|
|
|
|
Tari Perang Tanggal 27 Feb 2018 oleh Regina Berliani. |
Para peneliti khususnya di bidang kebudayaan dan antropologi memang sangat gencar dalam meneliti kebudayaan di wilayah Papua Barat. Salah satu kesenian khas yang menarik untuk diteliti ialah mengenai sejarah tari perang Papua. Dalam sebuah sumber disebutkan bahwa keberadaan tarian klasik ini telah ditemukan ribuan tahun yang lalu. Tak sedikit para sejarawan dan antropologi menyimpulkan bahwa tari perang yang berasal dan dikenal oleh masyarakat Papua Barat merupakan tarian peninggalan masa prasejarah Indonesia.
Jika kita telisik lebih jauh mengenai manfaat dan fungsi tarian khas dari Papua barat ini konon menjadi perlambang untuk memperlihatkan betapa kuat dan gagahnya orang Papua. Tarian ini juga disinyalir dilakukan dalam sebuah upacara adat ketika hendak melangsungkan peperangan antar suku dan kelompok. (http://www.senitari.com/2015/08/sejarah-tari-perang.html)
Konon Tari Perang dulunya dilakukan oleh masyarakat Papua barat, khususnya para prajurit sebelum menuju medan perang. Menurut catatan sejarah yang ada, di Papua pada zaman dahulu sering terjadi peperangan antar suku, salah satunya adalah perang suku di Sentani. Tarian ini kemudian dilakukan setiap suku untuk memberikan semangat dan membangkitkan keberanian para pasukan yang akan bertempur. Namun, seiring dengan sudah tidak adanya perang antar suku, tarian ini kemudian difungsikan sebagai tarian pertunjukan atau tarian penyambutan.
Tari Perang biasanya dibawakan oleh para penari pria secara berkelompok. Jumlah penari dalam Tari Perang ini biasanya terdiri dari 7 orang penari atau lebih. Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan memakai pakaian tradisional dan membawa panah sebagai atribut menari mereka. Dengan diiringi oleh suara genderang musik tradisional dan lantunan lagu perang, para penari menari dengan gerakannya yang khas penuh semangat layaknya prajurit yang akan menuju medan perang.
Gerakan dalam Tari Perang ini sangat unik, bervariatif dan enerjik. Gerakan dalam Tari Perang biasanya didominasi oleh gerakan tangan memainkan panah. Pada tangan kiri memegang busur panah dan tangan kanan membawa anak panah. Serta gerakan kaki diayunkan ke depan dan gerakan kaki menyilang. Dalam Tari Perang ini biasanya terbagi menjadi beberapa bagian tari, dan setiap bagian tersebut tentu memiliki makna khusus di dalamnya.
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.Keunikan dari tari ini terletak pada busana khas yang dipakai pada saat tari berlangsunyaitu berupabaju besi yang sekarang sudah dikatakan hampir punah . Keunikan lainnya juga terdapat pada keahlian dan keperkasaan para penari dalam memainkan senjata yang di bawanya .
Properti yang dipakai yaitu senjata yang terbuat dari sebilah bambu yang ujungnya memiliki ketajaman dan keruncingan yang melambangkan semangat prajurit yang berkobar untuk menempuh sebuah peperangan yang dibawakan oleh 16 orang penari laki-laki dan 2 orang penari perempuan yang diiringi dengan lagu-lagu perang pembangkit semangat .
awalnya tarian ini dibawakan ketika seorang Kepala Suku memerintahkan kepada para prajuritnya untuk berperang , maka tarian inilah yang membuat para prajurit semakin memiliki semangat yang berkobar-kobar. Namun seiring perkembangan zaman dan peraturan Pemerintah yang melarang keras adanya peperangan antar suku , maka tarian ini sekarang hanyalah dijadikan sebagai tari selamat datang oleh rakyat Papua . (http://www.budayanusantara.web.id/2018/01/penjelasan-tari-perang-tarian.html)
saat ini tari Perang telah dijadikan sebagai tari selamat datang oleh rakyat Papua karena perubahan fungsi dari tari tersebut yang awalnya sebagai penyemangat para prajurit. Perkembangan Tari Perang di Indonesia juga tidak menunjukkan grafik yang baik . ini semua dikarenakan kurangnya sosialisasi dari daerah asal untuk lebih mengembangkan dan menjadikan tari Perang sebagai sebuah potensi dari daerah Papua. (https://justmetiatha.wordpress.com/2011/08/16/tari-perang/)
Dalam pertunjukan Tari Perang biasanya diiringi oleh genderang musik tradisional seperti tifa dan alat musik tiup seperti kerang. Untuk irama yang dimainkan merupakan irama perang yang penuh semangat. Selain itu dalam tarian ini juga diiringi oleh lantunan lagu-lagu atau sorakan yang menggambarkan semangat para prajurit sebelum menuju medan perang.
Untuk kostum yang digunakan para penari merupakan busana tradisional daerah Papua. Busana tersebut terdiri dari rok yang terbuat dari akar dan daun-daun yang dipasang di pinggang para penari. Kemudian pada bagian kepala, penari menggunakan ikat kepala khas Papua. Sedangkan untuk aksesoris terdiri dari kalung yang terbuat dari manik-manik serta gelang yang terbuat dari bulu-bulu. Selain itu, badan para penari biasanya dicat atau digambari dengan motif khas Papua.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |