyak orang yang mengetahui asal usul tarian tersebut, hal ini terlihat dari info yang sangat sedikit didapat mengenai tarian ini. Bila kamu melihat gerakan tariannya, seperti seorang dukun yang akan menyembuhkan penyakit pasiennya. Didalam kepercayaan magis masyarakat Papua Barat, Suanggi merupakan roh jahat (kapes) karena belum ditebus dan belum mendapatkan kenyamanan di alam bakanya. Roh-roh ini biasanya akan merasuki tubuh wanita. Wanita yang meninggal...
Tari Magasa adalah tarian tradisional masyarakat Suku Arfak di Provinsi Papua Barat. Tarian ini biasanya akan dibawakan secara masal oleh para penari pria dan penari wanita. Mereka akan menari dengan saling bergandengan tangan serta membentuk barisan memanjang layaknya seperti ular, sehingga banyak yang menyebut tarian ini dengan Konon Tari Magasa telah ada sejak zaman dahulu kala. Tarian ini merupakan salah satu tradisi adat dari masyarakat Suku Arfak. Suku Arfak sendiri merupakan suku asli yang telah lama mendiami wilayah Pegunungan Arfak di Manokwari, Provinsi Papua Barat. Tarian ini dulunya dilakukan untuk merayakan kemenangan ataupun keberhasilan dalam melakukan sesuatu. Selain itu juga Tari Magasa sering ditampilkan dalam menyambut para tamu kehormatan yang sedang datang ke sana. Tarian ini dilakukan untuk ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyarakat atas apa yang telah mereka dapatkan. Seiring dengan berjalannya waktu, Tari Magasa ini masih...
Tari Selamat Datang merupakan tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini umumnya dibawakan oleh para penari pria dan wanita didalam menyambut para tamu kehormatan atau tamu penting yang sedang berkunjung ke sana. Tari Selamat Datang adalah salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal disana. Selain gerakannya yang khas dan juga enerjik, tarian tradisional ini tentunya sangat kaya akan makna dan juga nilai-nilai yang terdandung di dalamnya. Menurut beberapa sumber, Tari Selamat Datang telah ada sejak zaman dahulu. Di Papua sendiri yang pada dasarnya mempunyai banyak suku dan disetiap suku umumnya mempunyai ciri khasnya tersendiri di dalam tarian selamat datang mereka. Tarian ini sejak dahulu kala kerap dilakukan oleh masyarakat Papua untuk menyambut kedatangan para tamu. Tari Selamat Datang sendiri merupakan simbol penghormatan serta tanda bahwa para tamu tersebut akan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat disana. Tari...